Yeferson Soteldo: Penerus Pele di Santos dan Harapan Venezuela

Cerita

by Redaksi 6

Redaksi 6

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Yeferson Soteldo: Penerus Pele di Santos dan Harapan Venezuela

Sepakbola memang bukan olahraga terpopuler di Venezuela. Negara yang sempat mengalami inflasi parah beberapa tahun terakhir ini pun masih bermimpi untuk lolos ke Piala Dunia.

Namun, sepakbola mereka mengalami progres, lolos dua kali ke babak perempat final Copa America (2007 dan 2016) dan paling anyar tentu penampilan impresif Piala Dunia U-20 2017 silam. Venezuela menjadi runner up turnamen.

Salah satu dari banyak eks pemain di Piala Dunia U-20 yang sanggup menembus tim utama Venezuela adalah Yeferson Soteldo. Pemain yang berposisi sebagai winger itu saat ini membela klub legendaris Brasil, Santos.

Lain itu, Soteldo mengenakan nomor punggung legendaris di Santos, nomor 10 yang sebelumnya sempat dikenakan Harta Karun Nasional Brasil, Edson Arantes do Nascimento alias Pele. Harapan Venezuela lolos untuk pertama kalinya ke Piala Dunia secara tidak langsung ditanggung Soteldo.

Link streaming laga Kualifikasi Piala Dunia 2022: Venezuela vs Chile

Tinggi badan adalah hal pertama yang akan menarik perhatian jika menyaksikan Soteldo di atas lapangan. Jika mencari pembanding, penyerang Napoli Lorenzo Insigne (163 cm) merupakan sosok yang hampir mirip dengan Soteldo. Tetapi, Insigne bahkan sedikit lebih tinggi (3 cm). Bahkan, saat masih berlaga di Piala Dunia U20 2017 silam, tinggi Soteldo masih di angka 158 cm. Dia mendapat julukan Manzanita atau bisa diartikan sebagai Si Apel Kecil.

“Saya suka menjadi mungil karena membuat para lawan sulit untuk menahan saya. Saya suka menghadap ke arah gawang lawan ketika saya mendapat bola. Itu membuat lawan lebih sulit menghentikan saya dibanding ketika saya membelakangi gawang,” kata Soteldo.

Dengan tubuh yang mungil, kecepatan adalah atribut terkuat milik Soteldo. Kaki-kakinya juga lincah ketika membawa bola dan hampir selalu unggul ketika berada di situasi satu lawan satu. Tetapi eks pelatihnya di Venezuela U-20, Rafael Dudamel juga melatihnya untuk terbiasa bermain di tengah, mengasah visi bermainnya untuk keperluan kolektif.

Hasilnya, dari dua musim pengabdiannya bersama Santos, Soteldo mampu mencatatkan 13 asis dan 13 gol dari 63 penampilan di semua kompetisi. Dia juga terpilih sebagai 11 terbaik Paulista Sincredi Brasil 2020 meski hanya mampu membawa Santos ke babak perempat final. Perlahan, Yeferson menjadi favorit publik Vila Belmiro.

Musim panas tahun lalu, beberapa klub Eropa macam Tottenham Hotspur dan Real Madrid melirik Soteldo. Tak ketinggalan klub MLS Atlanta United juga sempat menawarkan dana sebesar 17 juta euro. Tetapi Presiden Santos, Jose Carlo Peres bersikeras Soteldo hanya dilepas kala ada penawar mengajukan dana 50 juta euro.

“Dia pemain penting karena cara bermain yang dia tunjukkan dan dribelnya. Dia adalah jempol kecil kami. Dia banyak mendapat kritik karena menjadi pendek, tetapi lihat hasilnya. Semua orang menginginkannya, tetapi dia tidak akan pergi, saya dapat pastikan itu. Kami mendapat tawaran 17 juta euro, tetapi dia hanya bisa pergi ketika ada penawar 50 juta euro,” ungkap Carlos Peres pada Agustus 2019.

Dalam wawancara eksklusifnya bersama Daniel Kuschel dari Latercera, Soteldo mengaku belum siap bermain di Eropa. Mungkin keputusan Soteldo benar. Banyak pemain Amerika Selatan memutuskan ke Eropa hanya demi mengejar penghidupan.

Tidak ada yang salah dengan semua keputusan tersebut, menetap untuk mengembangkan bakat sembari menunggu momen tepat hijrah ke Eropa, atau langsung hengkang dan mengembangkan bakat di benua lain. Yang pasti, pemain kelahiran Acarigua, daerah kurang mampu di dekat Caracas tersebut, berhutang kepada sepakbola.

“Saya datang dari lingkungan yang sangat berbahaya. Ketika saya masih 11 tahun saya sudah berada di jurang kriminal, mungkin bisa saja saya sudah mati, dan sepakbola menyelamatkan saya. Tiap pemain memiliki mimpinya, berada di timnas sudah menjadi penghargaan tersendiri bagi saya. Ada banyak hal yang harus diselesaikan dan Anda harus menjalaninya satu per satu,” ungkap Soteldo.

Tugas selanjutnya Soteldo adalah membawa Venezuela menang atas Chile di matchday 4 Kualifikasi Piala Dunia 2022 kontra Chile, Rabu (18/11/2020). Vinotinto belum pernah menang di laga kandang saat menjamu Chile. Terlebih, Soteldo dan kawan-kawan belum pernah memetik poin dari tiga laga sebelumnya.

Di masa jeda internasional, Anda tidak akan kekurangan tontonan. Mola TV menayangkan pertandingan persahabatan, UEFA Nations League, dan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pertandingan Venezuela vs Chile pada Sabtu (14/11) pukul 07:30 WIB dapat Anda saksikan dengan mengeklik tautan ini.

Komentar