Lima Pemuda yang Akan Menarik Perhatian di Olimpiade 2016

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Lima Pemuda yang Akan Menarik Perhatian di Olimpiade 2016

Meskipun tidak setenar dan segemerlap Piala Dunia atau Piala Eropa, cabang olahraga sepakbola di Olimpiade selalu menarik untuk dinantikan. Terlebih pertandingan sepakbola biasanya menjadi pertandingan penutup olimpiade.

Berbeda dengan Piala Eropa dan Piala Dunia, Olimpiade mengatur batasan usia yang membuat negara peserta menurunkan para pemain muda. Oleh karena itu, Olimpiade biasanya menjadi ajang para pemain muda untuk menunjukkan kualitas mereka.

Dalam sejarahnya, cukup banyak pemain hebat yang mulai mengorbit ketika bermain di Olimpiade, mulai dari Romario, Lionel Messi, Angel Di Maria, hingga Nwankwo Kanu. Di Olimpiade yang ke-31 yang akan digelar di Rio de Janiero, Brasil, ini juga akan kembali menjadi panggung para pemain muda untuk unjuk kemampuan. Berikut lima di antaranya,

Gabriel Jesus (Brasil)

Brasil tidak pernah berhenti untuk menelurkan bakat-bakat sepakbola. Meskipun banyak kritik yang menghampiri negara tropis tersebut karena generasi terbaru dianggap tidak sehebat generasi sebelumnya, harus diakui kalau Brasil akan selalu dihuni oleh para pemain berkualitas.

Aksi Gabriel Jesus di Palmeiras

Kapten sekaligus bintang tim, Neymar, akan kembali memimpin negaranya sama seperti dua tahun lalu di Piala Dunia. Neymar akan memimpin bakat-bakat muda Brasil agar tidak mengulangi kegagalan empat tahun lalu di London. Dan salah satu bakat yang menarik perhatian adalah Gabriel Jesus. Wonderkid Palmeiras ini sudah menarik perhatian dengan mencetak 10 gol dari 13 pertandingan di Liga Brasil musim lalu. Harapanya adalah agar ia tidak melempem seperti Gabriel lain, yaitu Gabriel Barbossa yang tampil tidak memuaskan di Copa America Centenario.

Giovanni Simeone (Argentina)

Masuk dalam bursa suksesor Lionel Messi di Timnas Argentina, Giovanni Simeone menjadi salah satu sosok yang penampilannya patut dinantikan di Olimpiade nanti. Mengemban nama besar sang ayah, Diego, permainan Giovanni akan selalu mendapatkan sorotan.

Dengan tidak dipanggilnya penyerang muda lain seperti Paulo Dybala, Luciano Vietto, dan Mauro Icardi, Argentina tentu akan mengandalkan Giovanni sebagai tumpuan di lini depan. Pengalamannya sebagai pencetak gol terbanyak turnamen usia muda Amerika Selatan tahun 2015 lalu akan menjadi jaminan bagi pemain yang mencetak 12 gol dari 29 laga di Liga Argentina musim lalu tersebut.

Julian Brandt (Jerman)

Kegagalan di Piala Eropa dan final Liga Champions pada tahun 2000 membuat Jerman banyak berbenah, terutama terkait sektor pembinaan usia muda mereka. Dan Julian Brandt merupakan salah satu produk dari revolusi tersebut.

Masih berusia 20 tahun, Brandt sudah menunjukkan bahwa ia adalah calon bintang Jerman di masa mendatang. Sudah bermain untuk tim utama Leverkusen sejak usia 18 tahun, Brandt selalu tampil luar biasa di setiap pertandingannya. Di Bundesliga musim lalu ia berhasil mengalahkan rekor Gerd Muller dengan menjadi pemain Jerman termuda yang selalu berhasil mencetak gol di enam pertandingan beruntun.

Takumi Minamino (Jepang)

Takuma Asano memang menjadi pemain muda Jepang yang paling menarik perhatian karena kabar kepindahannya ke Arsenal. Akan tetapi, Jepang sebenarnya memiliki pemain lain yang menjadi kunci bagi generasi sepakbola Jepang selanjutnya. Pemain tersebut adalah Takumi Minamino.

Sudah memperkuat Jepang di berbagai level usia muda, tampaknya hanya tinggal menunggu waktu hingga akhirnya Minamino dipanggil ke tim senior. Kecepatan dan teknik mengolah bola menjadi kelebihan pemain asal Red Bulls Salzsburg ini. Di turnamen Toulon dua bulan lalu, Minamino mencetak gol cantik ketika timnya berhadapan dengan Guinea di fase grup.

Bruno Fernandes (Portugal)

Keberhasilan Portugal menjadi juara Piala Eropa membuat negara ini menjadi bahan perbincangan. Apalagi keberhasilan mereka juga tidak terlepas dari peran para pemain muda seperti Raphael Guerreiro, Joao Mario, dan tentunya sang pemain muda terbaik turnamen, Renato Sanches. Kesuksesan tersebut tentu membuat langkah Portugal di Olimpiade menjadi menarik untuk dinantikan. Di antara sekian banyak, nama Bruno Fernandes mungkin adalah yang paling menarik.

Akan menjabat sebagai kapten tim di Brasil nanti, harapan besar tentu akan diemban oleh Bruno agar bisa mengikuti kesuksesan para seniornya. Pengalamannya bermain secara reguler di Udinese dan menjadi bagian penting tim tersebut dalam dua musim beruntun tentu akan jadi modal berharga Bruno untuk memimpin rekan-rekannya agar bisa berbicara banyak di Olimpiade kali ini.

***

Selain lima nama di atas, ada nama-nama pemain muda lain yang juga aksinya patut dinantikan, mulai dari penyerang muda Afrika Selatan, Lebogang Motiba, wonderkid Denmark, Yussuf Poulsen, hingga dua jagoan muda Asia, Humam Tariq (Irak) dan Ryo Seung-Woo (Korea Selatan).

Dengan regulasi turnamen yang mengharuskan setiap negara peserta mengirimkan tim muda mereka, Olimpiade menjadi ajang yang menarik untuk menyaksikan bakat-bakat muda sepakbola, yang suatu hari mungkin saja akan menjadi bintang kelas dunia.

foto: wikimedia

Komentar