Tinjauan Hinrunde Bundesliga 2015/16

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tinjauan Hinrunde Bundesliga 2015/16

Pemain Terbaik: Pierre-Emerick Aubameyang

Transformasi Pierre-Emerick Aubameyang dari seorang penyerang sayap menjadi penyerang tengah yang sangat produktif jelas terjadi karena keberadaan Thomas Tuchel. Namun penyerang berkebangsaan Gabon tersebut jelas tidak akan berubah dalam waktu singkat karena bantuan orang lain saja.

Kemampuannya mengubah gaya main dan menyesuaikan diri dengan taktik baru patut dihargai. Tidak mungkin Aubameyang mencetak 18 gol dalam 17 pertandingan hanya karena bantuan orang lain saja. Semua golnya ia ciptakan dari dalam kontak penalti (12 di antaranya di dalam dan sekitar area six yard box), indikasi lain yang membuktikan bahwa ia telah menjadi penyerang tengah seutuhnya.

Dengan tambahan empat assist untuk 18 golnya, Aubameyang menyumbang 46,8% dari seluruh gol Hinrunde Dortmund.

Best Eleven Hinrunde Bundesliga

Ide dalam penyusunan best eleven ini bukan memilih sebelas pemain terbaik dan memaksakannya ada dalam susunan sebelas pemain, namun menciptakan sebuah kesebelasan terbaik berisi pemain-pemain yang bisa melengkapi satu sama lain.

Bundesliga

Manuel Neuer adalah yang terbaik di dunia, kita semua tahu itu. Namun masih ada penjaga gawang lain yang cukup baik walau tidak menyamai standar Neuer yang terlalu tinggi. Ralf Fährmann (Schake 04) adalah salah satunya. Lagipula dengan pasangan bek tengah Mats Hummels (Borussia Dortmund) dan Aytaç Sulu (Ingolstadt) yang sangat penuh perhitungan, tidak perlu seorang penjaga gawang sampai terpaksa meninggalkan gawangnya untuk menyapu bola. Keuntungan lain dari memiliki Sulu dan Hummels: meningkatnya kemungkinan mencetak gol lewat bola-bola mati.

Menyoal David Alaba dan Philipp Lahm (keduanya Bayern München), keduanya tidak bisa tidak dipilih namun keduanya juga harus bermain bersama. Kemampuan Alaba dan Lahm memainkan peran fullback dan gelandang secara bergantian ketika pertandingan sedang berjalan adalah aset berharga. Granit Xhaka (Borussia Mönchengladbach) tak akan kesepian dan kekurangan bantuan di lini tengah jika kreativitas Thiago Alcântara (Bayern München) dan Hakan Çalhano?lu (Bayer Leverkusen) sangat dibutuhkan di sepertiga akhir. Khusus Çalhano?lu, tugas tambahan yang ia mainkan adalan menjadi eksekutor bola mati.

Pierre-Emerick Aubameyang (Borussia Dortmund) dan Javier Hernández (Bayer Leverkusen), dengan kecepatannya bisa menebar ancaman dari kedua sisi serangan. Dengan dua penyerang cepat di kedua sisinya, tugas Robert Lewandowski (Bayern München) bukan hanya menjadi finisher; namun juga memainkan peran penahan bola untuk kedua rekannya yang lebih cepat.

Komentar