Dua Orang Lyonnais yang Berpotensi Akhiri Dominasi PSG

Cerita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Dua Orang Lyonnais yang Berpotensi Akhiri Dominasi PSG

Lacombe pada awalnya bekerja sebagai pelatih kepala Olympique Lyon sejak 1996. Secara rutin Lacombe membawa Olympique Lyon mengakhiri musim demi musim di papan atas, namun tidak pernah menjadi juara. Lacombe menawarkan stabilitas dan memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menilai kemampuan pemain, namun tidak cukup baik untuk membawa Olympique Lyon menjadi juara.

Aulas pun mengambil keputusan. Lacombe ditarik dari jabatannya sebagai pelatih kepala dan diangkat menjadi direktur teknik. Ia tidak terlibat langsung dalam latihan dan pertandingan namun keluar masuknya pemain tidak bisa tidak melibatkan penilaian dan persetujuannya. Lacombe-lah pemain kunci Olympique Lyon di pasar pemain. Lacombe lah yang mendatangkan pemain yang tepat dan untuk kesebelasan; baik untuk memperkuat susunan yang sudah ada atau menambal perginya pemain utama yang dilepas untuk keuntungan finansial.

Lacombe yang menjaga stabilitas Lyon sehingga kualitas permainan kesebelasan tidak naik turun walau dalam tujuh musim penuh kejayaan tersebut Lyon ditangani empat pelatih kepala berbeda: Jacques Santini, Paul Le Guen, Gérard Houllier, dan Alain Perrin. Sekarang ia sudah tidak lagi menjabat posisi direktur teknik namun masih berhubungan dengan Aulas dan memainkan peran penting di Olympique Lyon sebagai penasihat Aulas.

Dalam perjalanannya, Olympique Lyon tidak lagi hanya mengandalkan pemain-pemain murah tapi berguna untuk kesebelasan. Seiring dengan membesarnya nama kesebelasan semakin banyak pula bakat-bakat muda yang tertarik bergabung dengan Olympique Lyon.

Lulusan-lulusan akademi seperti Alexandre Lacazette, Nabil Fekir, Maxime Gonalons, dan Anthony Lopes sekarang sudah menjadi tulang punggung kesebelasan. Jika mereka mampu dipertahankan dan pemain-pemain berkualitas dari kesebelasan lain seperti Mathieu Valbuena secara rutin terus didatangkan, Olympique Lyon akan semakin kuat.

Namun bukan mereka yang akan menjadi kunci kembalinya kejayaan Olympique Lyon dan berakhirnya dominasi PSG. Dengan pemain-pemain yang ada saat ini Olympique Lyon tidak cukup kuat. Karenanya duet maut Aulas-Lacombe sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kekuatan Olympique Lyon. Mengingat Stade des Lumières, stadion baru Lyon yang kapasitasnya lebih besar (dan secara otomatis akan mendatangkan lebih banyak keuntungan) dari Stade de Gerland akan selesai awal tahun 2016, Olympique Lyon sebenarnya memiliki modal untuk berkembang lebih besar.

Tentu saja hasilnya tidak akan instan. Dibutuhkan waktu sebelum Stade des Lumières mendongkrak kekayaan Olympique Lyon secara signifikan. Namun sambil menunggu waktu yang tepat sama saja membiarkan PSG menyamai – bahkan berpotensi melewati – rekor Olympique Lyon. Agar nama Olympique Lyon tetap dikenang selamanya sebagai satu-satunya kesebelasan yang mampu menjuarai Ligue 1 tujuh musim berturut-turut, Aulas dan Lacombe harus bergerak cepat.

Komentar