Persepsi Tentang Mike Dean Sebagai Wasit Pendukung Tottenham Hotspur

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Persepsi Tentang Mike Dean Sebagai Wasit Pendukung Tottenham Hotspur

Penunjukan Remi Garde sebagai manajer Aston Villa empat musim ke depan mesti disambut hal yang tidak menyenangkan bagi kesebelasan barunya itu. Mantan pelatih Olympique Lyonnais itu resmi dipilih beberapa jam sebelum laga Villa melawan Tottenham Hotspurs pada laga ke-11 Liga Primer Inggris 2015/2016 di Stadion White Hart Line, Selasa (3/11) dini hari.

Maka sebagai awal, Garde menonton aksi para calon anak asuhnya itu melawan Tottenham di tribun eksekutif White Hart Line. Tapi sayangnya ia langsung mendapatkan sajian tidak mengenakan selama melihat Richards dkk tampil 90 menit di lapangan. Gawang Villa harus dibobol Moussa Dembele ketika pertandingan baru berjalan tiga menit.

Gol tersebut merupakan gol pembuka bagi pertandingan yang berakhir dengan skor 3-1 tersebut. Tapi ada yang nampak janggal pada gol pertama itu. Setelah Dembele mencetak gol, wasit yang memimpin pertandingan tersebut, Mike Dean, meniupkan peluit tanda gol itu sah sambil mengangkat kedua tangannya dan berlari memutar ke arah Dembele.



Aksi Dean itu seolah sedang merayakan keunggulan pertama Tottenham atas Villa. Kontroversi lain yang dilakukan Dean adalah tidak memberikan Dembele kartu ketika pelanggaran tangannya  kepada kepala Ashley Westwood yang membuatnya ditarik keluar pada menit ke-38. Bahkan dikabarkan jika akibatnya gelandang Villa itu mengalami geger otak ringan.

Ketika Westwood sudah tidak mampu melanjutkan laga tapi masih di dalam lapangan pun Dean tetap melanjutkan pertandingan. Pertandingan masih berjalan hampir satu menit ketika Westwood sedang menderita sakit kepala yang membuat penglihatannya kabur. Akhirnya pertandingan dihentikan dan Westwood digantikan Jordan Ayew pada menit ke-38.

"Dia mendapatkan sakit kepala yang buruk tapi sekarang sudah tidak begitu pusing. Aku senang (luka) itu tidak terlalu serius. Sedikit kekecewaan kepada wasit yang dimainkan pada hari ini," imbuh Kevin MacDonald, manajer sementara Villa usai pertandingan dikutip dari TSN.

Danny Mills, mantan bek Inggris yang berada di White Hart Lane sebagai penyiar radio BBC dalam siaran langsung mengatakan terkejut melihat aksi Dean selama pertandingan, mulai dari seolah merayakan gol Dembele sampai pelanggaran Dembele kepada Westwood. Mills saat itu berkomentar jika Dean sudah membuat kesalahan dan seharusnya jika seorang wasit melihat insiden tersebut (ketika pemain jatuh sambil memegang wajahnya) seharusnya wasit langsung menghentikan pertandingan.

Liga Primer Inggris sendiri sejak awal musim 2014/2015 sudah memperkenalkan aturan baru tentang bagaimana menangani cedera kepala. Sebelumnya Tottenham pernah dikritik ketika Hugo Lloris dipaksa terus bermain kendati sempat kehilangan kesadaran saat bermain imbang menghadapi Everton.

Seorang pemain yang menderita cedera kepala seharusnya meninggalkan lapangan saat itu juga dan dokter klub harus memutuskan dengan baik apakah pemain mampu melanjutkan permainan, bukan manajemen tim yang mengambil tindakan.

Bukan Pertama Kali Merayakan Gol

Di sisi lain tentu hal yang paling menjadi pemancing tawa adalah ketika Dean seolah merayakan gol Dembele. Ternyata aksi wasit berkepala plontos tersebut bukan yang pertama kalinya, bahkan keputusan di lapangan cenderung merugikan!

Pada pertandingan antara Aston Villa melawan West Ham United di Villa Park ia tampak menguntungkan tuan rumah. Dean terlihat menunjukan gestur kekecewaannya ketika serangan Villa gagal membobol gawang West Ham. Seperti yang diketahui jika West Ham juga merupakan rival satu kota Tottenham.

Melawat lebih jauh ketika memimpin pertandingan antara Tottenham menghadapi Arsenal pada 2012, Mike Dean tertangkap kamera seolah merayakan gol yang dicetak Louis Saha ke gawang Arsenal. Dean melompat-lompat ketika Saha mencetak gol untuk Tottenham.

Sama seperti dengan West Ham, jika Arsenal merupakan musuh bebuyutan Tottenham dan bahkan memiliki rivalitas lebih kental antara kedua klub dari London tersebut. Nampaknya ia akan amat senang jika para musuh kesebelasan berjuluk The Lily Whites itu mengalami kekalahan.

Arsenal yang Tidak Puas Diadili Dean

Ketika Chelsea menghadapi Arsenal pada pekan ke-6 Liga Primer Inggris merupakan kepimpinan Dean yang paling dibenci para suporter The Gunners, julukan Arsenal. Pada menit ke-44 terjadi konflik antara penyerang Chelsea, Diego Costa, dengan dua pemain Arsenal, Gabriel Paulista dan Laurent Koscielny.

Paulista terpaksa diganjar kartu merah karena emosinya terpancing saat menengahi perselisihan Diego Costa dengan Koscielny di lapangan, tepatnya kedua tangan penyerang Chelsea itu mendorong wajah Koscielny. Masih belum berhenti di situ, Dean pun mengganjar Santi Cazorla kartu kuning kedua pada menit ke-79 setelah melanggar Cesc Fabregas.

Arsene Wenger, Manajer Arsenal, marah besar kepada Dean lewat media dengan mengatakan kinerja Dean sangat buruk, "Saya tidak ingin menjadi Mike Dean malam ini. Seharusnya Costa dua kali dikeluarkan. Dia menghajar muka Koscielny dengan sengaja. Dalam setiap pertandingan dia menjengkelkan dan dia akan lolos begitu saja karena kelemahan dari wasit," keluh Wenger dikutip dari Mirror.

Lalu munculah petisi online yang dibuat para pendukung Arsenal setelah keputusan kontroversial Dean pada pertandingan tersebut. Hal itu dilakukan karena ingin mencegah Dean yang menggelisahkan kala memimpin pertandingan Arsenal pada pertandingan seterusnya, bahkan menuntutnya agar tidak menjadi wasit divisi liga teratas Inggris lagi.

Baru sehari sudah sekitar lebih dari 100 ribu orang sudah mencantumkan namanya dalam situs Change.org. Kemudian para pendukung Arsenal juga membuat petisi dengan 100 ribu lebih tanda tangan sebagai aksi penolakan terhadap Dean. Tapi pada pertandingan selanjutnya ia masih menjadi wasit Liga Primer Inggris dengan memimpin pertandingan antara West Ham melawan Norwich City.

Sampai pekan ke-11 pun ia masih menjadi pengadil lapangan yang mempersepsikan layaknya pendukung Tottenham. Atau bisa saja Dean sebenarnya merupakan wasit yang sering merasa gereget dan meluapkan ekspresinya setiap melihat momentum menarik dalam sebuah permainan sepakbola, terlebih ketika suatu kesebelasan berhasil atau gagal mencetak gol.

Sumber lain : BBC, Daily Mail.

Komentar