Pertempuran Terbaru dalam "Derby the Eternal Enemies"

Cerita

by Redaksi 41

Redaksi 41

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pertempuran Terbaru dalam

Duel Liga Super Yunani yang mempertemukan tuan rumah Panathinaikos melawan Olympiakos kemarin kembali berlangsung ricuh. Laga yang dimenangkan oleh Panathinaikos dengan skor 2-1 ini lagi-lagi diwarnai kerusuhan suporter.

Ultras dari tuan rumah Panathinaikos menyerbu masuk ke lapangan sesaat sebelum menghadapi Olympiakos dimulai.  Insiden berawal dari pelemparan flare dan kembang api dari bangku penonton. Sekelompok suporter kemudian berlari dari balik tifo untuk masuk ke dalam lapangan.

Para pemain pun segera bersembunyi di terowongan menuju kamar ganti untuk menyelamatkan diri sebelum polisi mampu mengamankan keadaan. Pertandingan pun terpaksa baru terlambat dimulai, sekitar 15 menit dari waktu yang dijadwalkan semula.

Ketika laga dimulai, yang ada justru lebih banyak masalah di awal babak kedua. Sebagian flare ditembakkan ke arah jalur menuju ruang ganti pemain. Bahkan, presiden Olympiakos, Vangelis Marinakis mengutuk tindakan pendukung Panathinaikos sebagai tindakan kekejaman.

"Sayangnya hari ini kita melihat kekejaman di sepakbola Yunani. Apa yang kita lihat hari ini tidak pernah terbayangkan oleh saya. Kami tidak datang untuk perang, kami datang untuk bermain sepak bola," ujar Marinakis.

eternal derby

Kejadian tersebut harusnya sudah dapat diprediksi setiap kali kedua kesebelasan bertemu. Karena sejarah selalu menceritakan ketegangan kedua kubu pendukung kesebelasan yang selalu berakhir ricuh.

Laga derby selalu menawarkan cerita yang berbeda. Ada ketegangan dan kadang kerusuhan. Dan itu terkadang lahir dari cerita yang akarnya menancap sangat dalam. Simak beberapa cerita derby yang pernah kami tuliskan:

Old Firm Derby: Pelampiasan Kebencian Dua Keyakinan
Suporter Celtic: Old Firm Derby Telah Tiada
Sejarah, Kemegahan, dan Meredupnya Derby Della Madonnina
Meluruskan Sejarah Rivalitas di Derby Madrid
Hampden Park Menjadi Saksi Kisah Derby Tertua di Glasgow
Rumitnya Sebuah Loyalitas dalam Derby Wimbledon
Ruhr Derby : Kebencian Si Miskin Schalke pada Si Kaya Dortmund
Persaingan Pendukung Hellas dan Chievo di Kota Verona
Dua Sisi Derby Merseyside


Mengapa pertemuan kedua kesebelasan tersebut harusnya sudah dapat diperediksi akan rusuh? Setiap kali mereka bertemu, hampir pasti para pendukung menggila dan kadang-kadang menimbulkan kerusuhan. Dan terkadang bahkan memakan korban jiwa.

Inilah yang menyebabkan laga antara  Panathinaikos vs Olympiakos sampai dijuluki sebagai derby the eternal enemies. Selama berhari-hari, kota Athena dan Piraeus secara keseluruhan merawat benih permusuhan di antara keduanya dalam aktivias sehari-hari. Apa yang terjadi di lapangan ketika laga berlangsung bisa sangat menentukan apa yang akan terjadi di perbatasan kedua wilayah tempat mukimnya kedua suporter.

Panathinaikos adalah klub favorit masyarakat yang tinggal di pusat ibukota Yunani. Penduduknya, sebagaimana ibukota di mana pun, cenderung kosmopolit, juga lebih mapan. Sebaliknya, Olympiakos, berasal dari Piraeus, yang berjarak sekitar 7 mil dari Athena ke arah barat daya. Piraeus sendiri merupakan kota pelabuhan yang di sekitarnya tumbuh kalangan kelas pekerja. Perbedaan latar belakang sosiologis inilah yang menjadi perbedaan mendasar di antara kedua kelompok suporter dan keduanya terus membakar permusuhan di antara mereka.

Permusuhan kedua kubu ini terjadi sejak perang Yunani-Turki. Piraeus jadi pelarian para pengungsi perang dari seluruh negeri. Piraeus pun jadi tempat penghiburan kalangan melarat yang tak sukses mencoba kehidupan layak di Athena. Karena itu kebencian orang-orang Piraeus kepada Athena memang tak pernah terkira. Jumlah populasi penduduk Piraeus pun semakin meledak selama perang Yunani-Turki.

Apa lagi kebencian Panathinaikos kepada Olympiakos bertambah dengan kedigdayaan klub Piraeus tersebut di sepakbola Yunani. Bahkan perseteruan dua kubu ini tidak hanya berlaku di sepakbola saja. Tapi permusuhan abadi dua daerah ini juga terjadi di basket, setiap kali kedua klub basket dari kedua kota itu bertemu, permusuhan juga dirayakan dengan kental. Hal ini menjadikan indikasi nyata jika dua kota ini sulit untuk mengukir cerita harmonis selain cerita permusuhan.

Kisah ini lebih dari sekadar pertandingan sepakbola. Permusuhan ini lebih bercerita tentang budaya dan ekonomi atau pertempuran antara kelas pekerja dan kelas atas atau antara "pengungsi" dan "orang asli". Bagi mereka, bisa dipastikan, persaingan antara Olympiakos dan Panathinaikos merupakan persaingan terbesar di dunia sepakbola, lebih dari apa pun, lebih dari derby mana pun.

foto: sbs.com.au

Komentar