Jack Colback, dari Merah-Putih Menjadi Hitam-Putih

Cerita

by Randy Aprialdi

Randy Aprialdi

Pemerhati kultur dan subkultur tribun sepakbola. Italian football enthusiast. Punk and madness from @Panditfootball. Wanna mad with me? please contact Randynteng@gmail.com or follow @Randynteng!

Jack Colback, dari Merah-Putih Menjadi Hitam-Putih

Pertandingan antara Newcastle United melawan Sunderland, dikenal sebagai salah satu derby terpanas di Liga Inggris. Rivalitas pun sudah mengakar sejak zaman perang saudara di tanah Britania. Kendati demikian, dua klub yang berjarak sekitar 10 mil di Wearside ini, tidak tanggung ketika para pemainnya saling menyebrang.

Bukan hal yang aneh, jika pemain Newcastle pindah ke Sunderland. Begitu pula sebaliknya. Beberapa nama seperti Bryan 'Pop' Robson, Andy Cole, Titus Bramble, Shay Given, Louis Saha, Danny Simpson, pernah berseragam baik hitam putih, atau merah putih.

Pada bentrokan Tyne-Wear Derby pada Minggu (21/12/2014) akhir pekan ini, seorang pemain Newcastle bernama Jack Colback, akan menyita perhatian. Bukan karena alasan lain, namun pria 25 tahun tersebut pada musim lalu merupakan aset Sunderland. Dirinya merupakan pria kelahiran North Tyneside, tepatnya lahir di Killingworth. Wilayah tersebut merupakan daerah dimana Newcastle terbentuk pada 9 Desember 1892 silam. Akan tetapi karir sepakbola Colback besar di Sunderland.

874587782

Pemain dengan posisi gelandang itu, sudah memperkuat klub berjuluk The Black Cats sejak junior. Mengikuti akademi Sunderland junior sejak tahun1999, kemudian dipromosikan ke skuat senior pada 2008. Untuk memperbanyak jam terbang, Steve Bruce, pelatih Sunderland, saat musim 2009, meminjamkan Colback ke Ipswich Town.

Karirnya di Ipswich pun cukup cemerlang dengan 37 kali diturunkan dan mencetak empat gol. Namanya pun dipanggil ke skuad Inggris U-20 walau hanya diturunkan satu kali saja. Saat itu Colback menjadi pemain pengganti Marc Albrighton, kala menang 2-0 atas Italia U-20.

Pada September silam, Colback hampir memperkuat Timnas Inggris senior. Akan tetapi cedera betis menghambatnya tampil perdana berkostum The Three Lions. Collback pun saat itu mengundurkan diri dari timnas saat bertandang ke kandang Swiss.

Kembali pada rintisan karirnya, pria dengan tinggi 175 cm ini, sempat dipinjamkan kembali ke Ipswich pada musim 2010. Walau akhirnya dikembalikan lagi ke Sunderland pada Januari 2011 karena penampilannya semakin impresif. Menjadi salah satu bagian The Black Cats, Colback mendapat tempat reguler di starting eleven. Selama tiga setengah musim terakhir membela Sunderland, dirinya tampil sebanyak 114 kali. Serta menyumbangkan empat gol untuk tim yang sudah dibelanya sejak junior.

Bahkan, pemain kidal itu turut mencetak gol pada Tyne-Wear Derby terakhir. Pada putaran kedua Premier League 2013/2014, Colback melengkapi kemenangan 3-0 Sunderland. Setelah dua gol yang masing-masing dicetak oleh Fabio Borini dan Adam Johnson.

Tendangan kaki kiri pemain yang disebut Roy Hodgson mirip Andrea Pirlo itu, tidak mampu ditahan Tim Krul di menit ke-80.

Akan tetapi, jasanya mengantarkan Sunderland menjadi runner-up FA Cup 2013/2014, dianggap belumlah cukup. Collback tidak mendapatkan perpanjangan kontrak dari klub, sehingga dilepas secara gratis ke The Magpies, julukan Newcastle, yang notabene merupakan rival abadi The Black Cats sejak 1888.

Klub besutan Gustavo Poyet tersebut seolah memberikan talenta emasnya itu kepada rival. Kini Colback semakin bersinar di bawah tempaan Alan Pardew. Bermain sebanyak 15 kali dan memiliki tingkat akurasi passing dalam rasio 90 %. Ketika Newcastle memberi kekalahan pertama bagi Chelsea musim ini, pemain bernomor 14 tersebut berandil besar.

Dua keypass yang ia lancarkan cukup membuat Thibaut Courtois ketar-ketir. Akurasi passingnya mencapai 96 %, sehingga saat itu merupakan partai terbaik Colback di Premier League musim ini. Perpindahannya pun disayangkan oleh berbagai pihak. Termasuk oleh Niall Quinn, legenda Sunderland. Dirinya merasa terpukul melihat aset mahal klub terakhirnya itu kini berkontribusi besar bagi rivalnya.

"Saya memang tidak berada di dalam klub lagi. Tapi itu menyakiti saya. Jack menjadi milik berharga dari akademi. Itu menyakitkan untuk melihatnya (berseragam Newcastle), tapi itu aturan sepakbola jadi tidak ada perasaan buruk terhadap Jack," ungkapnya kepada Express.co.uk.

Kini, pria kelahiran North Tyneside itu, berseragam klub yang asli didirikan di kawasan perdagangan tersebut. Setelah dibesarkan Sunderland sejak 1999, baru pada 2014 Colback benar-benar menjadi seorang hitam putih.

Komentar