Ciri-ciri Seorang Kiper Bermain Mata dan Mengatur Skor

Cerita

by Redaksi 47

Redaksi 47

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ciri-ciri Seorang Kiper Bermain Mata dan Mengatur Skor

Pengaturan skor dalam sepakbola memang bukan merupakan barang baru. Untuk kepentingan tertentu, sebuah pertandingan dirancang sedemikian rupa agar hasilnya dapat menguntungkan pihak tertentu. Salah satunya adalah bandar judi bola.

Pada sebuah buku yang berjudul “The Fix Soccer”, Declan Hill menjelaskan dengan panjang lebar bagaimana aksi-aksi kurang terpuji ini bisa terjadi. Dengan mewawancarai beberapa pemain yang mengaku pernah terlibat, Declan Hill kemudian menjabarkan ciri-ciri apa yang biasanya dilakukan para pemain saat ‘beraksi’.

Untuk ciri-ciri pemain depan  dan gelandang yang terlibat pengaturan skor, kami pernah membahasnya  di link ini. Dalam tulisan kali ini kami akan membahas tanda-tanda itu pada  pemain bertahan dan penjaga gawang yang sering pula terlibat dalam. Penjaga gawang dianggap sebagai posisi yang paling baik untuk mengatur skor. Posisi yang vital di depan gawang akan membuat proses pengaturan angka berjalan lebih mulus ketimbang pemain lainnya. Hal ini bahkan diungkap sejahrawan sepakbola Raden Ading Affandi dalam laporan jurnalisnya dekade 1950-an.

Hal ini pula yang diceritakan Declan Hill di buku The Fix Soccer. Dalam bukunya tersebut, Declan menjelaskan bagaimana ciri-ciri seorang penjaga gawang ketika melakukan pengaturan skor.

Ciri yang pertama adalah seorang kiper yang terlibat pengaturan skor biasanya akan cepat meninggalkan gawangnya. Kiper ini akan maju dengan ceroboh untuk kemudian membiarkan pemain depan lawan melewatinya dengan mudah. Dengan begitu penyerang lawan akan menghadapi gawang kosong sebelum mencetak gol.

Namun tentu saja, kiper yang handal dalam mengatur skor tidak akan melakukan hal-hal yang sangat mencolok seperti ini. Kiper yang lebih handal biasanya akan bermain dengan positioning yang buruk dalam menjaga gawang.

Biasanya kiper ini akan berada sekitar 1 meter dari posisi seharusnya dia berada. Setelah penyerang lawan melepaskan tendangan ke gawang, kiper akan melompat dengan heroik untuk menunjukan usahanya menyelamatkan gawang. Namun lompatan tersebut hanyalah lompatan sia-sia yang tidak akan berhasil menghalau laju bola.

Satu cara lain yang bisa dilakukan penjaga gawang untuk mengatur skor pertandingan adalah dengan melakukan ‘misplay’. Yang dimaksud dengan ‘misplay’ disini adalah kiper melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang berbuah fatal bagi permainan.

Salah satu sumber pemain yang pernah terlibat pengaturan skor yang diwawancarai Declan Hill mengatakan, “kiper akan melepaskan bola begitu saja padahal dia bisa menangkapnya. Dia seharusnya bisa menangkap bola tersebut namun dia justru menepisnya.”

Bola yang terlepas dari tangan kiper ini akan cukup untuk membuat kepanikan di area pertahanan. Kemeluta yang kemudian terjadi di depan gawang sudah cukup untuk memuluskan jalan bagi tim lawan untuk mencetak gol.

“Dalam sebuah pertandingan, tim lawan mendapatkan tendangan sudut. Aku berdiri di salah satu tiang gawang. Pemain lawan pun menendang tendangan sudut dan disambut dengan sundulan ke arah gawang. Aku berdiri tepat disebelah kanan penjaga gawang. Aku melihat setiap detik kejadian ini seperti dalam tayangan lambat. Kiper menangkap bola tersebut namun kemudian melepaskannya ke arah pemain lawan yang kemudian mencetak gol.” Kata seorang pemain yang tidak dijelaskan asal usulnya oleh Declan Hill.

Dengan menambahkan kinerja dari pemain bertahan, sebuah trik pengaturan skor akan berjalan semakin mulus. Satu kesalahan kecil dari pemain bertahan, akan menghasilkan peluang emas bagi lawan untuk mencetak gol.

Declan Hill kemudian menjelaskan beberapa strategi yang akan dilakukan pemain bertahan ketika terlibat pengaturan skor. Beberapa skenario biasanya terjadi seperti bek sayap kanan atau kiri tidak membantu bek tengah yang sedang ditekan oleh lawan. Begitu pula sebaliknya ketika bek tengah yang tidak memberikan bantuan ketika salah satu bek sayap diserang.

Seorang bek juga bisa membiarkan pemain lawan melewatinya dengan mudah. Dengan begitu lawan akan langsung berhadapan satu lawan satu dengan kiper. Dengan begitu lawan akan mampu mencetak gol dengan mudah, apalagi jika kiper pun sudah terlibat dalam permainan kotor ini.

Dari pemaparan yang dijelaskan oleh Declan Hill itu akan jadi ilmu bagi kita untuk mengetahui kiper atau bek mana saja yang terlibat. Untuk mengaplikasikan ilmu dari Declan Hill mungkin kita bisa memulainya dengan menonton cuplikan gol-gol kompetisi ISL atau Divisi Utama di negeri ini.

Komentar