Bermain di Maracana, (Sudah) Jadi Kemenangan Bagi Bosnia

Cerita

by redaksi

Bermain di Maracana, (Sudah) Jadi Kemenangan Bagi Bosnia

Pertandingan antara Argentina melawan Bosnia memang dimenangkan oleh kubu Argentina dengan skor 2-1. Tapi bagi publik Bosnia, bisa tampil di perhelatan akbar seperti Piala Dunia sudah seperti sebuah kemenangan yang tak ada tandingannya.

Perasaan itu diutarakan oleh para pendukung Bosnia yang datang langsung menyaksikan Edin Dzeko dkk. berjuang di Brasil. Melihat perjuangan mereka bertarung melawan juara dunia dua kali, Argentina, bersama sang superstar Lionel Messi, sudah cukup memberikan kebahagiaan, dan sedikit melupakan kelamnya masa lalu mereka.

“Inilah kenapa kami datang ke sini, untuk mengingat (masa lalu),” ujar Adnan Filipovic, seorang pendukung Bosnia yang turut hadir di stadion Maracana bersama orang tuanya.

Mengingat yang dimaksudkan Filipovic adalah tahun1992-1995. Dimana  perang telah membuat Filipovic dan rakyat Bosnia lainnya terpaksa menjadi pengungsi. Tak pernah ada dalam pikirannya, pada masa itu, bisa melihat rakyat Bosnia bersatu dan bersama berkumpul mendukung tim sepakbola Bosnia.

Pagi hari sebelum pertandingan, Filipovic menyempatkan diri untuk membuka internet, dan melihat foto-foto konflik itu berlangsung. Ia ingin mengingat kembali, seberapa besar perjuangan dirinya dan Bosnia sehingga mereka bisa berlaga di Rio de Janeiro, tampil dalam pentas Piala Dunia. Sebuah peristiwa yang bersejarah.

Konflik tersebut telah membunuh lebih dari 100.000 orang, dan membuat setengah dari 4,3 juta penduduk Bosnia menjadi pengungsi. Ditambah lagi dengan kemiskinan dan pengangguran yang meningkat, serta masalah politik yang tak kunjung berakhir.

“Kami (pendukung Bosnia) di sini mencari sebuah kegembiraan. Dan saya pikir kami telah benar-benar menemukannya,” kata Filipovic yang ketika pada 1994 pindah ke Amerika Serikat dan membangun sebuah kehidupan baru.

“Untuk hal seperti ini (sepakbola) tidak pernah ada pemenang, tidak ada ‘kemenangan’. Saya bahkan tidak tahu apa itu kemenangan. Tapi yang saya tahu hanya bendera Bosnia berkibar  di stadion Maracana. Bagi saya ini sudah merupakan kemenangan,” tambahnya.

Hal tersebut kemudian diamini Mirna Mahmutcehajic, pendukung Bosnia yang juga mantan pengungsi. “Sepakbola telah membuat kami berkumpul kembali.  Membuat kita percaya bahwa Bosnia bisa berbuat sesuatu yang membanggakan.”

“Apa yang tidak bisa dilakukan politik, sepakbola telah melakukannya dengan baik,” ujar pendukung lain menambahkan.

Selain cukup memuaskan pendukungnya, pertandingan melawan Argentina semalam pun terasa begitu spesial bagi para pemain. Terlebih lagi untuk sang pencetak gol pertama Bosnia di Piala Dunia, Vedad Ibisevic. Ia mencetak gol pada menit ke-85 setelah masuk sebagai pemain pengganti.

Bagi Ibisevic, konflik yang terjadi 10 tahun silam itu masih saja membekas di ingatannya. Ia masih ingat ketika tentara Serbia membunuh kakeknya dan membakar desa sang ayah. Ibunya kemudian menyembunyikan Ibisevic dan adiknya di sebuah tempat persembunyian rubah di dalam hutan.

Namun, memori kelam itu tampaknya bisa sedikit terobati. Tadi malam (16/6) ia berhasil mennjadi pencetak gol perdana Bosnia di pentas Piala Dunia. Namanya kini didengung-dengungkan, dan dianggap sebagai pahlawan oleh publik Bosnia.

Ini bukan kali pertama pemain berusia 29 tahun itu dianggap sebagai pahlawan. Sebelumnya, Ibisevic berhasil mencetak gol  ke gawang Lithuania, pada Oktober tahun lalu, dan memastikan satu Bosnia bisa terbang ke Brasil tahun ini.

Menjadi pemenang sebuah pertandingan memang tak selalu tentang siapa yang lebih banyak mencetak gol. Banyak cara untuk bisa menjadi pemenang dalam sebuah pertandingan. Apa yang dialami Bosnia tentunya sudah menjadi salah satu contoh memaknai sebuah ‘kemenangan’.

Tapi sebenarnya, untuk sebuah negara yang menjalani debut Piala Dunia, kekalahan 2-1 mungkin adalah hasil yang tak terlalu mengecewakan. Apalagi melawan tim sekelas Argentina, di mana kemungkinan menerima kekalahan telak bisa terjadi kapan saja.

Ya, selamat datang, Bosnia-Herzegovina!

foto: dailymail.co.uk

[ar]

Komentar