Profil Giovanni Martusciello, Pelatih Sementara Juventus

Berita

by redaksi

Profil Giovanni Martusciello, Pelatih Sementara Juventus

Juventus tidak bisa dipimpin oleh pelatih anyar mereka, Maurizio Sarri, di dua laga perdana Serie A 2019/20. Eks pelatih Chelsea dan Napoli itu baru saja divonis menderita pneumonia atau radang paru-paru. Penyakit itu disebabkan dari kebiasaan merokok Sarri yang biasa menghabiskan puluhan batang rokok per hari.

Oleh karenanya tidak ada Sarri pada laga perdana Juventus kala menghadapi Parma, Sabtu (24/08). Pada laga yang dimenangkan Si Nyonya Tua dengan skor 1-0 itu, Juventus dipimpin oleh Giovanni Martusciello.

Martusciello adalah sosok baru di Juventus. Tapi dia adalah salah satu orang kepercayaan Sarri. Pelatih berusia 48 tahun itu merupakan asisten Sarri saat menukangi Empoli. Keduanya bekerja sama selama tujuh tahun di Empoli, kesebelasan yang mencuatkan nama Sarri.

Keduanya berpisah pada 2016 setelah Sarri memilih hengkang ke Napoli. Sempat menjadi pelatih kepala Empoli, Martusciello menerima pinangan dari Internazionale Milan yang dilatih Luciano Spalletti pada 2017 sebagai asisten pelatih. Namun dipecatnya Spalletti pada akhir musim 2018/19, yang digantikan Antonio Conte, membuat Martusciello juga harus angkat kaki dari Inter. Dalam dua musim, Spalletti (bersama Martusciello) selalu membawa Inter finis di urutan keempat Serie A.

Beruntung Martusciello tidak berlama-lama tak punya pekerjaan. Karena di saat bersamaan, Sarri yang sebelumnya menukangi Chelsea kembali ke Italia untuk menukangi Juventus. Pelatih berusia 60 tahun itu pun mengajak kembali Martusciello untuk menjadi asistennya.

Kehadiran Martusciello mendepak Marco Landucci dari jabatan asisten pelatih Juventus. Landucci memang pelatih bawaan pelatih Juventus sebelumnya, Massimilliano Allegri. Landucci dan Allegri sudah bekerja sama sejak keduanya masih melatih Cagliari, yang artinya juga bekerja sama di AC Milan sebelum di Juventus.

Juventus sendiri bukan kali ini saja dipimpin oleh asisten pelatih untuk menjalani pertandingan. Pada musim 2012/13, Massimmo Carrera yang ketika menjabat sebagai asisten pelatih Juventus ditugaskan jadi kepala pelatih sementara Juventus ketika Antonio Conte tak bisa mendampingi tim karena hukuman dari FIGC terkait scommesepoli. Menariknya, Carrera pun memimpin Juventus di laga pembuka Serie A dengan menghadapi Parma, yang juga berakhir dengan kemenangan Juventus.

Pada laga melawan Parma kali ini Martusciello tidak memainkan bek anyar Juventus, Matthijs de Ligt. Menurutnya, ia memang ingin menurunkan para pemain yang lebih berpengalaman untuk memulai Serie A dengan kemenangan.

"Pemilihan skuat hari ini? Tim ini terdiri dari banyak pemain juara, dan hari ini, kami menurunkan pemain yang paling berpengalaman. Penting bisa meraih kemenangan di laga yang sulit ini. Saya mendapat pesan dari Sarri bahwa dia senang dengan raihan tiga poin ini," ujar Martusciello usai laga pada laman resmi Juventus.

Martusciello kemungkinan masih akan memimpin Juventus untuk sementara pada laga kedua Serie A 2019/20 menghadapi mantan tim Sarri, Napoli. Akan tetapi Sarri sempat meminta izin pada manajemen Juventus untuk bisa kembali ke lapangan lebih cepat karena merasa sudah sehat dan perlu berada di bench saat Juventus bertandang ke Naples. Meski begitu manajemen Juventus tampaknya akan menolak permintaan tersebut karena sejak awal mereka mengatakan bahwa Sarri membutuhkan istirahat hingga dua pekan, baru kembali setelah jeda internasional September.

Komentar