Silat Lidah Dugaan Pengaturan Skor Madura FC dan PSS Sleman

Berita

by redaksi

Silat Lidah Dugaan Pengaturan Skor Madura FC dan PSS Sleman

Manajer Madura FC, Yanuar Herwanto, buka-bukaan soal kejadian yang menimpa kesebelasannya jelang laga tandang menghadapi PSS Sleman pada babak 8 besar Liga 2 yang digelar di Stadion Maguwoharjo, DI Yogyakarta, Selasa (06/11). Menjelang laga tersebut, Yanuar mengungkapkan bahwa dirinya dihubungi oleh salah satu anggota tim Exco PSSI dan diminta untuk mengalah.

Tak tanggung-tanggung, Yanuar pun tak ragu untuk membeberkan siapa anggota Exco PSSI yang menghubunginya tersebut. “Namanya bapak Hidayat. Dia sebagai petinggi PSSI kenapa melakukan itu? Saya kecewa sekali,” ujar Yanuar melalui program televisi Mata Najwa bertajuk “PSSI Bisa Apa?” yang ditayangkan secara langsung, Rabu (28/11).

“Dia (Hidayat) nelepon, minta Madura FC mengalah, nanti Sleman juga akan mengalah ketika tandang ke Sumenep. Tapi kami gak mau. Waktu itu, dia sampai mengeluarkan angka 100 juta [rupiha]. Dia naik ke 150 juta [rupiah], tetap kami tolak. Dia mungkin kesal, ngancam. ‘saya bisa lho beli (sogok) pemain kamu,’ lalu saya jawab ‘oh, ya, silakan.’”

Lebih lanjut Yanuar juga mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian tersebut. “Saya merasa miris, yang saya gak suka dari Pak Hidayat Kresna adalah Exco sebagai inner cicle kepentingan sepakbola Indonesia mengapa bersikap seperti itu? Kasihan jabatannya, kenapa bersikap seperti makelar.”

Najwa Shihab selaku tuan rumah program televisi Mata Najwa pun meminta tim produser Mata Najwa untuk mengubungi Hidayat, anggota Exco yang dimaksud Yanuar tersebut. Hidayat lantas mengklarifikasi dugaan Yanuar atas keterlibatannya pada pengaturan skor tersebut.

“Madura FC itu klub saya. Gimana ceritanya saya bisa merugikan Madura FC dalam pertandingan?” kata Hidayat. Kemudian Yanuar bertanya kepada Hidayat mengenai kejadian tersebut: “Bapak mengaku tidak kalau bapak mengajak saya dan meminta saya untuk mengalah pada Sleman? Ya atau tidak? Itu dulu.”

Hidayat pun enggan menjawab dan lebih memilih menjelaskan kronologi kejadian tersebut menurut versi dirinya. “Nanti dulu, seperti hakim saja, waktu mau main sama Sleman, saya mau ketemu (Yanuar). Kemudian saya ketemu dengan manajemen Madura FC untuk diskusikan, katanya. ‘Mas, kayaknya ada permintaan dari Sleman mau gantian, kalau itu benar, tapi tolong komunikasi sendiri’. Saya tidak minta Madura untuk ngalah.”

Kemudian Najwa meminta klarifikasi Hidayat mengenai bukti screenshot percakapannya dengan Yanuar melalui WhatsApp, dan lagi-lagi Hidayat menyanggah. “Dibicarakan itu bukan berarti pengaturan skor. Kerjasama masuk empat besar itu disiapin pertandingannya, timnya harus bagus, mainnya harus bagus. Madura FC ini punyaku, tahun lalu hampir degradasi, makanya tahun ini harus bagus.”

Kemudian Najwa kembali meminta klarifikasi Hidayat mengenai tawaran uang sebesar 100 sampai 150 juta rupiah jika Madura FC mengalah kepada PSS Sleman, Hidayat pun mengklarifikasi. “Yang benar gini, ada keinginan saya tidak tahu oknum dari tim Sleman siapa nyampaikan, ‘Pak, gantian. Gantian menang-kalah’, aku gak bisa ngomong, itu gak benar, tak sambungkan. Waktu itu Mas Yanuar gak mau, ya sudah. Aku lupa kalau ngomong karo duit.”

Di tengah pembicaraan, Najwa memotong pembicaraan Hidayat dan lagi-lagi menanyakan pertanyaan tersebut. “Betul atau tidak bahwa Bapak menawarkan uang 100-150 juta kepada Pak Yanuar?”

Alih-alih menjawab pertanyaan tersebut, Hidayat tetap meneruskan pembicaraannya. “Aku lupa kalau ngomong karo duit. Tapi setelah pertandingan Mas Yanuar tak ucapi, ‘selamat mas’. Setelah itu, aku tidak ada komunikasi lagi tentang ini. Saya tidak bisa terima kalau dikatakan ada pengaturan skor. Tapi kalau misalnya ada perkataan dari Mas Yanuar, saya bisa klarifikasi.”

“Saya tidak memungkiri saya pernah menelpon cuma saya lupa substansinya karena itu terjadi di awal kompetisi, itu ada permintaan dari teman-teman dari Madura FC karena tahun sebelumnya ada indikasi Madura banyak dirugikan sama tim lain padahal aku Exco.”

Lebih lanjut, Hidayat juga mengatakan bahwa dia siap bertanggung jawab jika dia terbukti terlibat dalam pengaturan skor. “Ini ditonton publik, saya siap mundur jika memang saya terlibat. Mas Yanuar harus bisa mempertanggungjawabkan perkataannya tadi.”

Ketegangan tak berlangsung sampai di situ saja, Yanuar kemudian meminta klarifikasi mengenai ancaman akan membeli pemain Madura FC apabila menolak permintaan Hidayat untuk mengalah, Hidayat pun lagi-lagi menyanggah.

“Ohhh.. hati-hati, Mas, kalimat itu, mana mungkin saya suruh mengalah. Hati saya itu di Madura FC,” kaya Hidayat. Yanuar kemudian menunjukkan bukti screenshot percakapannya dengan Hidayat dan mengungkapkan bahwa dirinya memiliki saksi sebelum Najwa mengakhiri perdebatan tersebut.

Foto: Twitter @MaduraFC_

[ham/dex]

Komentar