PSG dan Para Pencetak Rekor Eropa

Berita

by redaksi

PSG dan Para Pencetak Rekor Eropa

Paris Saint-Germain (PSG) bermain gemilang di pekan ke-11 Ligue 1 Perancis. Bertandang ke Stade Velodrome, Senin (29/10), PSG menang dua gol tanpa balas. Kedua gol PSG dicetak Kylian Mbappe (65`) dan Julian Draxler (90+5`).

Pada pertandingan bertajuk Le Classique ini, Tuchel tidak menurunkan penyerang andalan mereka, Edinson Cavani. Sang pemain absen karena cedera. Sebagai pengganti, Jean-Eric Maxim Choupo-Moting mengawani Neymar sebagai duet penyerang PSG. Thomas Tuchel, Kepala Pelatih PSG, bisa saja menduetkan Neymar dengan Mbappe. Pilihan tersebut tidak diambilnya karena Mbappe melanggar aturan tim. Mbappe datang terlamabat sesaat sebelum pertandingan melawan Marseille.

"Ini adalah keputusan disipliner (untuk [Adrien] Rabiot dan Mbappe). Kolektif selalu lebih penting daripada individu,” kata Tuchel pada konferensi pers seusai laga, dikutip dari Daily Mail.

Mbappe, walau demikian, tetap ambil bagian. Pada menit ke-62, Mbappe masuk menggantikan Choupo-Moting. Tiga menit berselang dia mencetak gol pembuka.

Dengan satu gol yang dia torehkan, Mbappe menjadi pemain yang pertama di lima liga top Eropa yang berhasil mencatatkan sepuluh gol musim ini. Dia mencapainya dalam tujuh pertandingan saja. Di posisi kedua daftar penetak gol PSG ada Neymar, yang berhasil mencetak delapan gol dari sembilan pertandingannya membela PSG musim ini.

Mbappe semakin percaya diri dengan penampilan impresif yang dia catat. Dia pun yakin mampu membawa PSG mempertahankan hasil positif ini.

“Saya pikir saya dapat mengambil peran sebagai pemain andalan dan saya melakukannya hari ini. Kami harus terus dan tetap di jalan yang benar,” katanya kepada Canal+ usai laga.

Kemenangan atas Marseille membuat anak asuh Thomas Tuchel memperpanjang rekor tidak terkalahankan mereka menjadi 11 pertandingan. Jika pada pertandingan hari Sabtu, (3/11) nanti PSG kembali menang melawan Lille maka mereka akan mencatatkan rekor baru klub Eropa sebagai tim pertama yang mampu memenangi 12 pertandingan Ligue 1 secara berturut-turut.

Catatan positif lainnya adalah akan membuat PSG kembali menjauh dari kejaran Lille yang berada tepat di posisi kedua dengan perolehan delapan angka.

Pertama di Ligue 1, Tetapi Bukan di Eropa.

PSG menggebrak di awal musim. Mereka belum terkalahkan sejak Ligue 1 musim 2018/19 resmi dimulai. Sebelas kemenangan dari 11 pertandingan dicatatkan klub asal Ibu Kota Prancis tersebut. Dalam urusan produktivitas gol, PSG mencetak 39 gol ke gawang lawan dan hanya kemasukan enam gol.

Sebelas kemenangan di Liga yang dicatatkan PSG masih kalah jika dibandingkan dengan klub asal Eropa lainnya. Pada musim 2013/14, Bayern Munchen yang saat itu dilatih oleh Pep Guardiola mampu meraih kemenangan 19 kali beruntun. Di musim tersebut Bayern juga berhasil menjadi juara Liga Jerman dengan unggul 19 poin dari Borussia Dortmund yang berada di peringkat kedua.

Beralih ke Serie A, ada nama Inter Milan dengan catatan 17 kemenangan beruntun di musim 2006/07. Di musim tersebut Inter benar-benar tidak terbendung. Juventus sedang absen di Serie A akibat kasus Calciopoli dan harus turun divisi. AC Milan juga sedang terseok-seok di musim tersebut. Inter Milan ketika itu memang diisi oleh sederet pemain top seperti Luis Figo, Zlatan Ibrahimovic,hingga Javier Zanetti. Hingga saat ini rekor kemenangan Inter masih yang terbanyak di Serie A.

Guardiola memang bukan pelatih sembarangan. Melalui tangan dinginnya. Barcelona tidak terbendung selama 16 pertandingan beruntun di musim 2010/11 berkat permainan tiki-taka mereka. Catatan kemenangan ke-16 mereka dipastikan oleh Lionel Messi yang saat itu mencatatkan hattrick saat Barcelona menang 3-0 melawan Atletico Madrid.

Di Liga Primer ada nama Manchester City yang pada musim lalu mencatatkan 18 kemenangan beruntun. Kepala Pelatih mereka: Guardiola. Rekor kemenangan beruntun The Citizens dimulai saat berhasil membawa pulang tiga poin di markas Bournemouth pada 26 Agustus 2016. Sayangnya catatan gemilang tersebut dapat dihentikan oleh Liverpool pada bulan Januari 2017. Saat itu Manchester City harus rela menelan kekalahan 3-4 di Anfield. Manchester City berhasil melampaui catatan kemenangan beruntun di Liga Primer yang sebelumnya dipegang oleh Arsenal dengan catatan 14 kemenangan beruntun di musim 2002/03.

[mag/pik]

Komentar