Dari Bosz ke (Nagelsmann via) Stoger

Berita

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Dari Bosz ke (Nagelsmann via) Stoger

Borussia Dortmund mengumumkan, per Minggu 10 Desember 2017, Peter Bosz sudah tidak lagi mengemban jabatan pelatih kepala. Pengganti yang ditunjuk oleh pihak klub sama-sama bernama Peter: Peter Stoger, yang tujuh hari sebelumnya dibebastugaskan dari jabatannya sebagai pelatih kepala FC Koln, juru kunci Bundesliga 1 saat ini.

Saat diumumkan sebagai pelatih kepala Dortmund kemarin, Stoger bahkan belum menandatangani kontrak. Pengambilan keputusan diambil serba cepat.

“Saya terbang pulang ke Wina dari Koln kemarin, dan sorenya saya mendapat telepon dari Dortmund, menanyakan apakah saya bersedia mengambil alih posisi pelatih kepala,” ujar Stoger dalam jumpa pers perkenalan dirinya. “Ini mengejutkan, tapi saya rasa mereka benar-benar ingin saya menerima tantangan ini karena mereka membutuhkan bantuan. Saya langsung terbang ke Dortmund pagi ini juga.”

Kebersamaan Stoger dengan Koln terjalin sejak 2013. Di musim pertamanya, Stoger langsung membawa Koln menjadi juara Bundesliga 2 sekaligus promosi otomatis ke divisi tertinggi. Musim pertamanya di Bundesliga 1, Stoger membawa Koln mengakhiri musim di peringkat ke-12. Peringkat Koln lebih tinggi musim berikutnya, kesembilan, dan musim berikutnya lebih tinggi lagi: kelima.

Peringkat kelima musim lalu berarti besar. Koln kembali ambil bagian di kejuaraan antarklub tingkat Eropa setelah 25 tahun absen.

Memasuki musim ini, Stoger bukan hanya pelatih tersukses sepanjang sejarah Koln, melainkan juga pelatih Koln dengan masa bakti terlama. Namun para pelaku sepakbola profesional dinilai dari pencapaian masa kini, bukan yang sudah lewat. Stoger bukan pengecualian.

Dengan hanya dua poin dari 13 pertandingan Bundesliga musim ini, pihak klub memutuskan untuk membebastugaskan Stoger. Tambahan satu poin dari pertandingan terakhirnya, melawan Schalke 04 pada Sabtu 2 Desember 2017, tidak membuat pihak klub berubah pikiran. Kebersamaan Stoger dan Koln selesai di pertandingan ke-168.

“Pada Jumat jelas sudah bahwa pertandingan melawan Schalke akan menjadi pertandingan terakhir saya,” ujar Stoger sebagaimana dikutip dari situs resmi klub. “Agar sepenuhnya fokus kepada pertandingan penting ini, kami memutuskan untuk baru mengumumkannya pada Minggu. Keputusan ini dibuat dan dijelaskan untuk kepentingan klub dan, yang paling penting, demi kepentingan tim.”

Menjadi pelatih Dortmund berarti Stoger, yang keluar dari Europa League karena dibebastugaskan oleh Koln, akan kembali masuk ke Europa League karena Dortmund hanya mampu meraih dua poin dari enam pertandingan fase grup Champions League bersama Bosz.

Bosz direkrut sebagai pengganti Thomas Tuchel per musim ini bukan hanya karena ia terhitung sukses bersama AFC Ajax. Seperti dua pelatih Dortmund sebelumnya, Tuchel dan Jurgen Klopp, Bosz menerapkan taktik proaktif.

Di bawah arahan Bosz, Dortmund memulai musim dengan gemilang. Dalam tujuh pertandingan pertama Bundesliga musim ini, Dortmund meraih enam kemenangan. Namun setelahnya Dortmund meraih serangkaian hasil negatif, termasuk kehilangan keunggulan empat gol dalam pertandingan Revierderby. Kekalahan 1-2 dari Werder Bremen Sabtu (9/12) lalu menjadi pertandingan terakhir Bosz bersama Dortmund. Pihak klub langsung menghubungi Stoger, untuk mengambil alih jabatan pelatih kepala hingga akhir musim.

Stoger menerima tawaran tersebut dengan senang hati. Begitu senang hingga “bahwa jika saya hanya diminta melatih untuk empat belas hari, saya akan tetap menerima tawaran ini.” Stoger juga berterima kasih karena Hanz-Joachim Watzke (CEO) dan Michael Zorc (direktur olah raga) melihat gambaran lengkap kariernya bersama Koln, bukan hanya semua yang terjadi musim ini.

Dengan merekrut Stoger, Dortmund meninggalkan identitas klub yang melekat sejak Klopp resmi menjabat posisi pelatih kepala pada 2008. Dortmund bersama Stoger mungkin tidak akan menghibur, namun tampil menghibur bukan kebutuhan Dortmund saat ini.

“Ia (Stoger) di Koln membangun tim dan membawa stabilitas,” ujar Zorc dalam jumpa pers perkenalan Stoger. “Kami paling kekurangan itu belakangan. Kami bisa memainkan sepakbola yang hebat dan menyerang namun kami (juga) membutuhkan pertahanan yang stabil. Kami harap Peter bisa memberi yang kami butuhkan dalam sisa pertandingan sebelum jeda musim dingin dan kemudian mendorong kami pada putaran kedua.”

Walau kontrak Stoger hanya hingga musim ini, Zorc menegaskan bahwa perpanjangan kontrak tetap menjadi opsi di akhir musim nanti. Media-media Jerman, walau demikian, tampak cukup yakin bahwa musim depan Stoger tak akan duduk di tempat yang sama. Welt, der Westen, Focus, dan Suddeutsche Zeitungsurat kabar terbesar Jerman – termasuk beberapa media yang cukup percaya diri untuk menyebut bahwa Dortmund dan Julian Nagelsmann telah menjalin kesepakatan yang mulai berlaku per musim depan.

Komentar