Setelah Menjadi Penguasa Mahakam, Borneo Kejar Posisi Enam

Berita

by Redaksi 24

Redaksi 24

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Setelah Menjadi Penguasa Mahakam, Borneo Kejar Posisi Enam

Borneo FC tampil impresif saat mengalahkan Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Senin (23/10). Tak tanggung-tanggung, klub berjuluk Pesut Etam itu sukses menumbangkan Naga Mekes dengan skor telak 4-0. Lerby Eliandry mencetak dua gol di laga bertajuk Derby Mahakam itu, yang kemudian disusul oleh gol Terens Puhiri dan Riswan Yusman untuk menggenapi kemenangan empat gol tanpa balas.

Kemenangan Borneo tersebut membuat mereka mengukuhkan diri sebagai penguasa Mahakam. Sebelum kemenangan 4-0 di Aji Imbut, di putaran pertemuan pertama kedua kesebelasan di Stadion Segiri pada 11 Juli lalu, Pesut Etam juga sukses menumbangkan Mitra Kukar dengan skor tipis 1-0.

Hasil tiga poin yang diraih Borneo atas Mitra Kukar bukan hanya membuat mereka sebagai penguasa Mahakam, namun juga berhasil membuat Borneo meninggalkan status sebagai tim jago kandang yang melekat hampir di sepanjang musim ini. Pada putaran pertama, dari 10 laga tandang yang dimainkan, Borneo gagal memetik satu pun kemenangan.

Berbanding terbalik dengan hasil di laga kandang, di mana mereka mampu menyapu bersih kemenangan dalam tujuh pertandingan yang berlangsung di Stadion Segiri. Ketimpangan hasil yang diraih Borneo itu membuat mereka cukup kesulitan untuk bisa menembus papan atas klasemen Liga 1.

Atas hal tersebut, kursi kepelatihan berubah dari Dragan Djukanovic, Ricky Nelson, hingga sekarang Iwan Setiawan. Debut Iwan bersama Borneo tidak berlangsung manis, dua pertandingan awal diwarnai dengan hasil imbang 1-1 saat berhadapan dengan Persipura Jayapura dan Semen Padang. Baru pada pertandingan ketiga melawan Persegres Gresik United, Borneo akhirnya berhasil meraih kemenangan.

Kemenangan atas Gresik bukan hanya sebagai tiga poin pertama yang berhasil diraih Iwan bersama Borneo musim ini, lebih dari pada itu hasil tersebut juga menjadi kemenangan pertama Borneo di laga tandang. Selanjutnya, performa Borneo di kandang lawan mulai menunjukkan peningkatan yang signifikan, terlebih dalam dua laga tandang terakhirnya. Sebelum menumbangkan Mitra Kukar 4-0 di Stadion Aji Imbut, Borneo juga berhasil menahan imbang salah satu tim kandidat juara, Madura United di kandangnya sendiri.

Kalau melihat performa Borneo akhir-akhir ini, sebenarnya progres meningkat tidak ditunjukkan dari hasil pertandingan tandang mereka. Namun secara menyeluruh, performa Borneo juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjelang berakhirnya kompetisi Liga 1 2017. Sejak memasuki pertandingan ke-27 hingga 30, Borneo berhasil melalui empat laga tanpa sekalipun menelan kekalahan. Bahkan dari empat partai yang dilakoni, tiga kemenangan berhasil mereka raih.

Hasil tersebut membuat Borneo mampu merangkak naik ke posisi 8 di klasemen sementara Liga 1 dengan raihan poin 46. Sebelum kompetisi berakhir, Pesut Etam masih menyisakan empat pertandingan sisa. Andai bisa mempertahankan tren positif ini, bukan tidak mungkin mereka bisa mengakhiri kompetisi di posisi lima atau enam.

Peluangnya cukup terbuka lebar, karena dari empat laga pamungkas yang akan dimainkan, tiga di antaranya merupakan laga kandang menghadapi Persib, Persija Jakarta, dan Arema. Selain itu, tugas lainnya adalah mereka harus bertandang ke Perseru Serui. Meski begitu, nasib Borneo masih bergantung pada hasil kesebelasan di atas mereka yakni Barito Putera, Persija Jakarta, dan Madura United.

Tapi berharap agar Persija, Barito, dan Madura mengalami stagnansi poin di sisa pertandingan yang dimiliki sebelum kompetisi berakhir agaknya lebih bersifat utopis. Dengan Madura United yang menempati posisi lima, Borneo punya selisih delapan poin. Dengan jumlah partai sisa yang sama, maka setidaknya Pesut Etam harus meraih minimal tiga kemenangan, tentu Madura harus terus mengalami kekalahan.

Dengan Persija, Borneo punya selisih enam poin, sementara dengan Barito selisih dua poin. Ini paling masuk akal mengingat Persija sudah menjalani pertandingan ke-31 sedangkan Borneo masih 30 pertandingan (begitu juga dengan Barito). Maka tiga kesebelasan ini akan saling sikut hingga akhir kompetisi.

Paling menentukan tentu pada pekan ke-32, Borneo akan menghadapi Persija sementara Barito akan menjamu PSM. Hasil pertandingan pada laga-laga tersebut akan mengubah posisi klasemen sementara dan mulai memperlihatkan siapa yang akan lebih dimudahkan di dua laga sisa. Yang jelas, Borneo dengan tiga laga kandang tersisa, berpeluang cukup besar untuk menempati posisi enam di akhir klasemen.

Komentar