Di Indonesia, Lawan Mantan Kesebelasan Tak Terlalu Istimewa

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Di Indonesia, Lawan Mantan Kesebelasan Tak Terlalu Istimewa

Di Eropa, akan menjadi menarik jika seorang pemain menghadapi kesebelasan yang pernah ia bela. Bahkan tak hanya bagi seorang pemain bintang, bagi pemain yang jarang mendapatkan menit bermain yang banyak bersama kesebelasan barunya pun akan menjadi daya tarik sendiri.

Jika kalian bermain Football Manager, hal ini akan kita jumpai pada sejumlah kesempatan. Beberapa hari jelang pertandingan berlangsung, kita sebagai manajer pada game tersebut akan dimintai pendapat tentang pemain yang akan menghadapi mantan kesebelasannya ataupun pemain lawan yang pernah membela kesebelasan yang kita tangani.

Misalnya ketika Cesc Fabregas, bersama Chelsea, menghadapi Arsenal, media akan menyoroti sosok Fabregas yang sempat menjadi andalan skuat asuhan Arsene Wenger. Kami pun sampai menulis artikel dengan judul berbeda untuk membahas reuni tersebut, 'Cesc Fabregas adalah Sebuah Kesalahan' atau artikel lain seperti 'Bersama Chelsea, Fabregas Jalani Karir Terbaiknya' dan 'Fabregas Tak Ingin Bermain di Arsenal'.

Namun hal seperti itu tak begitu menarik di liga Indonesia, dalam dunia nyata tentunya. Pertemuan seorang pemain di liga Indonesia dengan mantan kesebelasan yang pernah ia bela tak begitu menarik untuk disoroti. Hanya beberapa pemain yang menjadi pengecualian, yang sepertinya bisa kita hitung dengan jari.

Mengapa begitu? Karena nyatanya hampir di setiap pertandingan akan ada pemain yang menghadapi mantan kesebelasan yang pernah ia bela. Di Indonesia, hal seperti ini tak begitu menarik karena memang lazim terjadi.

Tak percaya? Mari kita tengok siapa saja pemain yang menghadapi mantan kesebelasannya pada pertandingan-pertandingan Qatar National Bank (QNB) League pekan kedua yang berlangsung kemarin dan hari ini.

Cek siaran langsung pertandingan di sini

Persib Bandung vs Pelita Bandung Raya

Dari 11 pemain yang diturunkan Persib sejak menit pertama, terdapat tiga pemain Persib yang pernah merumput bersama Pelita Bandung Raya (PBR): Achmad Jufriyanto, Muhammad Ridwan, dan yang baru bergabung pada musim ini, Dias Angga Putra. Jufriyanto bermain untuk PBR pada ISL 2009, sementara Ridwan membela PBR pada ISL 2008 dan ISL 2009. Belum lagi jika Ilija Spasojevic yang batal bergabung dengan PBR pada musim ini masuk dalam hitungan.

Jika menilik ke barisan pemain cadangan, ternyata masih ada beberapa nama lain yang pernah membela PBR. Mereka adalah Shahar Ginanjar (2008-2011), Abdul Rahman (2010), Dedi Kusnandar (2008-2011), dan Supardi Natsir (2008-2009).

Dari kubu PBR, terdapat nama Nova Ariyanto yang pernah berbaju Persib Bandung. Pemain yang kini merangkap sebagai asisten pelatih ini membela Persib selama tiga musim pada medio 2008-2010. Meski pernah menjadi pemain pujaan para bobotoh, julukan Persib, setiap pertemuannya melawan Persib Bandung tak terlalu menjadi sorotan.

Sriwijaya FC vs Semen Padang FC

Vendry Mofu adalah salah satu andalan Semen Padang sejak 2010 hingga 2013. Namun pada musim ISL 2014, penyerang berusia 25 tahun ini mencoba peruntungannya bersama Sriwijaya FC. Hanya mencetak empat gol dari 17 penampilan, Mofu pun kembali bergabung Semen Padang dan menghadapi Sriwijaya FC kemarin (7/4).

Nyaris membawa pulang tiga poin, Semen Padang harus puas dengan hasil imbang setelah Ferdinand Alfred Sinaga mencetak gol pada menit ke-76. Jika di Eropa, hal seperti bisa menjadi headline berita karena Ferdinand pernah menjadi andalan Semen Padang saat berlaga di Indonesia Primer League (IPL).

Ferdinand yang terkenal bengal ini menunjukkan kualitasnya saat berbaju Semen Padang. Pemain terbaik ISL 2014 ini pun menjadi pencetak gol terbanyak dengan 16 gol dari 25 penampilan bersama kesebelasan berjuluk Kabau Sirah tersebut. Tapi karena Ferdinand sempat juga membela sejumlah kesebelasan sebelum berlabuh ke Srijiwaya, tampaknya gol yang diciptakannya tersebut tak akan terlalu menjadi berita menghebohkan.

Persela Lamongan vs Persija Jakarta

Secara mengejutkan Persela Lamongan berhasil mengalahkan tamunya, Persija Jakarta, dengan skor tipis 1-0. Dan kemenangan ini tampaknya cukup membuat Pedro Javier Velazquez berbahagia karena ia bisa mengalahkan mantan kesebelasannya.

Ya, Pedro sempat membela kesebelasan asal ibu kota pada musim 2010/2011 dan 2012. Dalam dua musim, penyerang asal Paraguay tersebut mencetak 22 gol dari 42 gol. Namun kontribusinya yang tak sesuai harapan pada musim 2012, hanya mencetak 6 gol dari 15 penampilan, Pedro pun didepak Persija.

Kiper cadangan Persela Lamongan, Roni Tri Prastanto, pun pernah mencicipi seragam Persija. Namun karena selama dua musim, pada 2009/2010 dan 2010/2011, Roni hanya bermain selama tujuh kali, ia pun hijrah ke Persela Lamongan.

Sebenarnya, di kubu Persija ada Andro Levandy yang pernah merumput bersama Persela Lamongan pada 2008 hingga 2010. Namun penyerang berusia 33 tahun ini tak masuk daftar pemain Persija Jakarta saat menghadapi Persela.

Arema Cronus vs Barito Putera

Arema meraih kemenangan pertamanya di QNB League 2015 saat menghadapi Barito Putera di Stadion Kanjuruhan, Malang, dengan skor tipis 1-0. Gol Arema dicetak oleh bek asal Brasil, Fabiano Beltrame, lewat titik putih. Gol ini merupakan gol ketiganya dalam dua pertandingan.

Pada laga ini pun terdapat dua pemain yang menghadapi mantan kesebelasannya. Mereka adalah dua pemain Barito Putera, Leonard Tupamahu dan Talaohu A. Musafri. Keduanya membela Arema di musim yang sama, yaitu ISL 2010.

TA Musafri gagal mencetak gol ke gawang mantan kesebelasannya. Sementara Tupamahu, menorehkan kartu kuning pada laga ini. Kekalahan lewat tendangan penalti pun semakin menyesakkan keduanya karena harus kalah dengan cara menyakitkan dari kesebelasan yang pernah membuangnya.

Pertandingan Hari Ini

Selain empat pertandingan yang sudah berlangsung kemarin, empat pertandingan yang dijadwalkan hari ini pun akan dihiasi sejumlah pemain yang akan menghadapi bekas kesebelasannya.

Pada laga Gresik United menghadapi Mitra Kukar, ada nama Herman Dzumafo yang bertekad mencetak gol ke gawang Mitra Kukar, kesebelasan yang ia bela musim lalu. Di kubu Pusamania Borneo FC, tiga pemainnya, Achmad Hisyam, Febri Setiadi, dan Djayusman Triasdi akan menyambangi kota Surabaya untuk menghadapi eks kesebelasannya, Persebaya.

Di timur Papua, Yoo Jae-Hoon akan berusaha sekuat tenaga agar Bali United Pusam tak kebobolan saat ia menghadapi kesebelasan yang pernah ia bela selama empat musim, Persipura Jayapura. Sementara itu, Yance Youwei berharap kesebelasan yang mengontraknya saat ini, Perseru Serui, mengandaskan mantan kesebelasannya, Persiram Raja Ampat.

Dengan begitu, lengkap sudah semua pertandingan kedua QNB League 2015 akan dihiasi pertemuan kembali sejumlah pemain dengan mantan kesebelasan yang pernah ia bela. Ini menjadi bukti bahwa hal seperti ini merupakan hal yang wajar, tak seperti di Eropa.

Hal ini terjadi karena kesebelasan Indonesia tak mengenal sistem transfer pemain. Kontrak pemain per satu tahun atau satu musim membuat para pemain akan hijrah sesuka hati ketika pada akhir musim datang tawaran yang lebih menarik dari kesebelasan lain. Jadi, karena itulah pertemuan seorang pemain dengan mantan kesebelasannya tak begitu istimewa di Indonesia.

Komentar