Salam Perpisahan John Terry dan Kisahnya di Chelsea yang Mungkin Berakhir

Berita

by redaksi

Salam Perpisahan John Terry dan Kisahnya di Chelsea yang Mungkin Berakhir

John Terry menjadi pusat perhatian puluhan ribu penggemar Chelsea yang belum pulang usai pertandingan menghadapi Leicester City di Stadion Stamford Bridge, Minggu (15/5) petang.

Ia mengambil mikrofon dan berjalan ke tengah lapangan. Terry menarik nafas sebelum seisi stadion dan penonton televisi tahu kalau nada suaranya bergetar. Ada emosi di sana, tapi Terry mencoba untuk menahan agar air matanya tak keluar.

“Aku ingin tinggal, klub tahu itu, penggemar (pun) tahu itu. Aku ingin tinggal,” ucap pemain yang sudah berada di Stamford Bridge sejak usianya masih 14 tahun ini.

Terry memang produk akademi West Ham United, tapi Chelsea adalah bagian dari identitas dirinya sendiri. Ia tak pernah menandatangani kontrak profesional dengan kesebelasan lain kecuali dengan The Blues. Pidato emosional Terry di akhir pertandingan menjelaskan semuanya.

Terry memang belum akan pensiun maupun pindah dari Chelsea. Pekan lalu, Chelsea kabarnya sudah menyodorkan kontrak baru, tapi Terry menolaknya karena ia dikontrak bukan sebagai pemain.

Chelsea memiliki kebijakan untuk tidak memprioritaskan perpanjangan kontrak bagi para pemain berusia di atas 30 tahun. Hal ini yang melanda Terry di usianya yang sudah 35 tahun.

“Aku ingin berterima kasih pada semuanya karena musim ini begitu sulit buatku, sangat emosional. Dan (terima kasih) atas dukungan (kalian) di setiap pekan...”

Mulut Terry terkatup. Ia berusaha menahan emosinya dengan melihat sekeliling dan menghembuskan nafas perlahan.

“Chelsea adalah hidupku, sama seperti kalian. Kalian adalah bagian besar dalam momen terbaik dalam hidupku di stadion ini,” ungkap Terry.

Soal kontraknya yang belum rampung, Terry berucap kalau ia masih punya beberapa hari untuk membicarakannya dengan klub, “Dan aku ingin tinggal. Klub tahu itu. Kalian, para penggemar, juga. Aku ingin tinggal.”

Buat Chelsea, Terry adalah bagian dari sejarah klub itu sendiri. Tidak ada pemain yang tinggal lebih lama ketimbang Terry di Chelsea saat ini. Ia bukan sekadar bek, tetapi juga pemimpin sekaligus kapten Chelsea di dalam maupun di luar lapangan.

Menurut The Guardian, tawaran kontrak baru Chelsea menjadi inferior ketimbang dengan kontrak yang ditawarkan kesebelasan Tiongkok. Kalau bukan karena loyalitasnya kepada tim, Terry sejatinya sudah mengambil kontrak di Tiongkok sejak Januari silam.

Lamanya keputusan Terry menandatangani sodoran kontrak baru bukannya karena ia tak ingin lagi membela Chelsea, tapi ada sejumlah perubahan dalam kontraknya yang menurut The Guardian kemungkinan soal perannya di tim dan tentu saja penurunan gaji.

Sementara itu, Hiddink yang musim depan digantikan Antonio Conte, mengaku senang karena Terry dan Chelsea kini tengah dalam perbincangan lebih lanjut. Namun, soal masa depan sang pemain, Hiddink tak banyak bicara.

“Buatku tak baik untuk membuat spekulasi. Menjadi bagus ketika kedua belah pihak mulai bicara. Secara personal, aku harap mereka menemukan solusi,” ucap Hiddink kepada Telegraph.

“Usia Terry 35 tahu, ketika orang normanya mengucapkan perpisahan. Namun, secara fisik dan mental dia sangat fit, jadi dia bisa berkontribusi banyak di manapun ia ingin bermain.”

Claudio Ranieri yang pernah mempercayakan lini pertahanan Chelsea kepada Terry, menyatakan kalau ia berharap Terry bisa tinggal. Berdasarkan Four Four Two, Ranieri punya ikatan kuat dengan Terry karena ia yang meregulerkan Terry untuk berduet bersama Marcel Desaily.

"John Terry, kamu tahu, dia seperti anakku sendiri. Aku percaya padanya saat ia masih muda. Aku mmenempatkannya di tim saat ada sepasang juara dunia dan juara Eropa, tapi aku memilihnya. Buatku, skuat menjadi lebih baik saat ada dia," ungkap Ranieri. "Dia punya karier yang fantastis dan aku harap ia bisa melanjutkannya."

fva

Komentar