[PREVIEW] FA Community Shield Liverpool vs Manchester City: Merebut Trofi Pertama Musim Ini

Analisis

by redaksi

[PREVIEW] FA Community Shield Liverpool vs Manchester City: Merebut Trofi Pertama Musim Ini

Liverpool dan Manchester City akan bertemu nanti malam dalam FA Community Shield yang akan digelar di King Power Stadium. Pertemuan terakhir kedua tim di ajang yang sama terjadi pada 2019, di mana The Citizens berhasil mengalahkan The Reds lewat adu tendangan penalti.

City sudah tak diperkuat Raheem Sterling yang pindah ke Chelsea dan Gabriel Jesus yang direkrut Arsenal. Di laga nanti, City juga tak bisa diperkuat Aymeric Laporte yang dibekap cedera. Liverpool tak bisa diperkuat Alisson dan Diogo Jota. Keduanya dibekap cedera.

Dalam 6 tahun terakhir, Community Shield selalu berakhir dengan skor yang ketat. Dalam periode tersebut, hanya pada 2018 pertandingan berakhir dengan marjin skor lebih dari 1 (Manchester City 2 vs 0 Chelsea). Tidak hanya itu, pada 2017, 2019, dan 2020 sang juara harus ditentukan melalui drama adu penalti.

Striker-striker Menjanjikan

Musim lalu, kedua tim punya masalah yang bisa dibilang serupa, yaitu kekosongan di posisi striker. Baik Pep maupun Klopp sama-sama menyadari masalah tersebut. Uniknya, di bursa transfer musim ini, mereka melakukan pergerakan transfer yang mirip yaitu merekrut pemain classic number 9. Erling Haaland, Julian Alvarez, dan Darwin Nunez adalah tiga nama yang layak mendapatkan perhatian lebih di musim ini.

Haaland didatangkan City dari Dortmund dengan bandrol 52 juta pounds. Di laga pra-musim, ia bermain saat City mengalahkan Bayern Munich dengan skor 1-0, di mana ia menjadi pencetak gol kemenangan itu.

Kedatangan Haaland ke Etihad Stadium seakan membuat kepergian Sterling dan Gabriel Jesus terasa tidak berarti. Haaland datang dengan potensi yang amat menjanjikan. Musim lalu, ia mencetak 22 gol bagi Dortmund.

Haaland sangat berbahaya di depan kotak penalti. Merujuk catatan understat, hanya ada 1 gol yang ia cetak di luar kotak penalti. Menarik menantikan skenario Pep untuk Haaland di musim depan, karena selama ini Pep sangat jarang menggunakan striker klasik nomor 9.

Pemain yang cenderung cocok dengan skema Pep selama ini adalah Julian Alvarez. Ia pandai membaca dan membuka ruang. Ia juga bisa bermain di banyak posisi dan juga bisa menjadi penghubung bagi pemain lain, sedangkan kemampuan Haaland cenderung lebih mematikan ketika ia berada di kotak penalti lawan.

Bukan tidak mungkin Alvarez akan dipasang di sisi kanan atau kiri, sementara posisi nomor 9 ditempati Haaland. Posisi ini cocok karena dua full back City bertipe offensive. Alvarez akan lebih cenderung menempati area half space untuk melakukan kombinasi dengan bek sayap. Ia bukan tipe yang gemar menghadapi situasi 1 lawan 1 seperti yang fasih diperagakan Mahrez atau Grealish.

Di pihak Liverpool, Darwin Nunez menjadi senjata tambahan yang mengerikan. Ia tidak hanya bisa menjadi false nine, namun ia juga bisa bermain di posisi striker murni dan sayap kiri. Ia tampak sudah fasih berada di lini serang Liverpool yang cenderung dinamis. Di laga pra-musim, ia bisa saja berada di tengah untuk menyambut umpan dari sisi sayap, dan ia bisa berada di sisi flank untuk melakukan dribble atau tusukan ke jantung pertahanan lawan.

Kehilangan Sadio Mane yang mencetak 23 gol di semua kompetisi musim lalu menjadi masalah untuk Liverpool. Klop harus meracik strategi baru dengan mengandalkan Luis Diaz dan Diogo Jota. Opsi lain ada Fabio Carvalho. Pemain muda asal Portugal ini bisa ditempatkan di tengah atau bermain di sisi sayap.

Duel Lini Tengah

Di laga pra-musim melawan Club America dan Bayern Munich, Pep selalu memasang Rodri 90 menit. Rodri adalah salah satu kunci permainan Manchester City. Jika Bernardo dan Kevin de Bruyne bisa bergerak menyisir sayap atau mengisi half space, Rodri, seperti kata Pep, harus selalu berada di tengah untuk mengontrol permainan.

Melawan Liverpool yang memainkan counter pressing sejak awal, kehadiran Rodri sangat diperlukan untuk menutup lini tengah dan mengatur tempo. Ia juga pandai melepaskan umpan panjang yang ke belakang garis pertahanan Liverpool, karena di situlah letak kelemahan tim yang bermain counter pressing sejak awal.

Bagi Liverpool, lini tengah mereka tidak berbeda jauh dengan musim lalu. Mereka masih mengandalkan Thiago untuk mengorkestrasi serangan. Liverpool juga harus mewaspadai agresifitas gelandang City. Pilihan terbaiknya adalah dengan memasang Fabinho dan Nabi Keita untuk menemani Thiago.

Adu Kuat Lini Pertahanan

Ederson dalam kondisi prima. Namun, Aymeric Laporte tidak bisa memperkuat City hingga September karena cedera lutut. Di dua pertandingan pra-musim, Pep selalu memasang Nathan Ake sebagai starter, ditemani Dias atau Mbete. Untungnya, Pep bisa memainkan Joao Cancelo, full back yang kerap bermain sebagai false full back dengan visi permainan yang tajam.

Cancelo bisa menjadi mesin pencetak peluang dengan kreativitas yang mumpuni. Di laga terakhir City melawan Liverpool, ia melepaskan umpan ke kotak penalti lawan, dan Gabriel Jesus datang dari belakang untuk menyambut umpan itu dalam posisi onside. Pressing cepat Liverpool ketika lawan menguasai bola memang sering meninggalkan ruang di belakang garis pertahanan. Kelemahan ini terpapar jelas pada pertemuan terakhir mereka musim lalu.

Sementara itu, Klopp selalu memasang Konate di dua laga preseason saat menghadapi Salzbourg dan RB Leipzig. Konate dipasangkan dengan Gomez atau van Dijk. Dua fullback Liverpool bisa dimainkan sejak awal. Sayangnya, Alisson dibekap cedera. Alisson adalah penjaga gawang yang mahir memainkan peran sebagai sweeper keeper, sebagaimana Ederson.

Cederanya Alisson merupakan sebuah kerugian bagi The Reds. Adrian tidak lihai memerankan apa yang biasa diperankan Alisson.

Perkiraan Formasi

Laga FA Community Shield dapat menjadi tolok ukur bagi kedua tim untuk menerapkan taktik musim depan. Berkaca dari hasil pra musim dan perbedaan komposisi pemain (pemain datang dan pergi), terdapat dua kemungkinan yang akan digunakan oleh Pep Guardiola dan Jurgen Klopp untuk memenangkan gelar FA Community Shield.

Pep Guardiola mengkonfirmasi dalam konferensi persnya bahwa Haaland siap diturunkan sejak awal. Kemungkinan besar pria berkebangsaan Norwegia akan bermain sejak awal bersama Jack Grealish dan Riyad Mahrez.

Trio Kevin de Bruyne, Bernardo Silva, dan Rodri masih belum tergantikan. Kombinasi tiga pemain ini menciptakan keseimbangan dan berperan dalam setiap fase (menyerang, bertahan, dan transisi). Namun, yang layak dinantikan adalah pergerakan dari Kevin de Bruyne dan Bernardo Silva dalam beradaptasi dengan lini depan yang kini dihuni oleh Erling Haaland.

Perbedaan yang mencolok ada di lini belakang. Absennya Laporte bisa digantikan oleh Nathan Ake atau John Stones. Namun jika melihat dua laga pramusim Manchester City, Ake selalu menjadi pilihan utama Pep Guardiola, sehingga ia memiliki peluang lebih besar untuk mendampingi Ruben Dias di lini pertahanan.

Di kubu Liverpool, kemungkinan besar tidak akan ada perubahan mencolok di lini belakang dan tengah. Virgil van Dijk, Ibrahima Konate, Trent Alexander-Arnold, dan Robertson kemungkinan besar akan menjadi pilihan utama Jurgen Klopp di lini belakang. Tidak hanya untuk Community Shield, tapi juga satu musim penuh.

Di lini tengah, Klopp memiliki banyak pilihan. Namun, mengingat lawan yang dihadapi adalah Manchester City, keseimbangan patut jadi perhatian lebih. Liverpool membutuhkan Thiago di lini tengah untuk meningkatkan aspek kreativitas. Ia akan ditemani oleh Naby Keita dan Fabinho yang memiliki orientasi lebih bertahan.

Berbeda dengan lini bertahan dan tengah, tiga pemain depan Liverpool masih membutuhkan penyesuaian. Sehingga, masih ada kemungkinan Jurgen Klopp lebih memilih Roberto Firmino untuk bermain sejak awal.

Tapi, jika ternyata Klopp memberikan kepercayaan lebih kepada Nunez, peran Mohamed Salah perlu mendapatkan perhatian. Pasalnya, dalam dua sampai tiga musim terakhir, Salah menjadi andalan Liverpool dalam urusan produktivitas. Dengan hadirnya Nunez, apakah pemain asal Mesir ini tetap ditugaskan untuk mencetak gol atau justru beralih peran agar lebih berusaha melayani Darwin Nunez?.

Pep, dalam konferensi persnya menyatakan bahwa Community Shield merupakan laga yang akan memberikan dampak positif tidak hanya bagi pemain, tapi semua pihak (di Manchester City).


“Ya, bagi kami memenangkan gelar itu lebih baik, lebih baik daripada kalah," katanya pada konferensi pers pra-pertandingan.

“Ini bagus untuk City. bukan hanya untuk para pemain. Untuk kita semua” pungkasnya.









Komentar