Pengaruh Eriksen Bagi Denmark: Nyawa Lini Tengah dan Eksekutor Bola Mati

Analisis

by Redaksi 10

Redaksi 10

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Pengaruh Eriksen Bagi Denmark: Nyawa Lini Tengah dan Eksekutor Bola Mati

Duel Belgia vs Denmark di Grup 2 Liga A, Rabu (19/11) dini hari nanti menjadi pertandingan penentu untuk memastikan tim yang lolos ke final four UEFA Nations League 2020/21. The Red Devils hanya membutuhkan hasil seri sementara di lain pihak, Dinamit Denmark kudu menang.

Secara keseluruhan, performa kedua tim cukup apik. Anak asuh Roberto Martinez unggul dua angka saja dari Denmark arahan Kasper Hjulmand. Hal berbeda justru dialami Inggris; sempat digadang-gadang berpeluang sebagai pesaing Belgia, The Three Lions malah tampil inkonsisten.

Pada pertemuan pertama di Stadion Parken, Kopenhagen, Denmark kandas 0-2 oleh Belgia. Namun setelahnya, tim asal Skandinavia ini menunjukkan peningkatan performa yang sangat signifikan. Enam pertandingan, termasuk di ajang laga persahabatan, dilalui tanpa kekalahan dengan rincian lima menang dan satu seri.

Salah satu faktor yang membuat Denmark bangkit adalah permainan dominan mereka. Dan untuk hal ini, peran Christian Eriksen begitu nyata. Lima gol sukses dibikin gelandang asal klub Inter Milan tersebut. Beberapa di antaranya bahkan menjadi gol penentu kemenangan, seperti kala melawan Islandia dan Inggris.

Link streaming pertandingan UEFA Nations League: Belgia vs Denmark

Pengakuan terhadap kehebatan Eriksen pun bermunculan dari sejumlah media Denmark. Usai kemenangan atas Islandia pada pertandingan terakhir, misalnya, Ekstra Bladet menulis headline “Cool-cool, Eriksen” lantaran dua golnya dari penalti membawa asa untuk lolos ke final four.

Christian Eriksen memang menjadi bagian tak terpisahkan Timnas Denmark sejak usia muda. Pada usia 15 tahun, ia telah bergabung dengan Denmark U-17 untuk kemudian berlanjut ke U-18 hingga U-21. Di Timnas senior, caps-nya sejauh ini telah menyentuh 102 penampilan. Dengan usianya yang baru 28 tahun, kesempatan untuk melampaui caps terbanyak yang ditorehkan Peter Schmeichel (129 caps) terbuka lebar.

Di ajang UNL musim ini, peran Eriksen begitu penting di lini tengah. Ia menjadi sosok yang mengatur kapan mesti menyerang dengan cepat, menunda (delay) permainan, hingga mengambil bola-bola mati. Kelihaiannya itu disebut Uffe Pedersen, kepala pemandu bakat Odense BK (klub masa kecil Eriksen), telah muncul sejak kecil.

“Anda bisa melihat bahwa dia [Eriksen] adalah pemain yang istimewa. Setiap kali ia pindah ke level [kelompok umur] yang lebih tinggi, ia hanya membutuhkan satu atau dua laga untuk berbaur dan kemudian menjadi pemain terbaik,” ucapnya seperti dikutip The Guardian.

Secara prestasi individu, Eriksen telah merengkuh lima gelar pemain terbaik Denmark pada 2013, 2014, 2015, serta 2017 dan 2018. Tetapi, sejauh ini ia belum mampu memberikan gelar bagi negaranya. Pencapaian terbaik Eriksen bersama Denmark hanya membawa Tim Dinamit ke babak 16 Besar Piala Dunia.

Di sisi lain, bersama Inter Milan musim ini, Christian Eriksen hanya tampil lima kali dari tujuh pertandingan Nerazzurri. Ia belum pernah tampil dalam 90 menit pertandingan. Banyaknya pilihan Antonio Conte di lini tengah bisa jadi alasan. Namun, lain itu, penampilan berbeda ia tunjukkan bersama timnas.

Apalagi, motivasi Eriksen sedang membubung karena pacarnya tengah mengandung anak kedua. Selebrasi ketika mencetak gol ke gawang Islandia pun mengindikasikan bahwa Eriksen mendapatkan energi lain dari momentum tersebut.

Melawan Belgia dini hari nanti memang menjadi laga berat. Dengan materi pemain tuan rumah yang diisi oleh banyak pemain top yang bermain di liga top Eropa, Belgia diunggulkan untuk menang dan lolos. Namun, Denmark bisa saja memberikan kejutan dan meledak di saat yang tepat.

“Kami akan tampil untuk meraih kemenangan dan kami bakal memberikan segalanya untuk menyelesaikan misi ini. Belgia adalah tim berkualitas. Pemain-pemain mereka telah bermain bersama dalam kurun waktu yang lama, dan itu merupakan ujian yang hebat bagi kami,” ucap Kasper Hjulmand.

Di masa jeda internasional, Anda tidak akan kekurangan tontonan. Mola TV menayangkan pertandingan persahabatan, UEFA Nations League, dan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pertandingan Belgia vs Denmark pada Kamis (19/11) pukul 02:45 WIB dapat Anda saksikan dengan mengeklik tautan ini.

Komentar