Mengupas Aturan Lima Pergantian Pemain dari Perspektif Fisik dan Taktik

Analisis

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mengupas Aturan Lima Pergantian Pemain dari Perspektif Fisik dan Taktik

Sepakbola Eropa telah kembali. Bundesliga menjadi liga top Eropa pertama yang menggelar kompetisi setelah rehat untuk mengurangi penyebaran Covid-19. Banyak perbedaan, mulai dari tidak ada penonton, pemain cadangan yang duduk tidak berdempetan, penggunaan masker, dan lainnya. Tapi salah satu pemandangan baru yang menarik adalah lima pergantian karena berpengaruh terhadap pertandingan itu secara langsung.

The International Football Association Board (IFAB) menyetujui proposal FIFA yang mengajukan penambahan jumlah maksimal pergantian pemain menjadi lima. Perubahan aturan ini memberi kesempatan bagi pelatih untuk mengganti pemain yang belum fit atau meminimalisir pemain yang terlalu kelelahan. Kesehatan pemain tetap menjadi nomor satu. Meski begitu, agar tidak mengganggu jalannya pertandingan, lima pergantian boleh dilakukan tapi tetap dalam tiga kesempatan. Contohnya, dua pergantian, satu pergantian, dan dua pergantian.

Pada pekan ke-26 Bundesliga kemarin, delapan dari 18 tim memanfaatkan kesempatan untuk mengganti lima pemainnya. Hanya tiga tim yang hanya melakukan tiga pergantian pemain, yaitu Wolfsburg, RB Leipzig, dan Bayern Munchen. Sementara sisanya melakukan empat pergantian. Peraturan ini tentu berpengaruh pada pertandingan, terutama soal fisik dan taktik.

VIDEO: Bedah keuangan pemain sepakbola bareng Jouska ID



Fisik

Perlu digarisbawahi bahwa pekan ke-25 Bundesliga digelar pada dua bulan yang lalu yaitu awal Maret. Seluruh tim tidak diperbolehkan mengadakan sesi latihan hingga awal April. Pada masa itu, pemain hanya berlatih di rumah masing-masing dengan program sedemikian rupa agar tetap fit. Tapi pertandingan sepakbola bukan hanya membutuhkan kondisi fit secara fisik, tapi juga football fitness yaitu kesiapan pemain dalam bermain sepakbola. Terdapat banyak aksi fisik dalam sepakbola yang tidak dapat dilatih di rumah, tapi harus di lapangan.

Tim Bundesliga kembali diperbolehkan untuk berlatih pada awal April, namun hanya dalam grup kecil dan dengan berbagai aturan yang membatasi. Tentu tidak ada sesi permainan 11v11 pada periode tersebut yang berarti football fitness masih belum terlatih dengan baik. Sesi latihan seperti biasa baru diperbolehkan seminggu sebelum liga kembali bergulir.

Steve Tashjian, kepala spesialis performa untuk Timnas Amerika yang juga memiliki pengalaman lima tahun sebagai kepala sport science di Everton, mengungkapkan bahwa tubuh perlu beradaptasi kembali untuk bermain sepakbola setelah lama rehat. Tubuh juga harus dilatih dan disiapkan agar bisa menghadapi tuntutan fisik dalam kompetisi, yang mana persiapan tersebut tidak dapat dilakukan hanya dalam seminggu.

Selain soal football fitness, risiko cedera juga menjadi salah satu hal yang sangat penting pada kondisi seperti ini. Mohr menjelaskan bahwa pemain yang tidak melakukan latihan sepakbola (bukan hanya gym) selama empat minggu dan intensitas pada periode tersebut hanya 20 hingga 40 persen dari kondisi normal, waktu yang direkomendasikan untuk kembali ke latihan normal tanpa risiko cedera yang tinggi adalah tiga hingga lima minggu.

Tantangan besar bagi tim Bundesliga yang hanya memiliki waktu seminggu untuk mempersiapkan `musim baru`. Waktu tersebut tentu tidak cukup untuk mempersiapkan kondisi pemain dalam mengarungi kompetisi. Tidak mengejutkan jika melihat statistik fisik tim Bundesliga menurun pada pekan ke-26 jika dibandingkan dengan pekan-pekan sebelumnya. Tabel di bawah menunjukkan perbandingan rataan semua tim soal tiga data fisik yaitu distance covered atau jarak tempuh, total sprint, dan total lari intensif. Terlihat bahwa data pada pekan ke-26 selalu lebih rendah dibanding rataan tiga pekan sebelumnya.

Distance CoveredTotal SprintTotal Lari Intensif
Pekan 26116.378 km220702
Rataan Pekan 23-25117.223 km226708

Secara umum kondisi fisik pemain Bundesliga memang menurun sehingga lima pergantian ini akan sangat berguna bagi pelatih untuk menjaga fisik pemain agar tidak kelelahan dan meminimalisir risiko cedera. Selain itu, lima pergantian juga bisa memberi lebih banyak kesempatan bagi pemain cadangan untuk mengembalikan football fitness.

Taktik

Pergantian pemain biasa dilakukan bukan hanya dengan latar belakang fisik, tapi juga taktik. Pelatih yang merasa taktik atau susunan pemainnya tidak berjalan dengan lancar, akan mencoba untuk mengubah beberapa hal agar bisa bermain lebih baik dan meraih kemenangan. Kesempatan lima pergantian tentu memperbanyak kesempatan pelatih dalam merangkai ulang taktik atau susunan pemain.

Pada Bundesliga pekan ke-26 kemarin, pemain pengganti berkontribusi (gol atau asis) pada 16 persen gol di seluruh pertandingan. Dua di antaranya berbuah poin bagi timnya. Taiwo Awoniyi memperkecil ketertinggalan Mainz yang akhirnya mampu menyamakan kedudukan setelah kebobolan dua gol terlebih dahulu dari Koln. Wolfsburg sukses memenangkan pertandingan pada masa perpanjangan waktu lewat pemain pengganti, Daniel Ginczek.

Lima pergantian juga membuat pelatih dapat mengganti pemain dengan tujuan taktikal pada waktu yang cukup dini, tanpa harus takut kehilangan kesempatan mengganti pemain yang kelelahan di waktu menjelang akhir pertandingan. Contohnya seperti yang dilakukan oleh Adolf Hutter ketika Frankfurt menghadapi Gladbach. Setelah tertinggal dua gol pada babak pertama, awal babak kedua Hutter memasukkan striker Andre Silva menggantikan Djibril Sow yang berposisi sebagai gelandang. Frankfurt lebih menyerang dan Andre Silva sukses mencetak gol pada menit ke-81 meski Frankfurt tetap kalah 1-3 dari Gladbach.

*

IFAB memperbolehkan lima pergantian pemain hingga akhir tahun 2020 ini sehingga aturan ini mungkin tetap berjalan meski fisik pemain telah kembali prima. Pada masa itu, peran aturan lima pergantian secara fisik mungkin lebih digunakan untuk mencegah pemain kelelahan. Bisa jadi aturan lima pergantian akan lebih banyak dimanfaatkan untuk latar belakang taktikal pada masa di mana fisik pemain sudah kembali baik.

Kembali diperbolehkan tim Premier League untuk berlatih menjadi langkah awal Premier League untuk kembali bergulir. Meski belum ada kepastian apakah Premier League akan menggunakan aturan ini jika kompetisi berlanjut, namun menarik dinanti bagaimana inovasi pelatih-pelatih top di Premier League dalam memanfaatkan kelonggaran ini.

Komentar