Preview Taktikal Warriors FC vs Persipura Jayapura

Analisis

by Ammar Mildandaru Pratama

Ammar Mildandaru Pratama

mildandaru@panditfootball.com

Preview Taktikal Warriors FC vs Persipura Jayapura

Persipura menjalani laga perdana mereka di ajang AFC Cup malam ini, 24 Februari 2015. Kesebelasan berjuluk Mutiara Hitam ini akan menjalani laga tandang melawan kesebelasan asal Singapura, Warriors FC, di Stadion Jalan Besar.

Sebagai kesebelasan yang sudah langganan berlaga di kancah Asia, Persipura dianggap memiliki keuntungan tersendiri. Warriors FC terakhir kali berlaga di kompetisi Asia pada tahun 2013, dua tahun silam. Di AFC Cup kala itu, langkah Warriors FC sudah terhenti sejak fase grup, menjadi juru kunci.

Di AFC Cup 2013 tersebut, Warriors tergabung bersama salah satu perwakilan dari Indonesia, Semen Padang. Semen Padang yang kala itu berstatus sebagai Juara Liga Primer Indonesia (LPI), dua kali mengalahkan Warriors FC, bahkan menjadi pemuncak klasemen dengan torehan lima kemenangan dengan satu imbang.

Meskipun begitu, Warriors FC saat ini tampil dengan skuat yang lebih menjanjikan. Tak seperti sebelumnya di mana mereka lolos ke AFC Cup karena menjadi juara Piala Singapura tapi terseok di peringkat tujuh dari 13 kontestan, kali ini Warriors FC berlaga di kompetisi kedua tertinggi di Asia ini sebagai juara Liga Singapura.

Hadirnya Nicolas Velez menjadikan sang pelatih, Alex Weaver, tak gentar menghadapi Persipura yang musim lalu menjadi semi-finalis AFC Cup. Penyerang asal Argentina ini menjadi pencetak gol kedua terbanyak Liga Singapura musim lalu dengan torehan 21 gol dari 26 penampilan. Penyerang berusia 24 tahun ini mempunyai kekuatan yang berimbang pada kedua kakinya.

Kami pernah mengulas Nicolas Velez sebagai salah satu penyerang asing yang layak dijajaki oleh kesebelasan Indonesia beberapa waktu lalu

Modal lain Warriors FC saat menghadapi Persipura adalah persiapan yang lebih memadai. Kesebelasan berjuluk The Warriors ini sudah menjalani dua laga kompetitif, yaitu dua laga yang mengantarkan mereka ke Piala AFC.

Ya, sebelumnya Warriors FC berlaga di AFC Champions League. Setelah mampu mengandaskan perlawanan perwakilan dari Myanmar, Yadanarbon, lewat adu penalti, kesebelasan berlogo badak ini dikalahkan perwakilan asal Tiongkok, Guangzhou R&F.

Pelatih Persipura, Osvaldo Lessa, menganggap hal tersebut sebagai keuntungan bagi Warriors FC. Pasalnya, kekuatan Persipura belum teruji benar karena tak menjalani laga resmi sebelum pertandingan ini, buah dari dimundurkannya kick-off Liga Super Indonesia. Ya, melawan Warriors FC menjadi laga resmi perdana Persipura di musim 2015.

Namun Persipura bukan tanpa peluang pada laga ini. Karena Warriors FC sendiri memiliki lini pertahanan yang tak begitu kuat. Dari 27 pertandingan liga, skuat asuhan Alex Weaver ini kebobolan 35 gol dengan catatan hanya enam pertandingan yang berakhir tanpa kebobolan.

Salah satu kelemahan Warriors FC adalah lemah dalam penguasaan bola. Saat mengalahkan Yadanarbon, gawang Warriors FC yang dijaga Muhammad Neezam ini lebih sering terancam kebobolan daripada membahayakan gawang lawan.

Kelemahan lain terlihat saat menghadapi Guangzhou. Kordinasi antar pemain di lini pertahanan menjadi persoalan. Dua dari tiga gol yang dicetak Guangzhou diciptakan oleh pemain yang tak mendapatkan pengawalan berarti saat melepaskan tembakan.

Lini pertahanan Warriors FC cukup kerepotan saat menghadapi lawan-lawan yang memiliki kecepatan. Umpan-umpan terobosan kerap tak mampu diantisipasi lini pertahanan Warriors FC yang dihuni oleh legiun asing asal Kroasia, Mario Vidosevic dan pemain naturalisasi asal Inggris, Daniel Bennett.

Keduanya hanya tangguh dalam duel-duel udara. Maka Persipura wajib meminimalisir skema serangan melalui umpan-umpan melambung. Lagipula, skema umpan lambung Persipura memang bukan skema serangan efektik untuk Persipura. Salah satu contoh adalah laga melawan Arema di ajang SCM Cup. Banyak umpan panjang yang dilancarkan gagal mencapai sasaran di area sepertiga akhir.

Umpan ke sepertiga akhir Persipura saat melawan Arema
Umpan ke sepertiga akhir Persipura saat melawan Arema

Untuk itu peran Robertino Pugliara menjadi penting. Ia harus rajin turun menjemput bola lalu mendistribusikan bola pada trisula Boaz Salossa, Lancine Kone, dan Zulham Zamrun, yang tampaknya akan menjadi starter pada laga ini. Umpan silang mendatar atau membawa masuk bola (cut inside) dari sayap oleh Zulham dan Boaz dapat menjadi alternatif taktik yang cocok untuk Persipura.

Jika Osvaldo Lessa dapat membenahi kekurangan timnya di laga pramusim serta menerapkan skema di atas, bukan tak mungkin Persipura dapat membawa pulang poin meski kekuatan mereka belum teruji sepenuhnya. Bahkan peluang untuk memenangi pertandingan sangat terbuka dan besar kemungkinannya bagi Persipura meski bermain di kandang lawan, terutama mengingat keroposnya lini pertahanan Warriors.

Gambar: @Persipura_

Komentar