On This Day 1997, Lahirnya Tendangan Pisang a la Roberto Carlos

Backpass

by redaksi

On This Day 1997, Lahirnya Tendangan Pisang a la Roberto Carlos

Memang, Inggris-lah yang menjadi juara Tourni de France yang diselenggarakan di Prancis pada tahun 1997. Namun tampaknya, orang akan lebih mengingat betapa indahnya tendangan bebas Roberto Carlos daripada mengingat siapa juara turnamen itu.

Sebagai persiapan menjelang gelaran Piala Dunia 1998, federasi sepakbola Prancis (FFF) menyelenggarakan turnamen pemanasan, Tourni de France. Turnamen itu diikuti oleh empat negara, Brasil, Inggris, Italia, dan tentunya sang tuan rumah, Prancis.

Di pertandingan pembuka, Prancis bertemu dengan Brasil. Awalnya, pertandingan yang digelar di Stade de Gerald pada 3 Juni 1997 itu berjalan biasa saja. Brasil dan Prancis sama-sama tampil menyerang. Namun begitu masuk menit 21, semua penonton, termasuk yang menyaksikan lewat siaran televisi, dibuat takjub oleh gol yang dibuat Roberto Carlos. Gol yang kemudian dikenal sebagai gol tendangan pisang a la Carlos.

Kejadian itu bermula ketika Brasil mendapat hadiah tendangan bebas dari jarak 35 yard, buah dari pelanggaran yang dilakukan Patrick Viera kepada Ronaldo. Carlos kemudian tampil sebagai algojo tendangan bebas itu. Ia memutar bola, mencari letak lubang angin bola, kembali meletakkan bola, lalu berjalan mundur untuk mengambil ancang-ancang.

Memang, ketika Carlos tampil sebagai eksekutor, Fabian Barthez, kiper Prancis, sudah menduga bahwa bek kiri Brasil itu akan mengarahkan tendangannya langsung ke gawang. Karenanya, sebelum bola dieksekusi, Barthez meminta 4 rekannya menjadi pagar betis.

Tapi nyatanya, keberadaan pagar hidup itu seperti tak berguna. Pasalnya, tendangan yang dilesakkan Carlos itu melengkung melewati pagar betis, lalu meluncur deras ke gawang Prancis. Barthez pun terperangah dibuatnya, ia tak menyangka bola itu akan melengkung masuk ke pojok kiri gawang yang dijaganya. Sensional!

Memang, Brasil gagal memenangi pertandingan tersebut, lantaran Prancis bisa menyamakan kedudukan lewat gol yang dicetak Marc Kellr, pada menit 55. Brasil pun gagal menjadi juara turnamen pemanasan tersebut. Namun, kita akan terus mengingat betapa indahnya gol yang dicetak Carlos.

Siapa pula yang hendak melupakan gol indah macam itu?

Komentar