Barcelona vs Atletico Madrid: Pembuktian Luis Suarez

Analisis

by Redaksi 7

Redaksi 7

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Barcelona vs Atletico Madrid: Pembuktian Luis Suarez

Duo Barcelona dan Real Madrid selalu meraih titel La Liga enam musim belakangan. Pada 2020/21, dominasi mereka terancam patah. Hingga jornada 34, dua raksasa Spanyol itu tertinggal dari Atletico Madrid. Los Rojiblancos memimpin klasemen sementara dengan keunggulan dua poin dari pesaing terdekat.

Pesaing terdekat anak asuh Diego Simeone, tentu saja, adalah Barcelona dan Real Madrid. La Liga tinggal menyisakan empat jornada dan perebutan gelar juara masih ketat. Pekan ini, salah satu partai krusial dijadwalkan di pekan 35, yakni Barcelona vs Atletico Madrid.

Marcos Llorente dan kawan-kawan akan melawat ke Camp Nou untuk menentukan posisi teratas. Pertandingan ini bak final La Liga. Pasalnya, setelah pertandingan ini, Barcelona dan Atletico tinggal menghadapi lawan yang di atas kertas bisa mereka kalahkan. Blaugrana akan menghadapi Levante, Celta Vigo, dan Eibar pada tiga pertandingan terakhir. Sedangkan Los Rojiblancos melawan Real Sociedad, Osasuna, dan Valladolid.

Jelang laga ini, Barcelona optimistis. Mereka berbekal rekor tangguh atas Atletico di Katalunya. Di kandang sendiri, Barca tak pernah kalah dari Atleti sejak 2006. Diego Simeone melakoni 10 tahun masa kepelatihan di Madrid tanpa menang tandang lawan Blaugrana.

“Selalu ada kali pertama untuk apa pun dalam hidup ini,” kata Simeone dalam konferensi pers pralaga. Pesannya jelas: meskipun Barcelona terlalu perkasa di Camp Nou, El Cholo tetap yakin anak asuhnya bisa menang.

Kemenangan pun adalah target yang dipasang Atletico. Mereka memang masih mungkin mempertahankan puncak dengan hasil imbang. Namun, tambahan satu poin tergolong rawan dari kejaran Real Madrid.

La Liga menggunakan tiebreaker (penentu posisi di klasemen) berupa head to head setelah poin. Artinya, Atletico rawan dikudeta rival sekotanya itu. Musim ini, mereka kalah head to head dari Los Blancos.

Di jornada 35, Real Madrid sendiri akan menghadapi Sevilla. Jika pasukan Zinedine Zidane menang dan Atletico imbang lawan Barca, maka mereka akan mendapatkan puncak klasemen.

Di lain sisi, Atletico untuk sementara unggul head to head atas Barcelona. Di pertemuan pertama lalu, anak asuh Simeone menang 1-0 berkat gol Yannick Carrasco.

Atletico sendiri bermodal skuad yang sepenuhnya fit untuk menghadapi Barcelona. Eks striker Blaugrana, Luis Suarez bisa tampil dalam laga ini. Di pertemuan pertama lalu, penyerang Uruguay tersebut terpaksa absen karena terinfeksi COVID-19.

Suarez punya motivasi spesial dalam laga ini. Di musim debutnya, ia berkesempatan menyingkirkan mantan klub dari perebutan gelar juara di pekan-pekan terakhir. Eks striker Liverpool itu berpeluang memberi kemenangan perdana di Camp Nou bagi pelatih yang memercayainya.

Sang pemain telah memberi pengabdian luar biasa selama enam tahun di Camp Nou. Dalam waktu yang relatif singkat itu, Suarez berhasil menjadi top skor ketiga sepanjang masa Barcelona. Pada 2019/20, musim terakhirnya di Katalunya, ia masih tajam, mengemas 21 gol dan 12 asis di semua kompetisi.

Namun, kontribusi tersebut tak dihiraukan Ronald Koeman. Pelatih asal Belanda itu memutuskan bahwa, untuk menyongsong era baru, Suarez tak dibutuhkan.

“Mereka [Barcelona] bilang bahwa saya terlalu tua dan tidak bisa lagi bermain di level tertinggi. Setelah tahun-tahun di Barca, saya ingin menunjukkan bahwa saya masih bisa berguna di level tertinggi bersama para elite Liga Spanyol,” kata Suarez kepada France Football pada Februari silam.

Luis Suarez dan Atletico pun berjodoh. Dalam diri Suarez, Atleti menemukan sosok pencetak gol ulung. Eks penyerang Ajax Amsterdam ini menjadi top skor sementara Los Rojiblancos dengan 19 gol. Di La Liga 2020/21, hanya Lionel Messi, Karim Benzema, dan Gerard Moreno yang mencetak gol lebih banyak darinya.

Suarez cocok dengan skema Atletico. Penyerang Uruguay ini pandai mengonversi peluang, sekalipun probabilitasnya rendah, menjadi gol. Di La Liga, ia telah mencetak 19 gol dari angka harapan gol (xG) senilai 12,6.

Ketajaman Suarez membantu Atletico yang relatif jarang membuat peluang berbahaya. Dibanding klub empat besar lain, Los Rojiblancos mencatatkan xG terendah (45,0). Namun, mereka mampu menjadi tim tersubur kedua setelah Barcelona. Anak asuh Simeone telah mencetak 61 gol dari 34 pertandingan sejauh ini.

Rasio gol berbanding xG Atletico mencapai +14,0—tertinggi di La Liga musim ini. Dengan sokongan formasi yang rapat, Angel Correa dan rekan-rekan mampu tampil efisien di depan gawang.

Di Camp Nou, Atletico kemungkinan akan jarang mencetak peluang. Namun, anak asuh Koeman wajib waspada karena, sekali mendapat kesempatan, Suarez dan kawan-kawan cenderung memanfaatkannya dengan efisien.

Barcelona, yang butuh kemenangan, tentu hendak mengurung Atletico di Camp Nou. Meskipun demikian, pertahanan Los Rojiblancos adalah yang paling sulit ditembus di Spanyol. Mereka baru kebobolan 22 gol di La Liga.

Selain krusial dalam perebutan gelar juara, partai Barcelona vs Atletico juga menarik karena mempertemukan tim dengan penyerangan terbaik lawan pertahanan terbaik. Lionel Messi dan kawan-kawan telah mengemas 80 gol di La Liga, 19 lebih banyak dari Atletico yang berstatus tim terprolifik kedua. Siapakah yang akan menang?

Barcelona boleh optimistis mengingat rekor tangguh mereka di Camp Nou. Namun, jika bicara sejarah, Los Rojiblancos bisa merujuk memori musim 2013/14 mereka. Musim itu, anak asuh El Cholo memastikan titel La Liga di markas Barcelona setelah bermain imbang 1-1.

Source foto: Reuters

Komentar