Meninggalkan Tradisi Hanya untuk Kembali (dan Pergi Lagi)

Backpass

by Redaksi 43

Redaksi 43

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Meninggalkan Tradisi Hanya untuk Kembali (dan Pergi Lagi)

Tanggal 2 Agustus 2003 menandai kali kedua pertandingan Major League Soccer All-Star Game tidak mempertemukan Tim Timur dan Tim Barat; sekaligus kali pertama pertandingan MLS All-Star Game melibatkan tim undangan dari luar Amerika Serikat.

Enam edisi pertama MLS All-Star Game selalu mempertemukan para pemain MLS. Lima dari enam edisi tersebut mempertandingkan Tim Timur dan Tim Barat. Edisi ketiga agak berbeda karena mempertemukan MLS USA (para pemain MLS berkebangsaan Amerika Serikat) dan MLS World (para pemain asing MLS), namun para pemainnya tetap mereka yang berkarier di MLS.

Edisi ketujuh lebih istimewa. MLS mengundang Tim Nasional Amerika Serikat sebagai bentuk perayaan atas keberhasilan Timnas AS mencapai perempat final Piala Dunia 2002. Sampai sekarang, MLS All-Star Game 2002 masih menjadi satu-satunya edisi yang mempertemukan tim All-Star dengan tim nasional.

Chivas Chivas

Edisi kedelapan, pada 2003, mempertandingkan tim All-Star MLS dengan tamu undangan dari luar Amerika Serikat: Club Deportivo Guadalajara atau Chivas Guadalajara. Edisi ini merayakan dua hal.

Pertama: pembukaan stadion khusus sepakbola kedua di Amerika Serikat, Home Depot Center. Stadion ini pula yang menjadi lokasi penyelenggaraan MLS All-Star Game 2003. Sekarang Home Depot Center sudah berganti nama menjadi StubHub Center dan menjadi kandang Los Angeles Galaxy.

Kedua: bergabungnya anggota kesebelasan MLS, Club Deportivo Chivas USA. Klub ini adalah “adik” dari Chivas USA, salah satu klub paling populer di Meksiko. Chivas USA baru berpartisipasi pada edisi 2005 MLS, di Wilayah Barat. Pada Oktober 2014, Chivas USA dibubarkan.

MLS melawan Eropa

Setelah mengundang Chivas Guadalajara, MLS mulai yakin untuk mengubah format MLS All-Star Game menjadi tim MLS melawan tim undangan. Untuk edisi 2004, mereka mengundang Real Madrid.

Madrid bersedia memenuhi undangan MLS namun kemudian menarik diri. Maka pada 2004, format tradisional Timur melawan Barat kembali digunakan. Ini kali terakhir MLS All-Star Game menggunakan format lama.

Setelahnya MLS selalu mengundang klub Eropa. Pada 2005 tim All-Star melawan Fulham. Tahun berikutnya Chelsea. Lalu Celtic, West Ham United, Everton, Manchester United, Manchester United (lagi), Chelsea, AS Roma, Bayern Munchen, Tottenham Hotspur, Arsenal, dan Real Madrid. Edisi 2018 mempertemukan tim MLS All-Star dengan Juventus.

Komentar