Warisan Santiago Bernabeu Yeste

Backpass

by redaksi

Warisan Santiago Bernabeu Yeste

Real Madrid adalah gudangnya pemain dan pelatih bintang. Pemain top dunia datang dan pergi setiap musimnya. Nama besar Real Madrid di dunia, yang menjadi daya tarik pemain dan pelatih, tak lepas dari kontribusi besar Santiago Bernabeu Yeste. Legenda Madrid yang wafat pada 2 Juni 1978 tersebut mengawali kesuksesan Real Madrid sebagai sebuah kesebelasan.

Real Madrid dibentuk pada 1902. Di awal berdirinya, Madrid hanya juara di Copa del Rey saja. Setelah juara empat kali beruntun pada 1905 sampai 1908, butuh 9 tahun untuk Madrid kembali mengangkat piala. Bahkan setelah itu kembali puasa gelar untuk waktu yang tidak sebentar.

Baru pada 1931/32 Madrid meraih trofi La Liga pertama mereka. Ini artinya kesebelasan asal ibu kota Spanyol tersebut butuh 30 tahun untuk merasakan gelar juara. Keberhasilan itu tak lepas dari pemikiran revolusioner Santiago Bernabeu Yeste. Setelah pensiun sebagai pemain Madrid (hanya memberi satu gelar Copa del Rey), Bernabeu menjabat sebagai Direktur Sepakbola Madrid.

Bernabeu-lah yang mencetuskan ide pengelolaan manajemen sepakbola di tubuh Madrid secara profesional. Ia yang menggagas adanya pemisahan pada setiap aspek manajemen klub. Dimulai dari staf kepelatihan sampai manajemen administrasi diberi porsinya masing-masing. Idenya itu membuat Madrid perlahan-lahan mengejar kesuksesan Athletic Bilbao, Atletico Madrid, dan Barcelona.

Yang paling terasa adalah keputusannya membentuk divisi khusus untuk mencari bakat baru, yang kemudian dikenal sebagai pemandu bakat. Divisi inilah yang berhasil mendatangkan pemain-pemain top ke Madrid, pemain-pemain yang nantinya memberi kesuksesan untuk kesebelasan. Penemuan-penemuan briliannya adalah Alfredo Di Stefano, Francesco Gento, Raymond Kopa, Ferenc Puskas, Jose Camacho, hingga Vicente del Bosque.

Sempat merangkap jadi asisten manajer, Bernabeu kemudian diangkat jadi presiden pada 1943 berkat pengaruhnya yang luar biasa. Menduduki jabatan tertinggi di kesebelasan membuatnya semakin leluasa merekonstruksi Madrid menjadi lebih profesional. Tidak hanya sepakbola, ia juga membuat cabang olahraga baru yang ditekuni Real Madrid, yakni basket dan bola tangan.

Memiliki latar belakang ilmu hukum, bisnis Real Madrid justru semakin berjalan bersama Bernabeu. Bahkan Real Madrid menjadi salah satu kesebelasan dengan keuangan yang sehat. Untuk membuat stadion baru pun Madrid tidak menemui kesulitan berarti. Bernabeu hanya butuh empat tahun memimpin untuk membangun stadion baru untuk Real Madrid. Namanya Stadion New Charmartin.

Real Madrid akhirnya meraih gelar ketiga La Liganya setelah puasa gelar selama 10 tahun. Keberhasilan itu menjadi penanda awal Real Madrid menjadi kesebelasan besar di Eropa. Karena setelahnya Madrid berhasil juara La Liga empat kali beruntun. Tidak hanya La Liga, Madrid juga juara Piala Eropa (sekarang bernama Liga Champions) lima kali beruntun.

Piala Eropa yang kala itu mempertemukan kesebelasan-kesebelasan lintas negara Eropa itu pun merupakan buah dari pemikiran Bernabeu. Terinspirasi dari Copa Latina (turnamen yang mempertemukan kesebelasan dari Perancis, Spanyol, Italia dan Portugal), Bernabeu-lah yang mengusulkan adanya turnamen antar kesebelasan Eropa pada jurnalis L`Equipe, Gabriel Hanot.

Ternyata idenya itu bertahan hingga saat ini. Bahkan Liga Champions menjadi turnamen klub paling bergengsi tidak hanya di Eropa, tapi juga dunia. Dibandingkan Piala Dunia Antar Klub, prestise menjuarai Liga Champions memang lebih besar karena diisi oleh kesebelasan-kesebelasan kuat Eropa. Sementara di Piala Dunia Antar Klub kerap adanya ketimpangan kualitas antara jawara Eropa menghadapi jawara dari Asia, Afrika, atau Amerika Selatan.

Selama 35 tahun Bernabeu menjadi presiden Real Madrid. Jika ditotal sejak ia menjadi pemain, maka pengabdian Bernabeu pada Real Madrid bertahan selama 67 tahun. Ia menapaki kariernya dari pemain, pelatih, asisten pelatih, direktur, hingga menjadi presiden klub. Real Madrid pun menjadi satu-satunya kesebelasan yang terekam dalam jejak kariernya.

Maka tak salah pihak Real Madrid memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Santiago Bernabeu ketika pada 1955 namanya diputuskan mengganti nama Stadion New Charmartin. Karena terbukti dedikasi dan pikiran-pikiran revolusionernya untuk Madrid berhasil membuat Real Madrid menjadi kesebelasan besar di Eropa, bahkan kini dunia.

Selain stadion yang megah, warisan terbesarnya adalah keberhasilan Madrid menjuarai 6 Piala Eropa (Liga Champions), 1 Piala Interkontinental, 16 gelar La Liga, dan 6 Copa del Rey. Warisan terbesarnya tentu menjadikan Real Madrid sebagai kesebelasan yang dihiasi oleh bintang top dunia setiap musimnya.

Komentar