Pentingnya Peran Van der Velden dalam Kegemilangan Bali United dan Comvalius

Taktik

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Pentingnya Peran Van der Velden dalam Kegemilangan Bali United dan Comvalius

Tak ada yang menyangka Bali United bisa menjadi kandidat kuat juara Liga 1 2017. Hingga pekan ke-22, Bali United bertengger di puncak klasemen sementara Liga 1. Lebih dari itu, permainan skuat asuhan Widodo Cahyono Putro ini pun terus menanjak dengan membantai lawan-lawannya.

Pada empat pertandingan terakhir, 19 gol berhasil diciptakan Bali United alias hampir lima gol per pertandingan. Madura United yang merupakan juara paruh musim Liga 1 pun bertekuk lutut dengan skor 5-2. Semen Padang yang jago kandang juga tak berkutik setelah kalah 3-1 di stadion Haji Agus Salim.

Bomber Bali United asal Belanda, Sylvano Comvalius, menjadi teror nyata bagi lini pertahanan lawan. Apalagi kini ia memuncaki daftar pencetak gol terbanyak Liga 1 dengan 25 gol dari 22 penampilan. Walau begitu, kegemilangan Bali United bukan karena Comvalius semata. Ada peran penting juga yang diemban Nick van der Velden meski ia tak mencetak gol sebanyak Comvalius.

***

Secara komposisi tim, Bali United sebenarnya tak bergelimang bintang seperti Persib Bandung, Arema FC atau Madura United. Pemain berlabel bintang Bali United hanya di beberapa pos, sebut saja Irfan Bachdim, Fadil Sausu dan Stefano Lilipaly yang baru masuk pada putaran kedua liga.

Bali United juga mendapatkan masalah saat bek asing andalan mereka, Ahn Byung-keon, mendapatkan cedera ketika liga memasuki putaran kedua. Belum lagi pemanggilan sejumlah pemain ke timnas yang berlaga di SEA Games 2017 seperti Ricky Fajrin dan Yabes Roni. Walau begitu Bali United tetap mampu menggasak lawan-lawannya.

Yang paling menarik perhatian dari sistem permainan Bali United saat ini adalah bagaimana gelandang-gelandang Bali United bisa begitu memanjakan Comvalius. Padahal dari nama-nama tersebut tidak ada nama tenar. Marcos Flores merupakan pemain yang dibuang Persib. Begitu juga dengan Muhammad Taufiq. Fadil Sausu dan I Gede Sukadana pun bukan gelandang top.

Tapi Widodo berhasil memanfaatkan kelebihan gelandang-gelandangnya tersebut dengan maksimal. Khususnya adalah kelebihan para gelandang tersebut dalam melepaskan umpan jauh. Karenanya meski Marcos Flores (atau terkadang Irfan Bachdim) terisolasi di area depan kotak penalti, Bali United tetap memiliki serangan yang mematikan.

Widodo memainkan pola dasar 4-2-3-1. Comvalius sebagai ujung tombak. Flores di belakangnya. Di sayap kanan, Widodo bisa memainkan Bachdim atau pemain-pemain cepat seperti Yabes Roni, Nyoman Sukharja, juga Miftahul Hamdi. Tapi di sisi kiri, pos tersebut dipastikan milik Nick van der Velden.

Bukan tanpa sebab Velden menjadi pemain yang tak tergantikan pada pos tersebut. Gelandang asal Belanda tersebut punya peran penting dalam sistem permainan Bali United. Peran itulah yang membuat Bali United tajam dalam menyerang, kokoh dalam bertahan.

Meski ditempatkan di sayap, Velden bukanlah pemain yang punya kecepatan mumpuni. Staminanya yang mulai tergerus usia (35 tahun) pun membuatnya kerap kali tak bermain penuh. Tapi Widodo bisa memanfaatkan gaya permainan pemain bertinggi 188 cm ini dengan baik.

Bali United membangun serangan mereka secara perlahan dari kaki ke kaki, dari belakang ke tengah. Dari tengah, entah itu Fadil Sausu, Sukadana atau Taufiq, bola akan digulirkan ke sayap atau pada Flores. Tapi jika jalur operan tersebut ditutup, maka tugas mereka adalah mencari dan menentukan arah operan pada Velden di sisi sebelah kiri lewat umpan panjang.

Skema ini terlihat dalam pertandingan-pertandingan Bali United khususnya dari beberapa laga terakhir. Skema ini membuat Velden tak perlu sering-sering beradu sprint dengan pemain bek sayap lawan. Skema ini juga yang membuat lini pertahanan lawan kerap lengah karena terfokus pada Comvalius yang jadi juru gedor utama di kotak penalti.

Sekilas Velden bermain layaknya wide target man. Cara dan gaya bermainnya mengingatkan pada permainan Mario Mandzukic dalam pola 4-2-3-1 Juventus. Sama seperti Mandzukic, Velden ditugaskan mengeksploitasi full-back kanan lawan yang tak handal dalam berduel udara. Ia juga menjadi pemantul bagi Dias Angga (bek kiri) dan Flores untuk diteruskan ke kotak penalti.

Selain itu, sama seperti Mandzukic, Velden juga sangat baik dalam membantu pertahanan. Saat Bali United tak menguasai bola, mereka menjaga kerapatan dan jarak antar pemain dengan membentuk pola 4-4-2. Kedua winger selalu diupayakan mendekati double pivot dan tak jauh dari full-back.

Velden bermain cukup disiplin di sisi kiri. Aksi bertahannya membuat Dias Angga tak kewalahan menghadapi sektor sayap lawan yang memiliki pemain dengan skill individu mumpuni. Kehadiran Velden yang membantunya membuat pemain lawan setidaknya harus menghadapi dua pemain di sektor pertahanan Bali United. Bahkan dalam beberapa momen Velden punya naluri transisi negatif yang baik untuk mengisi pos yang ditinggalkan Dias Angga setelah serangan Bali United gagal.

***

Sebenarnya, beberapa kesebelasan pun memiliki pemain yang sering dicoba bermain sebagai wide target man. Persija Jakarta salah satunya, yang menempatkan Bambang Pamungkas atau Bruno Lopes di sektor sayap dan kerap mendapatkan kiriman bola udara. Yang membedakan, Bali United punya gelandang yang memanjakan Velden.

Taufiq, Fadil Sausu, dan Sukadana memang dikenal sebagai gelandang yang punya akurasi operan jauh akurat. Fadil Sausu bahkan mulai mendapatkan kesempatan bermain untuk timnas karena kelebihannya dalam umpan jauh ini. Pemain sepertinya terbilang jarang karena ia juga punya kemampuan defensif yang baik, sehingga keseimbangan lini tengah tim tetap terjaga dalam menyerang maupun bertahan. Tak hanya Fadil, adanya Velden juga membuat Taufiq (yang dibuang Persib) dan Sukadana (dibuang Arema) cukup menonjol di Bali United. Bahkan gol-gol Bali United kerap diawali dari umpan jauh gelandang-gelandang Bali United ini ke area flank lawan.

Sejauh ini, Velden bermain sebanyak 16 kali, itu pun karena ia telat bergabung dengan Bali United di awal musim. Ia telah menyumbang lima gol dan dua asis untuk Bali United. Meski begitu, peran Velden tetaplah penting bagi skuat berjuluk "Serdadu Tridatu" ini. Tidak hanya dalam menyerang, aksi pertahanannya pun membuat Bali United punya pertahanan yang kuat.

Tanpa Velden, Comvalius akan lebih kerepotan di lini pertahanan lawan. Begitu juga dengan Dias Angga di sektor kiri pertahanan Bali United.

Baca juga: Memahami Peran Wide Target Man Melalu Permainan Mario Mandzukic

Foto: liga-indonesia.id

Komentar