Agar Kans Juara PSM Terjaga di Putaran Kedua Liga 1

Analisis

by redaksi

Agar Kans Juara PSM Terjaga di Putaran Kedua Liga 1

­­­Pergerakan di tabel klasemen Liga 1 Indonesia 2017 pada akhir putaran pertama semakin sengit. Kejutan banyak terjadi, salah satunya adalah merosotnya posisi PSM Makassar hingga posisi enam. Hal yang cukup mengejutkan, lantaran klub berjulukan Juku Eja itu sebelumnya kokoh di puncak klasemen selama 14 pekan lamanya.

Merunut perjalanannya di kompetisi selama putaran pertama, mereka terbilang konsisten. Selain itu, Pasukan Ramang juga memiliki komposisi pemain yang cukup baik di setiap lini. Pemain muda mereka pun terbilang berkualitas.

Beberapa nama seperti Reva Adi Utama, Asnawi Mangkualam, dan Muhammad Arfan sebagai pemain tengah tampil cukup baik. Asnawi dan Arfan contohnya yang bisa mengimbangi permainan Marc Anthony Klok dan Willem Jan Pluim di sektor tengah. Selain itu penyerang muda mereka, Romario Rumpaisum juga bisa diandalkan bila Ferdinand Sinaga atau Reinaldo Elias da Costa tak bisa tampil karena sesuatu hal.

Namun, hasil yang mereka raih di akhir putaran pertama ini tentu menyiratkan ada ‘masalah’ yang harus segera dievaluasi pada putaran kedua nanti, bila juara masih menjadi target utama. Dari beberapa faktor, salah satu yang cukup dominan adalah rekor buruk saat bertanding di kandang lawan.

Berdasarkan data statistik yang kami himpun, dari sembilan partai tandang yang dilakoni, PSM hanya mencatatkan satu kemenangan saja, saat mereka jumpa Perseru Serui di Stadion Marora. Selebihnya, hasil imbang (3) hingga kekalahan (5) mewarnai hasil pertandingan tandang PSM di putaran pertama.

Kehilangan Paulle-Hamka Jadi Bencana Bagi PSM

Hal lainnya yang menjadi sorotan adalah lini belakang mereka. Sektor pertahanan PSM sebenarnya banyak diperkuat beberapa pemain berpengalaman seperti Hamka Hamzah, Zulkifli Syukur, atau bahkan Steven Paulle. Namun hal tersebut tak serta merta menjamin gawang mereka bisa terhindar dari banyaknya kebobolan. Dari 17 laga yang telah dilewati, lini pertahanan mereka masih sering kecolongan, total ada 19 gol yang masuk ke gawang mereka.

Rapuhnya lini pertahanan PSM semakin terasa pada tiga pertandingan terakhir sebelum putaran usai Paulle harus menepi karena cedera, selain itu Hamka pun terkena sanksi larangan bermain dalam dua pertandingan. Kondisi tersebut membuat pelatih Robert Rene Alberts harus memutar otaknya untuk mencari pengganti.

Kehilangan dua sosok tangguh di lini belakang itu tentu cukup merugikan, sebab dari catatan statistik, rata-rata jumlah intersep Hamka, Paulle, Reva, dan Zulkifli berhasil memutus serangan lawan sebanyak 205 kali dan tekel sukses mencapai 80 kali. Secara umum, mereka juga memiliki keunggulan duel bola udara.

Namun Alberts tak punya banyak pilihan ketika dua pemain belakangnya itu absen. Ia kemudian mengandalkan Hendra Wijaya dan Ardan Aras, keduanya pada dua pertandingan terakhir sebelum laga melawan Madura United selalu tampil berbarengan.

Namun, hasil tidak terlalu memuaskan karena ada empat gol bersarang ke gawang mereka pada laga melawan Bali United (3-0) dan Barito Putera (1-1) itu. Sementara pada laga terakhir melawan Madura United, meski sudah diperkuat Hamka, tetap gawang mereka masih bisa dibobol lawan. Dalam laga tersebut, PSM menyerah 0-1 dari tuan rumah Madura United.

Lini Depan Solid

Meski memiliki catatan buruk pada laga tandang dan kurang maksimalnya lini pertahanan mereka, lini serang menjadi kelebihan mereka, tercatat 24 gol berhasil mereka sarangkan ke gawang lawan. Dari jumlah tersebut, hampir seluruhnya berkat kerjasama apik antara lini depan dan tengah.

Perpaduan lini tengah yang kuat antara Pluim dan Klok memudahkan kerja Reinaldo untuk menceploskan bola. Reinaldo saat ini berhasil mencetak delapan gol dan akan terus bersaing dengan Peter Odemwingie dan Sylvano Comvalius di jajaran pencetak gol terbanyak.

Pola serangan Pasukan Ramang juga cukup seimbang, dari 24 gol yang bersarang di gawang lawan. Rata-rata dicetak seimbang pada babak pertama dan kedua, dan melalui proses serangan yang dibangun dari lini tengah maupun sayap.

Penampilan yang baik dari Muhammad Rahmat, Ghozali Siregar, dan Ferdinand Sinaga membuat lini pertahanan lawan kewalahan, karena ketiga pemain ini memiliki kecepatan. Marc klok pun sering berada dalam posisi yang tepat ketika proses menyerang.

Belum lagi Alberts juga sering memainkan Titus Bonay yang biasa diturunkan menjelang akhir pertandingan ketika bek-bek lawan terlihat sudah mulai kelelahan dan hilang konsentrasi. Hal tersebut menjadi alternatif lain bagi Robert Alberts di akhir laga.

Bahkan di putaran kedua nanti, lini depan PSM akan semakin tajam berkat bergabungnya Zulham Zamrun. Tentu akan semakin menarik untuk kita simak bagaimana Alberts merotasi pemain berkualitas yang akan menggempur pertahanan lawan.

Apa yang harus dilakukan?

Apabila Juku Eja ingin kembali ke puncak klasemen dan tampil konsisten pada putaran dua nanti, maka Alberts harus memperbaiki penampilan kesebelasan di laga tandang. Meskipun Alberts sering menyebutkan beberapa faktor non teknis membuat mereka sering gagal meraih kemenangan di laga tandang, namun setidaknya harus ada strategi baru, terutama bila pemain U-23 mereka absen.

Alberts bahkan harus mempersiapkan skema tanpa Paulle jika ia harus absen cukup lama. Buktinya di beberapa pertandingan terakhir ini lini pertahanan PSM kewalahan tanpa adanya Hamka, Paulie, dan Reva. Kelemahan di lini pertahanan ini tentu harus diperbaiki agar ketajaman di lini serang tidak tersia-siakan.

(RZD)

Komentar