Lahirnya Sang Pemimpin "Golden Generation" Prancis

Backpass

by redaksi

Lahirnya Sang Pemimpin "Golden Generation" Prancis

Pada 15 Oktober 1968, Didier Deschamps, sang pemimpin Golden Generation timnas Prancis dilahirkan ke dunia. Ia dilahirkan di Bayonne, Prancis. Dalam gelaran Piala Eropa 2016 kemarin, ia mengantarkan Prancis menjadi runner-up.

Deschamps memulai karier sepakbolanya di Nantes pada 1985 sebagai gelandang bertahan. Bersama Nantes, ia mencatatkan 110 penampilan. Namun ia mulai dikenal oleh orang banyak ketika ia membela Olympique Marseille (1989-1990, 1991-1994) dan Juventus (1994-1999).

Ketika April 1989, atau musim terakhirnya bersama Nantes, Deschamps mencatatkan penampilan pertamanya untuk Prancis. Penampilan itu ia catatkan dalam pertandingan kandang melawan Yugoslavia. Pertandingan berakhir dengan hasil imbang 0-0 ketika itu. Tapi sepanjang 1990 sampai 1994, Prancis gagal masuk ke putaran final Piala Dunia (David Ginola menjadi biang keladi kegagalan pada 1994 ketika Prancis kalah dari Bulgaria 1-2).

Usai kegagalan berturut-turut masuk ke putaran final Piala Dunia, pada 1996 Deschamps diangkat menjadi kapten. Di bawah arahan pelatih Aime Jacquet, ia memimpin tim Prancis yang kerap disebut-sebut sebagai Golden Generation. Ketika Deschamps menjadi kapten, Prancis mulai bergerak menuju kejayaan.

Pada gelaran Piala Eropa 1996 di Inggris, mereka sukses mencapai babak semifinal sebelum dikalahkan oleh Republik Ceko lewat babak adu penalti. Puncak dari prestasi Deschamps di timnas adalah ketika ia mampu mengantarkan Prancis juara dunia pada 1998 setelah mengalahkan Brasil di babak final dengan skor 3-0.

Dua tahun kemudian, kekuatan Prancis masih begitu kuat ketika mereka mampu menjadi juara Piala Eropa 2000 ketika Belanda dan Belgia menjadi tuan rumah bersama (untuk pertama kalinya Piala Eropa digelar oleh dua negara). Pada babak final, mereka mengalahkan Italia 2-1 lewat golden goal dari David Trezeguet.

Itu adalah gelar terakhir yang dipersembahkan oleh Deschamps untuk Les Bleus. Deschamps memutuskan untuk pensiun dari timnas usai gelaran Piala Eropa setelah mencetak 103 penampilan bersama timnas.

Setelah pensiun menjadi pemain, ia pun mulai menjejaki karier sebagai pelatih. Ia mulai melatih Monaco, lalu melatih Juventus pada 2006/2007, lalu menjadi pelatih klub lamanya, Marseille. Pada 2012, ia diangkat menjadi pelatih timnas Prancis. Ia berhasil membawa Prancis menembus babak delapan besar Piala Dunia 2014 (kalah oleh Jerman) dan membawa Prancis menjadi runner-up Piala Eropa 2016 (kalah oleh Portugal).

(sf)

Komentar