Jika Uni Soviet Punya Lev Yashin, Rusia Punya Akinfeev

Backpass

by redaksi

Jika Uni Soviet Punya Lev Yashin, Rusia Punya Akinfeev

Lev Yashin merupakan penjaga gawang fenomenal yang berasal dari Uni Soviet. Ia tampil dalam tiga ajang piala dunia 1958, 1962 dan 1966 serta mencatatkan 12 kali cleansheet dalam keikutsertaanya pada ajang tersebut. Akan tetapi, pemain berjuluk Black Spider tersebut kini telah tiada, ia telah tutup usia pada tahun 1990.

Negara asal Yashin, Uni Soviet juga telah pecah menjadi berbagai negara setahun setelah kematiannya. Kini Rusia adalah pemilik warisan terbesar dari mantan negara adidaya tersebut, khususnya dalam luas wilayah. Meski dalam kenyataanya mereka tidak bisa melampaui kedigdayaan Uni Soviet seperti dulu.

Warisan Soviet tersebut juga diberikan kepada para penjaga gawang yang dimiliki Rusia, seperti halnya Soviet yang memiliki Yashin. Rusia juga punya Sergei Ovchinnikov, Vyacheslav Malafeev, dan Igor Akinfeev yang merupakan kiper tangguh asal negeri tirai besi tersebut.

Ovchinnikov merupakan penjaga gawang di awal era dekade 90-an, Malafeev merupakan legenda hidup Zenit St. Petersburg, sedangkan nama terakhir merupakan penjaga gawang yang paling mungkin mendekati Yashin. Bila dilihat dari jumlah caps dan torehan gelar yang diraihnya, Akinfeev lebih unggul dibanding para seniornya tersebut.

Akinfeev merupakan one man club di CSKA Moskow, seperti halnya dengan Malafeev yang hanya membela Zenit di sepanjang kariernya. Di saat usia Akinfeev menginjak umur empat tahun, ayahnya telah mendaftarkannya ke akademi CSKA Moskow. Di sana ia telah menimba ilmu dan sukses mempersembahkan gelar perdanannya bagi klub setelah berhasil menjuarai Russian Junior Championship di tahun 2002.

Berselang setahun kemudian saat usianya telah menginjak 17 tahun, ia mulai menembus tim senior dan memecahkan rekor sebagai kiper termuda dalam sejarah klub. Bersama CKSA ia telah merengkuh lima gelar Liga Rusia, enam Piala Rusia, dan empat Russian Super Cup.

Akinfeev juga pernah mencicipi trofi UEFA Cup pada musim 2004/2005 saat mengalahkan Sporting Lisbon di partai final. Berkat hasil tersebut, ia mendapatkan Zvezda Trophy dengan mengalahkan Alexander Hleb, Andriy Shevchenko, dan Andrei Arshavin. Zvezda Trophy merupakan penghargaan bagi para pemain bekas dari negara Uni Soviet.

Pada usia 18 tahun dan 20 hari, ia telah memulai debutnya di timnas saat Rusia melakukan uji tanding melawan Norwegia pada 28 April 2004. Dengan catatan tersebut ia menjadi kiper termuda dalam sejarah Timnas Rusia. Di Euro yang diselenggarakan di Portugal pada tahun yang sama, pelatih Georgi Yartsev membawa Akinfeev untuk menjadi kiper ketiga setelah Ovchinnikov dan Malafeev.

Pada Piala Dunia 2006 ia gagal menjadi pilihan utama akibat cedera lutut. Baru pada Euro 2008 ia berhasil meraih posisi sebagai kiper utama Rusia di turnamen internasional. Pada Euro yang diselenggarakan di Austria dan Swiss tersebut ia berhasil membawa Rusia mencapai babak semifinal setelah akhirnya harus tunduk atas Spanyol yang akhirnya meraih gelar juara.

Penjaga gawang yang lahir pada 8 April 1986 itu kembali memperkuat Rusia pada Piala Dunia 2014 silam dan harus gugur di fase grup setelah hanya berada di peringkat ketiga di bawah Belgia dan Aljazair. Kini ia berpotensi untuk kembali membela Rusia di ajang Piala Eropa Juni nanti setelah 10 kali memperkuat Rusia di babak kualifkasi. Catatan penampilan tersebut semakin membuktikan kepercayaan Leonid Slutsky kepadanya sebagai palang pintu terakhir bagi tim beruang merah di Prancis mendatang.

Seperti halnya Uni Soviet yang mewariskan sebagian besar wilayahnya untuk Rusia, Akinfeev juga merupakan warisan dari Yashin. Selain meraih beberapa gelar juara domestik dan juga trofi juara di Eropa, ia juga telah memecahkan berbagai rekor di level klub dan timnas sebagai pemain termuda. Selain itu ia telah menjadi kiper yang meraih caps terbanyak di Rusia dengan 86 kali penampilan, dan merupakan terbanyak kelima di Rusia.




Foto: Sky Sports

ed: dex

Komentar