Parade Gol Bunuh Diri Terunik 2014

Cerita

by Ardy Nurhadi Shufi

Ardy Nurhadi Shufi

Juru Taktik Amatir
ardynshufi@gmail.com

Parade Gol Bunuh Diri Terunik 2014

Tahun 2014 akan segera berakhir dalam hitungan hari. Kita telah melewati banyak kejadian mengesankan pada tahun 2014 ini. Dimulai dari perhelatan Piala Dunia, hingga penampilan tim-tim kuda hitam seperti Southampton, Sampdoria, dan lainnya, yang membuat persaingan tiap liga semakin seru.

Namun dari sekian banyaknya kejadian yang terjadi pada tahun 2014, gol bunuh diri pun masih menjadi hal yang sering terjadi dan ditunggu-tunggu karena keunikannya. Tahun ini, situs Soccer America telah merangkum gol-gol bunuh diri yang cukup unik selama 2014.

Gol-gol bunuh diri di sini merupakan gol yang terjadi tanpa adanya unsur kesengajaan seperti yang terjadi pada ‘Sepakbola Gajah’. Gol-gol yang terpilih di bawah ini murni terjadi karena kelengahan, ketidakwaspadaan dan mungkin kebodohan pemain itu sendiri.

Ray Gaddis (Philadelphia Unions vs Houston Dynamo)

Philadelphia tengah mengejar ketertinggalannya atas Dynamo saat pertandingan memasuki menit-menit akhir. Kala itu, Dynamo yang berstatus sebagai tuan rumah telah unggul 1-0. Namun perjuangan para pemain Philadelphia sia-sia karena pada menit ke-89, Ray Gaddis, bek Philadelphia, membelokan umpan buruk Omar Cummings, penyerang Dynamo, ke gawang sendiri sehingga Houston unggul 2-0.

Eugine Asike (Sofapaka vs Gor Mahia)

Salah satu gol bunuh diri terfavorit penulis. Pertandingan belum berjalan lebih dari dua menit, Sofapaka sang tuan rumah mendapatkan tekanan dari sang tamu, Gor Mahia. Panik karena tekanan ini, Asike yang menguasai bola memberikan umpan pada sang kiper, Zachariyah Onyango. Namun bola tersebut terlalu deras yang sialnya bola tersebut malah meluncur mulus ke gawang sendiri.

Onyango lantas marah pada Asike. Tapi di saat bersamaan, dan yang menjadi unik, para pemain Gor Mahia merayakan gol tersebut. Nyaris seluruh pemain menari-nari pasca gol terjadi. Tapi pada akhirnya, Sofapaka-lah yang keluar sebagai pemenang di akhir pertandingan dengan skor 3-2.

Dede (Flamengo vs Cruzeiro)

Stadion Maracana selalu mengisahkan cerita tersendiri. Dan bagi Dede, stadion Maracana adalah tempat di mana ia mempermalukan dirinya sendiri. Saat menghadapi Flamengo, ia mencetak gol bunuh diri dengan indah.

Dede berlari dengan kencang karena Cruzeiro sedang mendapatkan serangan balik. Menyerang lewat sisi kiri pertahanan Cruzeiro, pemain Flamengo lantas mengirimkan umpan silang ke dalam kotak penalti. Di sanalah Dede datang. Dengan kecepatan tinggi, ia seolah menyambut umpan silang tersebut dengan terjangan kakinya.

Cristoph Kramer (Borussia Dortmund vs Borussia Moencengladbach)

Cristoph Kramer mendapatkan tabrakan yang cukup dahsyat saat berlaga di Piala Dunia. Bahkan kala itu, ia sempat lupa bahwa ia sedang bertanding di Piala Dunia. Kepala Kramer memang terbentur sangat keras sehingga akhirnya ia pun harus ditarik keluar pada pertengahan babak pertama.

Efek kejadian ini tampaknya masih terasa saat bertandang ke Stadion Signal Iduna Park, kandang Dortmund. Dari tengah lapanga, ia mencetak gol ke gawangnya sendiri. Gol yang tentunya tak disengaja karena ia sebenernya bertujuan melakukan backpass pada kiper. Namun entah sang kiper yang terlalu maju atau Kramer yang menendang terlalu keras, yang jelas, gol ini membuat Gladbach menderita kekalahan.

Giannis Karghashad (Panachaiki vs Olympiakos)

Sama halnya dengan Kramer, gol bunuh diri Karghashad pun membuat Olympiakos membawa pulang tiga poin. Ya, sama halnya seperti Dortmund-Gladbach yang berkesudahan 1-0 untuk Dortmund, Panachaiki vs Olympiakos pun berakhir dengan skor 0-1 berkat gol bunuh diri Karghashad.

Gol bunuh diri ini memang seharusnya bisa dihindari. Karena bola yang meluncur ke gawang Panachaiki pun lambat, yang tentu saja bisa diamankan oleh sang kiper. Namun tampaknya Karghashad terlampau panic, sehingga ketika bola mendekatinya, ia hendak membuang bola tersebut dengan sapuan kerasnya. Hanya saja arahnya menuju ke gawang sendiri.

Milan Gajic (St. Gallen vs Young Boys)

Gol bunuh diri yang diciptakan Milan Gajic bisa disebut sebagai salah satu gol bunuh diri yang cukup spektakuler. Dari luar kotak penalti, galandang Young Boys ini ‘melepaskan’ tembakan cannon ball ke dalam gawangnya sendiri. Tendangannya tersebut sangat akurat dan menghujam gawang Young Boys yang dijaga Yvon Mvogo. Seandainya gol ini diciptakan ke gawang lawan, mungkin gol Gajic ini bisa masuk dalam salah satu nominasi Puskas Awards.

Arjan Swinkles (Charleroi vs Lierse)

Arjan Swinkles cukup sial karena mencatatkan namanya pada papan skor dengan status bunuh diri. Karena gol yang diciptakannya ini merupakan kesalahan rekan setim yang tak lain kipernya, Boban Bajkovic.

Swinkles mendapat tekanan dari penyerang lawan. Namun dengan tenang ia memberikan umpan pelan pada Bajkovic. Namun layaknya apa yang terjadi pada ‘Sepakbola Gajah’, Bajkovic yang hendak membuang bola tak mengenai bola tersebut. Bola pun meluncur ke gawang sendiri.

Izaldo (Nautico vs Santa Cruz)

Apa yang dilakukan Izaldo saat Nautico menghadapi Santa Cruz patut dipertanyakan. Gol bunuh diri yang diciptakannya cukup ironis. Ia melakukan gol bunuh diri pada usaha percobaan keduanya.

Izaldo yang bermain sebagai gelandang ini berada di mulut gawang saat Nautico mendapatkan serangan. Hendak mengantisipasi bola umpan silang, ia menendang dengan keras bolas tersebut ke gawangnya sendiri. Namun bola tersebut membentur mistar gawang.

Bola masih belum keluar lapangan, namun bola mengarah pada penyerang Santa Cruz yang kemudian menyundulnya. Bola sundulan tersebut kembali mengarah pada Izaldo. Izaldo pun kembali menyambut dengan sundulannya. Namun sial, kali ini tiang tak menyelamatkan gawang Nautico untuk kedua kalinya. Izaldo pun ‘berhasil’ mencetak gol bunuh diri.

foto: youtube.com

Komentar