[Match Analysis] Ketika Strategi Cemerlang Mourinho Dirusak Blunder Para Pemain Chelsea

Berita

by redaksi

[Match Analysis] Ketika Strategi Cemerlang Mourinho Dirusak Blunder Para Pemain Chelsea

Mourinho harus menerima 2 pil pahit pada pertandingan leg pertama babak 8 besar Liga Champions Eropa. Selain harus menerima kenyataan bahwa timnya,Chelsea, mengalami defisit 2 gol saat menjamu PSG minggu depan, Mourinho juga harus mengakui bahwa semua strategi racikannya berantakan pada pertandingan tersebut. Yang lebih menyakitkan lagi, justru blunder-blunder para pemainnya sendiri lah yang membuat semua rencana Mourinho berantakan.

Strategi Mourinho yang tampil tanpa menggunakan striker murni sebenarnya tidak salah. Dengan menempatkan Schurrle sebagai pimpinan serangan di depan, Mourinho mempunyai 1 pemain tambahan yang mampu menguasai bola. Di tambah lagi, Schurrle yang juga dapat dilibatkan dalam strategi pressing tinggi yang dilakukan Mourinho di babak pertama. PSG dibuat kesulitan menembus pertahanan Chelsea di sepanjang babak pertama akibat aliran bola mereka harus terhenti di lapangan tengah. Hal ini terlihat dari chalkboard defensive action Chelsea di babak pertama ini yang menunjukan banyaknya aksi bertahan Chelsea sejak masih di daerah pertahanan PSG. Sayangnya strategi bertahan yang apik ini kemudian dirusak bek-bek Chelsea dengan melakukan clearance yang sangat buruk dan berujung gol pertama PSG.


Setelah berhasil menyamakan kedudukan lewat gol penalti Hazard, Mourinho kemudian lebih bermain aman di babak kedua. Pressing ketat di daerah pertahanan lawan berganti dengan zonal marking rapih di daerahnya sendiri. Hal ini juga sebenarnya cukup efektif menahan serangan PSG. Bahkan seorang Ibraimovic dibuat tidak dapat berbuat banyak pada pertandingan ini. Namun lagi-lagi, blunder pemain Chelsea merusak semuanya. Kali ini giliran David Luiz yang berulah dengan memasukan bola ke gawangnya sendiri.

Tertinggal 1 gol Mourinho tetap tidak mau mengambil resiko besar mengingat mereka bermain di kandang lawan. Mouinho lebih memilih mencoba mencuri gol dengan serangan balik cepat. Fernando Torres dimasukkan menggantikan Andre Schurrle untuk menambah daya gedor, serta Frank Lampard menggantikan Oscar untuk meningkatkan akurasi bola-bola jarak jauh. Sayang kali ini strategi Mourinho tidak berjalan lancar. Serangan balik Chelsea mentah di kaki pemain para pemain bertahan PSG. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya passing longball Chelsea yang gagal pada babak kedua.


Mimpi buruk Mou semakin dilengkapi dengan kejelian Blanc mengganti pemain. Melihat minimnya kreativitas serangan dari tengah, Blanc menambahkan daya gedor dengan memasukkan Javier Pastore yang memiliki kemampuan individual tingkat tinggi. Hasilnya, pada menit terakhir pertandingan, Pastore berhasil mengelabui 3 bek Chelsea sebelum kemudian menaklukan Petr Cech dan membuat seilisih gol menjadi 2 gol.

Dengan Hasil ini Mourinho menjadi harus lebih memutar otaknya agar dapat unggul 2 gol lebih di Stamford Bridge. Mendapatkan keuntungan semacam ini juga tentu saja PSG tidak mau menyia-nyiakannya. Maka akan menjadi menarik untuk menantikan duel kedua klub kaya raya ini dalam memperebutkan tiket semifinal Liga Champions Eropa.

 simak analisa selengkapnya

(abi)

Komentar