Tanpa Gabriel Jesus, Serangan Arsenal Semakin Terbatas

Taktik

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Tanpa Gabriel Jesus, Serangan Arsenal Semakin Terbatas

Liga Inggris kembali hadir setelah jeda Piala Dunia 2022. Pekan bertajuk Boxing Day mempertemukan Arsenal dengan West Ham United di Emirates Stadium, Selasa (27/12) dini hari. Pertandingan ini akan dipimpin oleh Michael Oliver dibantu oleh Darren England sebagai Video Assistant Referee (VAR).

Bagi tuan rumah, laga ini tidak akan berjalan mudah meski bermain di hadapan pendukung sendiri. Pada enam pertemuan terakhir, The Gunners tidak pernah kalah dari The Hammers. Tapi, kali ini mereka tidak akan bermain bersama Gabriel Jesus karena cedera. Selain Jesus, beberapa pemain lain seperti Emile Smith Rowe, Oleksandr Zinchenko, dan Takehiro Tomiyasu, dipastikan belum bisa memperkuat tim karena belum fit.

Di kubu lawan, David Moyes juga diperkirakan tidak akan diperkuat beberapa pemain kunci. Gianluca Scamacca, Kurt Zouma, dan Maxwell Cornet, dilanda cedera. Selain itu, Nayef Aguerd dan Alphonse Areola yang tampil di partai puncak Piala Dunia 2022 diperkirakan belum bisa bergabung dan memperkuat tim.

Gambar 1 - Potensi Sebelas Pertama Arsenal dan West Ham United

Siapa Pengganti Ideal Gabriel Jesus?

Jesus terpaksa masuk ruang perawatan akibat cedera lutut ketika membela tim nasional Brasil dalam ajang Piala Dunia 2022. Waktu pemulihan diperkirakan menghabiskan waktu tiga bulan yang artinya ia baru bisa kembali di Bulan Maret tahun 2023.

Situasi ini memaksa Mikel Arteta memutar otak untuk melakukan beberapa penyesuaian untuk mencari pengganti ideal Jesus. Jika melihat dari posisi natural, Arteta hanya memiliki Eddie Nketiah.

Masalahnya, musim ini ia belum pernah masuk ke susunan 11 pertama. Nketiah hanya mendapatkan 152 menit bermain dari 15 pertandingan yang telah dilakoni Arsenal. Sehingga tidak heran jika Nketiah belum mencetak gol atau asis di Liga Inggris musim ini.

Penyerang berusia 23 tahun tersebut lebih banyak turun sebagai pemain utama di kompetisi lain. Nketiah mencetak dua gol dan satu asis dari enam penampilannya di Liga Eropa dan mencetak satu gol dari satu pertandingan di Carabao Cup.

Kemungkinan besar, ia juga akan menjadi pemain utama dalam ajang FA Cup yang baru akan dimulai di Bulan Januari tahun 2023. Opsi lain yang dimiliki Arteta adalah menggeser posisi Gabriel Martinelli menjadi penyerang tengah. Bukayo Saka bisa digeser ke sayap kiri dan posisi sayap kanan diisi oleh Fabio Vieira.

Komposisi ini memang belum pernah dicoba musim ini. Tapi, Martinelli pada musim 2019/2020 beberapa kali diplot sebagai penyerang tengah. Maka dari itu, opsi ini bukan pilihan mustahil bagi Arteta.

Melihat dua opsi tersebut, pilihan paling ideal Arteta adalah Nketiah sebab opsi kedua terlalu berisiko. Lagpula, Nketiah musim lalu berhasil menjawab keraguan dengan mencetak lima gol di Liga Inggris dari 21 penampilan (13 penampilan dari bangku cadangan). Walaupun demikian, hadirnya Nketiah diperkirakan tidak memberikan kontribusi sebesar Jesus.

Apa pun opsi yang dipilih Arteta, kekuatan serangan Arsenal dipastikan melemah. Tidak bisa dipungkiri bahwa kontribusi Jesus terhadap lini serang The Gunners sangat besar. Meski tidak selalu mencetak gol, ia menjadi penyerang yang melengkapi rencana permainan Arteta. Kemampuanya membuka ruang, keberaniannya melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti, dan insting mencetak gol yang ia miliki tidak dimiliki oleh penyerang Arsenal yang lain.

Jarrod Bowen akan Menjadi Pembeda

West Ham United sedang mengalami penurunan performa. Saat ini mereka bertengger di peringkat ke-16 dengan torehan 14 poin. Hanya selisih satu poin dari zona degradasi. Dari sisi produktivitas, West Ham termasuk yang paling buruk.

The Hammers hanya berhasil menceploskan 12 gol dari 15 pertandingan. Sebelum jeda Piala Dunia 2022, mereka kalah tiga kali beruntun dan kebobolan lima gol. Berkaca pada pertandingan sebelum jeda, kemungkinan besar West Ham akan lebih banyak menunggu di babak sendiri.

Inisiatif serangan akan lebih banyak dilakukan oleh tim tuan rumah. West Ham baru akan menekan ketika Arsenal memasuki area pertahanan lalu menghukum dengan serangan balik untuk mengejutkan publik Emirates Stadium.

Jika West Ham mengandalkan serangan balik, kemungkinan David Moyes memainkan Jarrod Bowen sebagai penyerang tengah. Ia akan menjadi target serangan balik dengan mengandalkan kecepatan. Terlebih, Scamacca masih diragukan untuk tampil.

Peluang keberhasilan rencana ini cukup besar mengingat West Ham memiliki Declan Rice dan Lucas Paqueta yang memiliki kemampuan mengirimkan umpan panjang dan akurat ke depan. Keahlian ini cocok dengan rencana ini karena bek tengah Arsenal tidak memiliki keunggulan kecepatan.

Komentar