Posisinya hanya berada di belakang saat rekan setimnya maju menyerang. Jarang mencetak gol, asisst pun hanya sesekali. Di game sekalipun, mereka tidak diberikan rating yang tinggi. Terkadang bahkan dianggap perusak permainan karena melakukan pelanggaran keras.
Pemain ini adalah seorang gelandang bertahan. Dulu sempat disebut sebagai the number 6. Peran seorang gelandang bertahan memang tidak dapat dilihat dengan mudah. Tidak seperti striker yang mencetak gol atau playmaker yang memberikan assist. Bahkan seorang fullback masih lebih mudah dilihat perannya ketimbang seorang gelandang bertahan.
Padahal jika dilihat lebih dalam, seorang gelandang bertahan dapat dikatakan memiliki beban kerja yang paling berat ketimbang pemain di posisi lain. Dari ukuran jarak tempuh sepanjang pertandingan, dibandingkan dengan pemain pada posisi lain, gelandang bertahan akan berlari paling jauh kedua setelah gelandang serang.
Dari jenis aktivitas di lapangan, gelandang bertahan juga merupakan posisi yang paling sibuk. Saat memulai serangan, gelandang bertahan harus bisa ikut mengatur tempo permainan. Mengalirkan bola ke depan dan menjadi penghubung antara barisan pertahanan dengan pemain depan menjadi hal wajib yang dilakukan.
Saat tim mendapat serangan balasan, gelandang bertahan adalah pemain paling wajib sudah berada di posisinya. Pemain bertahan tidak akan dapat berbuat banyak jika tim terkena serangan balasan ketika gelandang bertahan sedang tidak pada posisinya. Saat bertahan, gelandang bertahan akan menjadi orang paling sibuk karena bertanggungjawab untuk mengawasi gelandang playmaker lawan.
Melihat aktivitasnya, maka gelandang bertahan juga membutuhkan karakteristik yang paling kompleks dibandingkan pemain lainnya. Mobilitas tinggi mengharuskan mereka memiliki daya tahan tubuh yang baik. Teknik dengan bola yang baik serta operan yang akurat menjadi skill yang juga harus dikuasai.
Selain itu, gelandang bertahan juga harus memiliki kemampuan pengambilan keputusan yang baik. Kemampuan pengambilan keputusan yang baik bukan sekedar digunakan saat harus mengalirkan bola ke depan, disaat bertahan terkadang gelandang bertahan harus dengan sengaja melakukan pelanggaran untuk menghentikan laju serangan. Keputusan melakukan pelangaran atau tidak ini harus dikeluarkan pada waktu yang sangat singkat.
Berada di area tengah lapangan yang padat juga membuat mereka harus sering berduel dengan pemain lawan. Tubuh besar dan kekar kemudian menjadi hal yang penting. Maka dari itu kita mengenal pemain-pemain seperti Mikel Essien, Michael Carrick, Gareth Barry, Sami Kheidira, dan Daniele De Rossi. Betubuh besar dengan teknik penguasaan bola yang baik pula.
Namun bagaimana dengan para gelandang bertahan yang tidak memiliki tubuh yang besar. Kita juga mengenal pemain-pemain seperti Joe Allen, Scott Parker, Vurnon Anita, dan Leon Britton yang memiliki tinggi tidak lebih dari 175cm. Apa yang harus mereka lakukan untuk bisa bertarung melawan penyerang-penyerang lawan yang berbadan besar?
Selanjutnya: Keuntungan dan Kekurangan DM Bertubuh Kecil
Mengenal Bagaimana Cara Gelandang Bertahan Bertubuh Mungil Bekerja
Taktikby Redaksi 47 08/09/2014 10:31 77408 Pilihan
Komentar