Kontroversi Transfer Dua Bintang Liga 1

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Kontroversi Transfer Dua Bintang Liga 1

Oleh: Naufal Aulia Resi Ramadhani (@Naufal Ramadhani)

Setelah Liga 1 2021/22 berakhir, bursa perpindahan pemain pun mulai dibuka. Semua tim berlomba-lomba untuk membangun skuadnya dengan pemain baru untuk mencapai target pada musim depan. Para pemain bintang pun akan berdatangan menuju timnya yang baru. Salah satunya dari tim PSIS Semarang yang mendatangkan Taisei Marukawa dari Persebaya Surabaya.

Selain Marukawa, PSIS juga mendatangkan Carlos Fortes dari Arema FC. Marukawa adalah pemain terbaik Liga 1 musim lalu, sementara Fortes adalah pencetak gol terbanyak Arema dalam rentan waktu yang sama. Lengkap sudah dan cukup mengejutkan bagi masing-masing kubu timnya karena kepindahannya begitu mendadak sehingga menjadi kontroversi.

Menurut kabar dari media yang beredar, Marukawa memberikan informasi bahwa dirinya akan balik ke negara asalnya yaitu Jepang setelah Liga 1 musim lalu selesai. Kenyataanya, Marukawa sudah diresmikan oleh tim PSIS pada acara peresmian melalui live Instagram. Kabar ini menimbulkan kekecewaan pada Persebaya karena sudah berusaha sekuat mungkin untuk memperpanjang kontak Marukawa.

Bahkan diketahui jika Persebaya juga sudah menawarkan gaji lima kali lipat dibanding gaji sebelumnya. Akan tetapi Marukawa tetap menolak dan lebih memilih pindah ke PSIS. Alasan yang diketahui adalah sekadar jersey PSIS berwarna biru yang mirip dengan Tim Nasional Jepang. Hal ini juga berhubungan dengan keinginannya untuk membela timnas Jepang. PSIS juga diketahui memiliki proyek kerja sama dengan Tokyo Verdy.

Proyek ini juga diketahui sebagai salah satu alasan Marukawa pindah karena dirinya ingin kembali bermain ke liga di negara asalnya. Dari pihak Persebaya melalui pelatihnya, Aji Santoso juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah iklas atas kepergian Marukawa. Aji pernah menyebut bahwa ‘’semua pemain yang tidak bermain dengan hati silahkan keluar dari Persebaya’’.

Tim berjuluk Bajul Ijo ini juga sudah siap mencari pemain baru untuk mengisi kekosongan di posisi yang ditinggalkan Marukawa. Setelah kabar ini tersebar luas di media, para suporter Persebaya pun ikut geram karena kepindahan Marukawa ke PSIS. Banyak yang menyebut Marukawa dengan panggilan Moneykawa karena menduga bahwa alasan kepindahannya karena alasan tawaran gaji lebih tinggi. Suporter Persebaya juga menyerang akun instagram milik Marukawa dan PSIS dengan hujatan dan kata-kata kasar.

https://www.instagram.com/p/CeA0DIihvgQ/

Kasus yang dialami Fortes juga mirip dengan rekan barunya itu. Tidak ada yang menyangka dirinya akan pindah ke PSIS. Fortes menyebut alasannya pindah ke PSIS karena Arema terlalu lama mengeluarkan surat perpanjangan kontrak untuk dirinya. Fortes juga dijanjikan oleh PSIS bahwa timnya akan mendatangkan banyak pemain hebat agar membantunya semakin bersinar di musim depan.

Bahkan kasus Fortes ini lebih parah dibanding kasus Marukawa. Sebab Fortes masih memiliki sisa kontrak selama dua bulan bersama Arema, tetapi ia sudah menandatangani kontrak bersama PSIS. Juragan 99 selaku pemilik klub Arema pun juga kaget karena Fortes tiba-tiba pindah tanpa berpamitan. Setelah mengetahui kabar kepindahan Fortes, tim Arema pun bergegas merekrut banyak pemain baru.

Tim berjuluk Singo Edan ini juga kabarnya sudah menyiapkan striker ganas untuk mengisi kekosongan lini yang ditinggalkan Fortes. Banyak supporter Arema juga yang tersulut emosi karena kepindahan Fortes. Banyak suporter Arema yang menyerang akun instagram Fortes dengan penuh hujatan. Kebanyakan menyebut penyerang asal Portugal itu dengan label pemain yang tidak memiliki attitude yang baik karena tidak berpamitan dengan Juragan 99 setelah kepergiannya.

https://www.instagram.com/p/Cb8mQXMvXDo/

Sebenarnya transfer pemain merupakan hal yang wajar dalam sepakbola. Banyak pemain yang menginginkan dirinya bermain ke tim lebih kuat dengan proyek yang jelas. Nominal gaji pun juga salah satu alasan seorang pemain memilih tim yang akan dihuninya. Namun melakukan transfer pemain juga sudah ada prosedur sesuai aturan liga tidak bisa semena-mena, seperti tawaran kontrak, izin ke klub dan masih banyak lagi yang harus dilakukan. Namun kasus-kasus di atas sudah menyalahi aturan transfer, karena klub tidak terbuka dengan mantan tim pemain jika sudah melakukan tanda tangan kontrak.

Kasus Fortes contohnya, sebaiknya ia menghabiskan sisa kontraknya terlebih dahulu atau bisa dengan cara PSIS menebus klausul kontrak Fortes. Setelah pindah ke tim yang baru. Fortes lebih baik melakukan salam perpisahan ke pihak Arema dan juga para suporter agar menghindari kontroversi. Seharusnya PSIS juga melakukan kontak terlebih dahulu dengan mantan tim sang pemain agar tetap menjaga hubungan baik dengan sesama klub profesional.

Para suporter pun juga harus lebih dewasa dalam menerima kepindahan pemain agar tidak menimbulkan perpecahan dan juga tidak melakukan hujatan yang terlalu keras ke pemain. Dengan tindakan suporter ini bisa membuat banyak pemain asing lain juga tidak betah untuk bermain di Indonesia dengan tekanan suporter yang cukup tinggi.

Foto: Istimewa

Komentar