Tiga Belas Gelar Liga Champions dan Kesialan Real Madrid

PanditSharing

by Pandit Sharing

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Tiga Belas Gelar Liga Champions dan Kesialan Real Madrid

Oleh: Muhammad Fajar Lukman Amrullah*

Angka 13 kerap dikaitkan dengan kesialan. Dari zaman dahulu hingga zaman kini pun banyak orang yang percaya jika angka 13 menandakan nasib buruk. Contohnya banyak gedung-gedung atau apartemen di dunia bahkan di Indonesia yang menghilangkan angka lantai 13 di lift-nya. Tak sedikit pula hotel-hotel yang menghilangkan kamar angka 13—angka 12 langsung bersebelahan dengan angka 14.

Angka 13 semakin melegenda kesialannya dengan semakin banyak orang mengalami triskaidekaphobia setelah film horor slasher Friday the 13th dirilis pada 1980. Dalam film tersebut, diceritakan sekelompok anak muda yang sedang berkemah dibunuh satu per satu secara misterius.

Triskaidekaphobia sendiri adalah fenomena di mana si penderitanya memiliki rasa takut yang berlebih terhadap angka 13. Dilansir dari laman Reader`s Diggest bahwa sejarah ketakutan akan angka 13 berasal dari salah satu isi alkitab yang menyebutkan bahwa ada 13 orang yang ikut serta dalam perjamuan terakhir. Dan orang ketiga belas yang hadir dalam perjamuan terakhir adalah Yudas Iskariot, orang yang mengkhianati Yesus Kristus.

Dalam budaya Tiongkok pun angka 13 dipercayai sebagai angka sial karena ketika angka 1 dan 3 (13) jika dijumlahkan maka hasilnya adalah 4. Karena dalam bahasa Mandarin, pelafalan angka 4 dengan intonasi berbeda akan membuatnya menjadi berarti "mati". Kartu tarot pun diciptakan dengan jumlah 13 dan urutan kartu yang ke-13 adalah kartu kematian yang disimbolkan dengan gambar Grim Reaper.

Napoleon Bonaparte, Paul J. Getty, dan Franklin Delano Roosevelt sangat percaya dengan kesialan angka 13 ini sehingga selalu menghindari apa pun yang berhubungan dengan angka 13 seperti makan dengan 13 orang.

Angka 13 dan Real Madrid

Pada tanggal 26 Mei 2018 Real Madrid mengalahkan Liverpool dengan skor 3-1 di hadapan lebih dari 60.000 penonton di Olimpiyskiy National Sports Complex Stadium, Kiev, Ukraina. Dengan itu Real Madrid berhasil menasbihkan diri sebagai Raja Eropa untuk ke-13 kalinya.

Belum seminggu momen bahagia itu berlangsung, kesialan pertama datang. Secara mengejutkan Zinedine Zidane mengundurkan diri dari kursi kepelatihan Real Madrid dengan meninggalkan prestasi yang sangat fantastis—meraih sembilan trofi dalam 2,5 tahun melatih. Sebulan setelah itu, tepatnya pada tanggal 10 Juli 2018, Cristiano Ronaldo—mega bintang yang telah banyak memberikan prestasi bagi klub—secara resmi menandatangani kontrak selama 4 tahun bersama raksasa Italia, Juventus. Kehilangan pelatih dan pemain fantastis dalam sebulan tentu bukan hal yang bisa diterima dengan mudah oleh Madridista, dan tentunya menjadi kesialan tersendiri untuk mereka.

Real Madrid secara resmi pada tanggal 12 Juni 2018 menunjuk pelatih Timnas Spanyol, Julen Lopetegui, sebagai nahkoda baru. Lopetegui mengisi kursi kepelatihan yang kosong setelah ditinggal oleh Zidane. Namun keputusan tersebut menuai kontroversi karena Lopetegui masih menjadi pelatih Timnas Spanyol ketika Real Madrid mengumumkan berita resmi. Dalam waktu kurang dari 24 jam, Federasi Sepakbola Spanyol (RFEF) resmi memecat Lopetegui sebagai pelatih Timnas Spanyol dengan alasan Lopetegui tidak berdiskusi dahulu kepada RFEF ketika menjalin kontrak bersama Real Madrid.

Sebelum musim dimulai, kesialan tersebut membayangi Real Madrid. Real Madrid harus menyerah oleh Atlético Madrid dengan skor 2-4 melalui perpanjangan waktu dan harus merelakan trofi UEFA Super Cup 2018 jatuh kepada saudara sekotanya. Kesialan tersebut terus menghantui Real Madrid setelah seperempat musim berjalan. Real Madrid terus memecahkan rekor buruk. Dalam 4 pertandingan Real Madrid gagal mencetak gol sekali pun—terburuk dalam tiga dekade terakhir.

Puncaknya ketika Real Madrid dibantai 5-1 oleh rival abadinya, Barcelona, di Camp Nou, yang menyebabkan Florentino Perez habis kesabaran. Lopetegui pun diputus kontraknya dan digantikan sementara oleh Santiago Solari karena Lopetegui hanya bisa meraih 1 kemenangan dari 7 pertandingan.

Lalu adakah hubungan antara 13 gelar juara Liga Champions Real Madrid dengan kesialan-kesialan yang menimpa Real Madrid belakangan ini? Yang pasti hasil dan rekor negatif tersebut bukanlah menggambarkan betapa gagahnya si Raja Eropa yang baru saja menguasai Eropa untuk ke-13 kalinya. Siapa sangka momen juara di Kiev Mei lalu adalah momen bahagia terakhir sejak lima bulan ini.


*Penulis merupakan mahasiswa. Bisa dihubungi lewat akun Twitter di @muhammadajay99

**Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis melalui kolom Pandit Sharing. Segala isi dan opini yang ada dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis.

Komentar