Mutu Tetap Bermutu

Backpass

by Redaksi 21

Redaksi 21

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mutu Tetap Bermutu

Di usianya yang sudah kepala tiga, Cristiano Ronaldo tak henti-hentinya tampil begitu luar biasa. Ada banyak pemain sepakbola yang gagal untuk menjadi seorang Ronaldo yang tetap konsisten dalam berkarier. Sikap yang baik di lapangan tetap menular hingga ke luar lapangan, tak ada berita miring tentang dirinya dari luar lapangan.

Adrian Mutu adalah salah satu pemain yang memiliki kualitas seorang pemain bintang yang gagal untuk dimaksimalkan. Fakta cedera memang sering menjadi penyebab seorang pemain untuk gagal tampil konsisten, Mutu juga seperti itu.

Tak hanya cedera, faktor lain di luar lapangan seperti sikap yang buruk juga ada dalam diri Mutu. Narkoba dan masalah dengan perempuan adalah dua alasan lain mengapa sang bintang dari Rumania ini hilang begitu saja dari persaingan menjadi yang terbaik di dunia sepakbola.

Dari Talenta Rumania Sampai Menggunakan Narkoba

Meski begitu banyak hal buruk dari seorang Adrian Mutu, hingga kini orang-orang mengatakan bahwa dia tetap menjadi yang terbaik di Rumania. Mutu pernah menjadi bintang selama satu dekade di Seria A lewat gol-gol yang dia cetak dan keterampilan mengolah bolanya.

Mutu lahir di Calinesti (Rumania) pada 8 Januari 1979. Dia memulai karier profesionalnya di umur 18 tahun ketika bermain di kesbelasan kota kelahirannya, Arges Pitesti. Bermain total 47 pertandingan dan mencetak 14 gol membuat salah satu kesebelasan terbesar Rumania, Dinamo Bucuresti, merekrut dirinya.

Pertengahan musim 1998/99, Mutu resmi bergabung dengan Dinamo Bucuresti dan kala itu berusia 20 tahun. Di sana Mutu mencetak banyak gol dan meraih galar juara. Melihat penampilan Mutu, Internazionale Milan kemudian merekrutnya dengan nilai transfer mencapai 6,5 juta euro.

Namun sayangnya Mutu tak bersinar di Inter. Mungkin hanya satu yang diingat dari seorang Mutu selama di Inter: Bermain sebagai pemain pengganti, baru bermain 9 menit, Mutu mencetak gol kemenangan Inter atas rivalnya, AC Milan.

Tak menampilkan performa yang baik, Mutu dipinjam ke Hellas Verona pada musim 2000/01. Di sana dia berduet dengan Alberto Gilardino. Bersama Verona, Mutu gagal menyelamatkan Verona dari degradasi ke Serie B meski dia menciptakan 12 gol.

Petualangan wonderkid Rumania berlanjut di musim 2002/03 ketika dia pindah ke Parma. Di bawah tangan Cesare Prandelli yang pada saat itu melatih Parma, Mutu tampil begitu luar biasa bersama Adriano di lini depan Parma. Duetnya menghasilklan 32 gol, di mana Mutu mencetak 18 gol dan mengembalikan reputasinya sebagai salah satu talenta paling cemerlang di Eropa.

Chelsea yang pada tahun 2003 sedang kaya-kayanya karena Roman Abramovic datang, merekrut Mutu dengan mahar 29,4 juta euro dan menempatkan Mutu sebagai pemain termahal Rumania.

Di tiga pertandingan pertamanya, Mutu berhasil mencetak empat gol. Tetapi setelah itu dia kesulitan mencetak gol. Masa sulitnya bertambah di musim 2004/05 ketikaMutu berselisih dengan pelatihnya saat itu, Jose Mourinho, yang menuduhnya pura-pura cedera.

Tidak masuk ke dalam skuat reguler Mourinho, Mutu sering kali absen dari latihan dan pada tahun 2004 dia sempat dikejar oleh pihak kepolisian ketika mengemudi kendaraan dengan cepat ketika pulang ke Rumania. Perubahan perilaku dan suasana hari ini membuat Chelsea melihat ada masalah pada diri Mutu. Chelsea yang mulai curiga akan sikap Mutu memerintahkan dirinya untuk melakukan tes narkoba.

Mutu dinyatakan positif menggunakan narkoba yaitu kokain. Mutu mengatakan bahwa dia menggunakan kokain karena depresi setelah bercerai dengan istrinya dan diikuti dengan kondisinya di Chelsea yang tidak mendapatkan kenyamanan.

Mendapat hasil itu, Chelsea tak banyak berpikir, Mutu dipecat dan harus membayar ganti rugi sebesar 17 juta euro karena melanggar kontrak. Tak hanya itu, dia pun mendapat skors dari FA selama tujuh bulan sampai 17 Mei 2005 dan juga harus membayar denda sebesar 20 ribu euro.

Bersinar di Italia

Mutu akhirnya menandatanagi kontrak 5 tahun bersama Juventus pada 12 Januari 2005 meski baru bisa bermain Mei 2005. Bersama Juventus, Mutu mencetak 11 gol dari 45 penampilannya.

Dia adalah bagian pengatur lini serang Si Nyonya Tua bersama Alessandro Del Piero, David Trezeguet, dan Zlatan Ibrahimovic, hingga meraih Scudetto. Namun, setelah skandal Calciopoli, Juve kehilangan gelar dan banyak pemain memutuskan untuk meninggalkan kesebelasan karena Juventus harus terdegradasi ke Serie B. Mutu adalah salah satu pemain yang hengkang.

Dia kemudian bergabung dengan Fiorentina selama empat musim dan kembali ditangani oleh mantan pelatihnya di Parma, Prandelli.

Mutu kembali menjadi pemain kunci Prandelli. Bersama Luca Toni di lini depan, Mutu-Toni menjadi duet terbaik di Italia pada saat itu dan mencetak total 32 gol. Mutu tampil gemilang dengan mencetak 16 gol dan depalan asis dalam 33 penampilan.

Namun selanjutnya Mutu kehilangan duetnya, Toni, yang hengkang dari Fiorentina pada 2007/08. Giampaolo Pazzini adalah duet baru bagi Mutu dan ternyata, kehadiaran Pazzini membuat seorang Mutu tetap bermutu. Di musim itu, dia menjadi pencetak gol terbanyak 23 gol di semua kompetisi.

Mutu juga sempat berduet bersama mantan rekannya di Parma, Gilardino. Seolah nostalgioa, total 33 gol berhasil keduanya cetak dan membawa Fiorentina ke peringkat keempat sehingga berhak bermain di Liga Champions.

Tampil begitu gemilang di tiga tahunnya, Mutu mulai ke luar kendali. Pada Januari 2010 dia gagal tes doping dan membuat dia mendapat hukuman larangan bermain selama sembilan bulan. Setelah selesai dari masa hukuman, Fiorentina tetap menggunakan jasa Mutu. Tapi sayangnya Mutu sudah lagi tak bermutu. Pada Juni 2011, Mutu meninggalkan Fiorentina.

Setelah meninggalkan Fiorentina, Mutu selalu gagal bertahan lama di sebuah kesebelasan. Berawal dari Cesena, Ajaccio yang bermain di Ligue 1 Perancis, Pertolul Pliesti di Rumania, Pune City di Liga Super India, dan akhirnya pensiun di klub Rumania, ASA Targu Mures, pada Oktober 2016.

"Hari ini saya memutuskan pensiun dan mulai melatih anak-anak sepakbola di usia enam hingga delapan tahun. Pertengahan November nanti, saya akan menyelesaikan lisensi kepelatihan UEFA B dan kemudian berpikir memulai karier sebagai asisten pelatih di divisi teratas Rumania,” ujar Mutu dikutip dari Football Italia.

***

Di Tim Nasional Rumania, Mutu adalah mesin gol. Enam gol pernah dia cetak ketika membawa Rumania memastikan diri kembali bermain di Euro 2008 setelah harus absen dari tahun 2000.

Setidaknya sampai awal 2019, Mutu adalah pencetak gol terbanyak di Timnas Rumania dengan total 35 gol, meski torehannya itu sama dengan ikon Rumania lainnya, Gheorghe Hagi. Namun Mutu memiliki catatan lebih baik di mana ia mencetak 35 gol dalam 77 penampilan, sedangkan Hagi 125 penampilan.

Mutu adalah pemain terbaik Rumania. Dia memiliki semua yang dibutuhkan oleh penyerang modern. Dia cepat, penggiring bola yang hebat, memiliki sentuhan pertama yang begitu sempurna, dan seorang penyelesai yang baik dengan kedua kaki yang ia miliki. Sesekali dia pun andal ketika mengambil eksekusi bola mati.

Sikap, itulah yang selalu dikritik dari dirinya. Selain dua kasus narkoba yang menjeratnya, Mutu adalah seorang yang temperamen di dalam dan juga di luar lapangan.

Beberapa waktu sebelum dia pensiun, Mutu sempat bermasalah ketika dia memukul seorang pelayan di sebuah bar. Beberapa perilaku tak disiplin juga sering dia lakukan seperti minum alkohol sebelum bertanding, absen dari latihan, mengemudi dengan kecepatan tinggi, berkelahi di lapangan, hingga dia sempat mengganti foto pelatih Rumania, Victor Piturca, dengan wajah Mr. Bean dan mengunggahnya di Facebook, hingga dia tak dipanggil lagi ke Timnas Rumania.

Mutu telah mengecawakan orang-orang Rumania karena perilaku buruknya, Mutu akan selalu dikenang sebagai pemain yang gagal memaksimalkan potensi dirinya. Namun memang itu tak menutup fakta bahwa semua yang dia raih ketika berkarier adalah hal yang luar biasa, apalagi untuk Rumania.

Komentar