Kerja Keras Mengalahkan Talenta a la Fellaini

Backpass

by redaksi

Kerja Keras Mengalahkan Talenta a la Fellaini

Halaman kedua

"Saya tidak pernah bermain melawan Marouane, tapi saya lebih ingin menjadi rekan setimnya," kata Igor de Camargo, rekan setim Fellaini di Standard Liege. "Dia bisa bermain di dua posisi sekaligus; gelandang menyerang atau bertahan. Ya, dia punya kelemahan; operannya. Tapi saya tidak bilang dia buruk di sana, karena dia bukan Ronaldinho."

"Operan bukan kelebihannya, tapi dapat dipastikan dia merupakan pemain yang bisa terus berkembang karena dia selalu bekerja keras untuk melakukannya. Di Liege, dengan setiap laga dan setiap hari saya melihatnya, dia terus lebih baik. Tentu banyak area yang bisa ia tingkatkan tapi dia sudah menunjukkannya sejak tahun pertamanya di Inggris," lanjut Camargo.

Schraepen, pelatihnya di Anderlecht, mengatakan bahwa cara memaksimalkan Fellaini adalah dengan mengandalkan kecepatan, ketahanan fisik, stamina dan kemampuan duel udaranya. Tak heran juga Mou kerap mengandalkannya baik itu sebagai pemain box-to-box atau target di kotak penalti. Menurut Schraepen, Fellaini punya fisik yang bagus karena sebelumnya ia hendak menjadi seorang atlet lari.

"Dia sangat baik pada lari jarak jauh, dan dia sempat ingin menjadi atlet lari. Ketika usia 10-11 tahun, kami berdiskusi dengan ayahnya bahwa kami akan merekrutnya tapi ia sempat masih ingin melakukan atletik; jarak 10 ribu meter adalah keahliannya," ujar Schraepen.

Dengan berpindah-pindah kota mengikuti pekerjaan sang ayah, Fellaini memang sempat bimbang akan masa depannya. Tapi sang ayah mendorong Fellaini untuk terus bermain sepakbola.

Dulu Menolak United, Sekarang (Hendak) Mencampakkan United

Fellaini merupakan bagian dari generasi emas Belgia. Sejak masih muda, ia bersama pemain-pemain seperti Vincent Kompany, Eden Hazard, Thomas Vermaelen, dan Mousa Dembele, sudah digadang-gadang sebagai pemain masa depan timnas Belgia. Fellaini sendiri menjalani debutnya di timnas senior Belgia pada usia 20 tahun.

Sebelum bermain di Inggris, Fellaini merupakan pemain yang diincar banyak kesebelasan top. Pada 2008, Eurosport menyebut jika pemain berdarah Maroko ini diincar Real Madrid, Paris Saint-Germain dan Bayern Muenchen. Sementara itu kesebelasan Inggris yang mengincarnya saat itu adalah Chelsea, Tottenham Hotspur, Aston Villa, Everton dan Manchester United.

United dan Everton adalah dua kesebelasan yang sangat serius mendapatkan jasa Fellaini yang ketika itu berusia 20 tahun. United bergerak lebih dulu karena hendak mencari pengganti Kieran Richardson yang akan hengkang. Namun tawaran United ditolak Liege karena Fellaini mencari kesebelasan yang bisa memberikan menit bermain yang banyak untuknya. Dari situlah Everton menikung United dengan jaminan menit bermain yang cukup untuknya.

Fellaini sendiri direkrut Everton berdasarkan rekomendasi dari manajer mereka saat itu, David Moyes. Sebelum direkrut, Moyes sudah memantau perkembangan Fellaini selama dua tahun. Bahkan saking ngebet-nya mendatangkan Fellaini, Moyes terbang langsung ke Brussels menggunakan pesawat pribadi jelang deadline transfer. Fellaini lantas direkrut dengan harga 15 juta paun, menjadi pemain termahal Belgia dan Everton saat itu.

Fellaini saat diperkenalkan sebagai pemain anyar Everton (via: Liverpool Echo)

Kekuatan fisiknya, ditambah posturnya yang nyaris 2 meter, dianggap Moyes sangat cocok dengan kultur sepakbola Inggris yang banyak mengandalkan duel udara. Terbukti hingga saat ini Fellaini sangat bisa diandalkan dalam duel-duel udara, termasuk setelah hijrah ke United. Perlu diketahui juga, Fellaini bergabung ke United setelah Moyes menjadi manajer di United.

Pada 2013, Fellaini direkrut United dengan harga nyaris dua kali lipat saat Everton merekrut Fellaini dari Liege. Karena potensinya, Fellaini lantas diikat dengan kontrak berdurasi lima tahun. Moyes, yang awalnya dikontrak enam tahun, dipecat lebih dini pada 10 bulan pertamanya, tapi nasib berbeda dengan Fellaini yang terus menjadi bagian dari skuat United hingga saat ini.

Sekarang, Fellaini memasuki tahun terakhir kontraknya di United. Sebenarnya, pada awal musim, ia sempat erat dikaitkan dengan Besiktas. Tapi pada akhirnya United mempertahankannya dengan harapan bisa memperpanjang kontraknya di tengah musim. Namun kenyataannya, meski diandalkan Mou, Fellaini enggan memperbarui kontraknya dengan United.

Maka United terancam kehilangan Fellaini secara gratis pada akhir musim 2017/2018 ini. Oleh sang agen, Fellaini sendiri sempat ditawarkan ke Juventus. Namun raksasa Italia tersebut menolak karena punya incaran lain. Kini United mulai harap-harap cemas menunggu waktu yang tepat untuk ditinggalkan pemain spesialnya itu; dilego pada Januari atau dibebas-transfer pada akhir musim.

Komentar