Mereka-mereka yang Bernasib Sama Seperti Mourinho

Cerita

by

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mereka-mereka yang Bernasib Sama Seperti Mourinho

Jose Mourinho resmi angkat kaki dari Stamford Bridge. Mourinho dan Chelsea menyepakati pemutusan kontrak yang disebut-sebut akan membuat pelatih berjuluk The Special One ini mendapatkan kompensasi sebesar 40 Juta Pounds.

Musim ini memang berjalan mengerikan bagi Mourinho dan Chelsea. Hingga tulisan ini dibuat –The Blues– julukan Chelsea, tertahan di peringkat 16 klasemen dan sudah kalah sebanyak sembilan kali sepanjang musim ini, dengan catatan tambahan Mou hanya mampu membuat Chelsea meraup 0,25 poin dalam setiap pertandingan.

Dunia serasa tidak adil, hanya berselang tujuh bulan setelah membawa Chelsea meraih gelar juara Liga Inggris, Jose Mourinho dipersilahkan untuk pergi oleh klub asal London Tersebut. Namun, tidak hanya Mourinho saja yang mengalami “habis manis sepah dibuang”, ada pelatih-pelatih lain yang dipecat tidak lama setelah meraih gelar juara.

Fabio Capello

Capello datang ke Real Madrid pada awal musim 2006/2007 dengan dibebankan misi untuk menghentikan puasa gelar terlama yang dialami oleh klub asal ibukota Spanyol tersebut dengan kepercayaan diri tinggi. Bukan saja ini merupakan kali keduanya menangani Los Blancos –julukan Real Madrid, tetapi juga Capello datang dengan pengalaman yang lebih baik karena berhasil mengantarkan AS Roma dan Juventus meraih scudetto.

Saat menangani Real lah, pelatih kelahiran San Canzian D’Isonzo ini mendapatkan panggilan “Don Fabio”. Hal ini disebabkan oleh portofolio mentereng yang dimilikinya dan sikap introvert Fabio yang mirip dengan sikap bangsawan.

Sempat tertinggal jauh dari FC Barcelona dan bahkan melorot di peringkat empat pada pertengahan liga. Capello membawa Real Madrid bangkit pasca tahun baru. Dan di hari terakhir liga, Capello berhasil membawa Madrid menang 3-1 atas Mallorca yang bukan saja memupus dahaga gelar tetapi juga menjadi gelar La Liga ke-30 untuk Real Madrid.

Sayangnya, Capello yang sempat membawa Milan meraih gelar ganda pada musim 1993-1994 ini dianggap tidak sesuai dengan filosofi Real Madrid. Permainan defensif yang diusungnya tidak terlalu disukai, bukan saja oleh para pendukung tetapi juga para direksi tim pemilik gelar juara terbanyak Liga Champions tersebut.

Peseteruanya dengan bintang-bintang Real Madrid, bahkan sampai membuat Ronaldo Nazario dan David Beckham angkat kaki dari Santiago Bernabeu. Membuat Capello tidak punya alasan lain ketika diputus kontraknya pada 28 Juni 2007 atau hanya berselang sepuluh hari setelah mengantarkan Los Blancos menjadi juara Liga Spanyol.

Carlo Ancelotti

1 Juni 2009, Carlo Ancelotti diumumkan sebagai manajer baru Chelsea dengan kontrak selama tiga tahun. Sudah bukan rahasia lagi kalau pemilik Chelsea, Roman Abramovich sangat berhasrat untuk mendatangkan Ancelotti ke Stamford Bridge.

Kesuksesan Ancelotti bersama Milan jelas menjadi alasan utama. selain karena Roman ingin pemain kesayanganya Andriy Shevchenko kembali ke peforma terbaiknya, Ancelotti dinilai sosok yang tepat karena pernah menangani penyerang Ukraina tersebut di AC Milan

Semua dimulai dengan manis, Ancelotti langsung memberikan gelar juara Community Shield pada permulaan musim. Mental juara langsung ditularkanna kepada seluruh komponen tim, hasilnya Chelsea menjadi kampiun Liga Inggris dengan rekor gol terbanyak sepanjang sejarah liga, yaitu satu-satunya tim yang berhasil menjuarai liga dengan mencetak lebih dari 100 gol.

Carlo-Ancelotti-580_22496a
Carlo Ancelotti Saat Mengantarkan Chelsea Menjadi Juara Liga Inggris 2009/10

Gelar juara Liga Inggris yang dipersembahkan Ancelotti kepada The Blues pada musim 2009/2010 terhitung sangat spesial. Bukan saja kembali meraih gelar liga setelah puasa selama tiga tahun, raihan tersebut juga menggagalkan upaya Manchester United untuk mencatatkan rekor sebagai kampiun Liga Inggris dalam empat tahun beruntun.

Namun, kelebihan lain dari Ancelotti dimana pintar berkomunikasi dengan petinggi klub, yang membuat dirinya bisa bertahan lama di Milan, meskipun memiliki bos yang sangat demanding seperti Silvio Berlusconi. Sayangnya hal ini tidak berhasil dilakukannya kepada Roman Abramovich.

Musim keduanya di Inggris sebenarnya tidak terlalu buruk, hanya berselisih dekat dengan Manchester United yang akhirnya menjadi juara Liga Inggris musim tersebut. Namun, Chelsea memiliki beberapa catatan kekalahan memalukan seperti saat dikalahkan Everton di kandang sendiri dengan skor 0-1 pada 22 Mei 2011.

Dan pada hari itu juga Ancelotti langsung dipecat oleh Abramovich dengan mendapatkan pesangon sebesar enam juta poundsterling. Ancelotti dipecat 23 bulan setelah mengantarkan Chelsea meraih gelar juara.

Vicente del Bosque

Bisa jadi ia menjadi pelatih paling malang dalam sejarah sepakbola. 48 jam setelah mengantarkan Real Madrid menjadi kampiun La Liga pada akhir musim 2002/2003, Del Bosque dipecat oleh Presiden Real Madrid, Florention Perez.

Del Bosque Di Hari Perkenalannya Sebagai Pelatih Anyar Real Madrid , November 1999
Del Bosque Di Hari Perkenalannya Sebagai Pelatih Anyar Real Madrid, November 1999

Menjadi menyakitkan, karena selama empat tahun menangani Real Madrid sejak 1999, Del Bosque sudah mempersembahkan dua titel La Liga, dua gelar Liga Champions, ditambah gelar UEFA Supercup dan Piala Interkontinental (kini Piala Dunia Antar Klub).

Meskipun klub membuat penyataan resmi bahwa berakhirnya kerjasama dengan Del Bosque disebabkan sang pelatih sudah kehilangan ambisi juara karena makin bertambah usia. Alasan sebenarnya  mengapa Del Bosque dipecat saat itu, disebut-sebut disebabkan oleh Del Bosque tidak setuju dengan mega proyek Galacticos yang diusung Perez dan direktur olahraga Madrid saat itu, Jorge Valdano.

Pendukung Madrid banyak mempertanyakan mengenai keputusan ini. Apalagi kepergian Del Bosque juga diiringi dengan kepergian sang kapten tim, Fernando Hierro, yang sepakat untuk tidak setuju mengenai Galacticos. Hierro beranggapan bahwa hal tersebut akan membuat Real Madrid akan kehilangan identitas aslinya.

Dan ya, setelah kepergian Del Bosque, Madrid mengalami puasa gelar terlama dalam sejarah mereka. Mengganti tujuh pelatih dalam waktu empat tahun. Hingga akhirnya kutukan tersebut berakhir setelah Capello datang.

Louis van Gaal

Bukan saja berhasil membuat Bastian Schweinsteiger bermutasi dari seorang pemain sayap menjadi gelandang tengah kelas dunia, dan juga menelurkan bakat terpendam dalam diri Thomas Mueller, petualangan Louis van Gaal di tanah Jerman memang menyisakan cerita menarik.

Datang ke FC Bayern pada 1 Juli 2009, Van Gaal langsung membuat pernyataan bahwa klub yang memperkerjakannya tersebut merupakan klub impian semua pelatih di dunia. Van Gaal lah yang berjasa mendatangkan Arjen Robben ke FC Bayern, yang dimana winger tersebut merupakan pembelian pertama sang pelatih.

Musim pertamanya di Jerman berjalan sukses. Van Gaal mengantarkan Die Roten –julukan FC Bayern, meraih gelar ganda, yaitu juara Bundesliga dan DFB Pokal. Raihan tersebut membuat Van Gaal menjadi pelatih asal Belanda pertama yang berhasil memenangkan kompetisi tertinggi sepakbola Jerman tersebut. Bahkan Gaal sebenarnya bisa saja membawa FC Bayern meraih treble, sayang di final Liga Champions, FC Bayern ditaklukan oleh Inter Milan. Dan seperti yang kita tahu, gelar tersebut juga menjadi treble untuk tim Italia tersebut.

Semua menurun drastis pada tahun keduanya menangani FC Bayern. Terperosok di peringkat tiga liga dan harus menyerahkan gelar juara kepada Borussia Dortmund. Kompetisi DFB Pokal yang menjadi satu-satunya harapan Van Gaal untuk menyelamatk diri akhirnya pupus juga, setelah timnya dikalahkan Schalke 04 di babak semifinal.

10 April 2011, sebulan setelah FC Bayern mengumumkan tidak akan memperpanjang kontrak Van Gaal, klub yang bermarkas di Allianz Arena tersebut resmi memutus kerjasama yang sudah terjalin selama 21 bulan dengan pelatih asal Belanda tersebut.

***

Dengan berubahnya sepakbola menjadi industri tentunya akan membuat segala sesuatu berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi. Apabila ada satu unit yang tidak berkerja sesuai dengan fungsi dan target yang dibebankan, maka mau tidak mau unit tersebut akan dilepas.

Karena pelatih atau manajer juga merupakan pekerja, ketika mereka tidak sanggup membawa tim untuk mencapai target yang sudah ditentukan, dengan sistem yang disebut-sebut modern saat ini, maka pemecatan akan selalu datang, meskipun sudah memberikan gelar juara.

Sumber : dailymail, kickers , CNN, Sky Sports , transfermarkt

Foto : mirror.co.uk, defensecentral, thesundaytimes

Komentar