Mudiknya Fernando Llorente dan Debutnya bersama Sevilla

Cerita

by Redaksi 38

Redaksi 38

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mudiknya Fernando Llorente dan Debutnya bersama Sevilla

Ada yang harus dicemaskan para pendukung Sevilla ketika juru gedor andalan mereka, Carlos Bacca, memutuskan hengkang menuju AC Milan. Kontribusi Bacca yang mencetak 49 gol selama dua musim untuk Sevilla memang tak bisa dikesampingkan begitu saja. Gelar Europa League dua musim berturut-turut juga bukti shahih kontribusi pemain asal Kolombia ini.

Namun, direktur olahraga Sevilla, Monchi, beserta Unai Emery  yang menjadi pelatih tak mau berlama-lama mencari pengganti. Awalnya, mereka meminjam Ciro Immobile yang kurang bersinar bersama Borussia Dortmund musim lalu.

Tapi ketika rumor hengkangnya Llorente mulai menyeruak, Monchi langsung bergerak dan mengamankan jasa pria kelahiran Pamplona, 30 tahun yang lalu ini, tanpa mengeluarkan sepeser uang pun alias free transfer. Maka, jadilah 27 Agustus 2015 menjadi momen kepulangannya ke Sapnyol setelah dua musim merantau ke Italia.

Bersama Juventus, Llorente memang bukanlah penyerang pilihan utama La Vecchia Signora tersebut. Keadaannya sangat berbanding terbalik ketika ia menjadi tumpuan sebagai juru gedor Athletic Bilbao selama delapan musim. Beberapa pertanyaan dan keraguan pun menyeruak dan sebagian besar lagi percaya bahwa Llorente akan kembali bersinar di tanah kelahirannya, Spanyol.

Llorente bilbao
Fernando Llorente saat berseragam Athletic Bilbao (sumber: Zimbio)

Hal ini sejalan dengan keinginan Llorente sendiri untuk pulang ke Spanyol. Baginya, pulang ke rumah adalah prioritas nomor satu karena ia yakin bisa kembali ke performa terbaiknya jika berkompetisi di liga Spanyol.

“Banyak tawaran yang datang kepadaku, akan tetapi tawaran Sevila menjadi pilihan pertama,” ungkap Llorente kepada Marca.

“Aku datang menuju kesebelasan yang terus berkembang (Sevilla) dan aku pikir masih ada ruang bagiku untuk terus berkembang sebagai pemain. Saya harap musim ini akan menjadi musim yang luar biasa, apalagi Sevilla akan berkompetisi di Liga Champions,” lanjut Llorente.

Unai Emery, selaku pelatih Sevilla, tampaknya percaya betul kepada Llorente yang sudah sangat mengenal atmosfir Liga Spanyol dibandingkan Immobile yang masih memerlukan proses adaptasi. Meski keduanya adalah penyerang haus gol di masa kejayaannya, Llorente dan Immobile masih perlu mengembalikan kepercayaan dirinya karena melempemnya performa musim lalu. Maka tak heran jika Unai langsung terlihat mengandalkan pengalaman Llorente saat menjamu Atletico Madrid akhir pekan lalu.

Lalu bagaimana penampilan perdana Llorente saat bereragam Sevilla?

Meski dipercaya sebagai starter di partai big match saat bersua Atletico Madrid, Fernando Llorente yang baru bergabung beberapa hari lalu belum bisa berbuat banyak di penampilan pertamanya.

Menggunakan formasi 4-2-3-1, Unai Emery memasang Llorente menjadi striker tunggal ditopang tiga gelandang serang yaitu Jose Antonio Reyes, Ever Banega dan Vitolo Machin. Sebetulnya, serangan Sevilla bisa lebih tajam lagi jika Yevhen Konoplyanka menjadi starter di sisi kiri penyerangan Sevilla untuk mengimbangi kecepatan Vitolo yang gemar menyisir sisi sayap kanan. Sayangnya, Konoplyanka baru tampil di babak kedua.

Diego Simeone, pelatih Atletico Madrid, tampaknya mengetahui betul kemampuan Fernando Llorente, baik dalam membuka ruang untuk kawan ataupun untuk berduel di udara. Maka ia mencoba memberikan instruksi merapatkan jarak antara dua pemain tengah dan dua pemain bertahan. Hal ini bertujuan mengisolasi pergerakan Fernando Llorente agar tak leluasa menjelajahi kotak penalti Sevilla.

llorente act

Terisolasinya Llorente ini membuat operan panjang (lihat grafis operan yang diterima Llorente) yang dipaksakan oleh para pemain bertahan dan pemain tengah Sevilla lebih sering berakhir sia-sia. Bola banyak jatuh ke para pemain Atletico.

Serangan Sevila, khususnya pada babak pertama, sangat sulit menembus kotak penalti Atletico karena “tembok pantul” mereka. yaitu Fernando Llorente, tak bisa berbuat banyak. Walhasil bola liar hasil umpan panjang tersebut banyak diamankan dengan aksi clearance di kotak penalti Atletico Madrid.

Fernando Llorente sendiri tercatat hanya melakukan dua kali tendangan ke arah gawang dengan rincian satu mengarah ke gawang dan satu lagi melenceng. Indikasi tergesa-gesa dan frustasi ditunjukkan dirinya dan beberapa pemain lain karena para bek Atletico dan kipernya yaitu Jan Oblak bermain cukup baik.

Masih Berharap Kepada Llorente

Sejatinya para Sevillistas tak perlu khawatir terkait performa Llorente yang belum tune in saat melawan anak asuh Diego Simeone. Karena sesungguhnya, Llorente baru saja bergabung dan masih perlu memantapkan diri dengan strategi yang diusung Unai Emery. Llorente, bagaimanapun, hanya perlu memastikan dirinya terus bermain di setiap pertandingan. Itulah cara terbaik agar bisa secepatnya nyetel dengan gaya dan skema taktik Sevilla.

Lagipula, jika membandingkan statistik yang dicapai musim lalu, sebetulnya banyak keunggulan yang dimiliki oleh Llorente jika dibandingkan dengan rekan setimnya, Immobile. Baik dalam duel udara (ini, sih, sudah pasti), dalam hal membuat peluang, menciptakan oprean kunci dan jumlah gol pun Llorente lebih unggul. Satu-satunya keunggulan Immobile dari Llorente adalah ia lebih unggul dalam mobilitas dan perihal take-ons.

Toh, Liga Spanyol baru dimulai. Bagi Unai Emery, kehadiran Llorente dan Immobile tentu menguntungkan dirinya ketika akan menerapkan pendekatan taktik dan strategi yang berbeda di tiga kompetisi yang diikuti Sevilla, terutama di Liga Champion musim 2015-16 ini.

Foto: Marca

Komentar