Mentalitas Juara Manchester United yang Perlahan Mulai Kembali

Berita

by Redaksi 33

Redaksi 33

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Mentalitas Juara Manchester United yang Perlahan Mulai Kembali

Manchester United meraih kemenangan ketiga beruntun mereka dalam laga lanjutan Liga Primer musim 2017/2018. Bertanding di Stadion Old Trafford, Sabtu (26/8/2017) malam, mereka berhasil meraih kemenangan atas Leicester City dengan skor 2-0. Kemenangan yang menyiratkan bahwa mentalitas juara United telah kembali.

Pada pertandingan tersebut, Leicester sebenarnya mampu menahan United sampai sekira menit ke-70. Pertahanan rapat yang mereka terapkan sempat membuat The Red Devils kesulitan dalam mencetak gol. Romelu Lukaku, penyerang yang sudah menorehkan tiga gol dalam dua pertandingan Liga Primer yang sudah ia jalani ini bahkan gagal menjebol gawang Kasper Schmeichel lewat eksekusi penalti.

Jika hal ini terjadi pada musim 2016/2017, sudah dipastikan bahwa United akan meraih hasil imbang di akhir pertandingan, dan keluar lapangan dengan wajah tertunduk lesu. Namun di musim ini, The Red Devils memunculkan mentalitas juara mereka. Tekanan tanpa henti pun mereka lancarkan kepada pertahanan Leicester, dan hal ini pun diutarakan manajer United, Jose Mourinho, dalam jumpa pers seusai pertandingan.

"Jarang sekali kami memiliki kontrol penuh terhadap pertandingan selama 90 menit pada musim lalu (musim 2016/2017) seperti yang terjadi dalam pertandingan ini (melawan Leicester City). Para pemain kami bermain bagus. Bukan cuma bagus saja, mereka juga tampak begitu termotivasi," ujar Mou disitat dari ESPN FC.

Di laga tersebut, tampak para pemain United begitu menggebu untuk menembus pertahanan ketat Leicester. Seperti yang diungkapkan Mou di atas, selama 90 menit penuh mereka menekan pertahanan The Foxes yang rapat. Paul Pogba, semenjak ditemani Nemanja Matic di tengah, begitu leluasa mengancam pertahanan Leicester. Pemain-pemain lain pun tampak tak lelah membuka ruang. Hal ini diakui oleh Craig Shakespeare, manajer Leicester, sebagai kualitas juara dari skuat United.

"Kami tahu bahwa kami harus membuat mereka (Manchester United) merasa frustrasi. Sampai sekira menit ke-70 atau 75, kami berhasil melakukannya. Namun setelah itu, kualitas juara mereka pun muncul, dan itu yang membuat kami kalah," ujar Shakespeare.

Tekanan tanpa henti United pun akhirnya berujung kepada gol Marcus Rashford dan Marouane Fellaini di akhir-akhir babak kedua. Mentalitas juara United telah kembali.

Pergantian pemain cerdas dari sosok Mou

Mourinho harus diacungi jempol di musim keduanya bersama United ini. Selain perlahan berhasil mengembalikan mentalitas juara para pemain United, ia juga menunjukkan kecerdasannya dalam soal pemilihan rencana di lapangan. Di laga melawan Leicester, ia menunjukkan hal tersebut.

Sadar bahwa The Foxes memiliki pertahanan yang cukup rapat, ia memilih untuk memainkan Marcus Rashford pada menit ke-67. Rashford yang memiliki kemampuan membuka ruang serta dribel yang cukup baik ini pun mampu menyulitkan pertahanan United, dan menyumbangkan gol tiga menit kemudian.

Selain itu, masuknya Marouane Fellaini dan Jesse Lingard membuat pertahanan Leicester menjadi kocar-kacir. Hal ini pun menjadi sebab terciptanya gol kedua yang dicetak oleh Fellaini, dan menutup pertandingan dengan kemenangan 2-0. Dari proses pergantian di atas, tampak kecerdasan dari Mou untuk menggunakan rencana B setelah rencana A yang ia terapkan gagal sampai menit ke-70.

"Ketika (manajer) membuat pergantian pemain, kami selalu berusaha membuat pergantian yang tepat. Terkadang itu (pergantian yang tepat) membantu kami. Saya gembira buat mereka, untuk Marouane (Fellaini), Jesse (Lingard), serta untuk Marcus (Rashford)," ungkap Mou seperti dilansir Sky Sports.

Melihat hasil yang sudah ditorehkan United dalam tiga laga awal Liga Primer, bisa disebut bahwa untuk musim 2017/2018 ini mereka menjadi kandidat kuat juara Liga Primer. Namun perjalanan masih panjang, dan masih banyak laga berat yang akan dijalani The Red Devils di Liga Primer. Dengan mentalitas juara yang perlahan sudah kembali ini, United mungkin saja menjadi juara di akhir musim.

foto: @SquawkaNews

Komentar