Weah Kembali Calonkan Diri Jadi Presiden Liberia

Berita

by Redaksi 32

Redaksi 32

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Weah Kembali Calonkan Diri Jadi Presiden Liberia

Mantan pemain terbaik dunia asal Liberia, George Weah, memutuskan untuk mencalonkan diri dalam pemilihan presiden di negaranya. Keputusan tersebut merupakan yang kedua kalinya, sebelumnya di tahun 2005 ia gagal terpilih dan kalah oleh Ellen Johnson Sirleaf.

Ellen Johnson Sirleaf, Presiden ke-24 Liberia, memiliki masa jabatan hingga tahun 2017 dan telah terpilih sebanyak dua kali, sehingga tidak bisa kembali menjadi pemimpin negara pada periode berikutnya. Hal tersebut menjadi momentum yang pas bagi Weah untuk mencalonkan diri.

“Pertemuan kita di sini adalah tentang masa depan, negara dan rakyat kita. Dalam sepuluh tahun terakhir masyarakat kita terus hidup dalam kemiskinan, pendidikan yang kurang, kekacauan sistem pengiriman bencana, listrik dan pipa air,“ kata Weah seperti yang dilansir Goal.

Pria yang kini berusia 49 tahun tersebut mengatakan bahwa ia merupakan korban dari kemiskinan yang melanda Liberia. Kedekatan itulah yang bisa membuat dirinya terpilih menjadi presiden dalam pemilihan nanti. Seperti yang diketahui, kebanyakan negara di Afrika masih dilanda kemiskinan, begitu juga Liberia. Sekitar 85% penduduk negara yang terletak di pesisir barat Afrika tersebut hidup di bawah garis kemiskinan.

Dunia politik tak asing lagi bagi Weah. Setelah pensiun dari dunia sepakbola, ia berkecimpung di dunia politik di tahun 2003. Meski beberapa kalangan meragukan kapasitas Weah, ia berhasil menunjukkan diri setelah berhasil menjadi Senat di Montserrado County, sebuah wilayah di barat laut Liberia. Posisi tersebut membuktikan bahwa Weah bukan hanya seorang politikus biasa. Selain itu ia pernah menjadi pemain terbaik Afrika sebanyak tiga kali yang merepresentasikan jumlah pendukungnya di benua tersebut.

Weah telah menggunakan sepakbola untuk membawa kebahagiaan dan memperbaiki pendidikan anak-anak di Liberia. Di tahun 1998 ia dan beberapa pemain Afrika lainnya berkolaborasi bersama penyanyi Frisbie Omo Isibor untuk merilis album Lively Up Africa dan menyumbangkan dana penjualan album tersebut untuk program kesejahteraan anak-anak.

Pria kelahiran Monrovia tersebut merupakan salah satu pemain terbesar dalam sejarah sepakbola Afrika. Ia merupakan satu-satunya pemain dari luar benua Eropa dan Amerika yang mampu meraih penghargaan Pemain Terbaik Dunia. Pada tahun 1995 ia sukses menyabet penghargaan individual paling bergengsi di dunia sepakbola tersebut.

Weah memulai karier di Eropa ketika membela Monaco di musim 1988/1989. Empat tahun berselang ia hijrah ke PSG dan berhasil meraih titel Ligue 1. Puncak kariernya adalah ketika ia berseragam AC Milan. Bersama Rossoneri ia sukses menyabet dua gelar scudetto.

Komentar