Polemik Hak Siar La Liga yang Dihembuskan Barcelona

Berita

by redaksi

Polemik Hak Siar La Liga yang Dihembuskan Barcelona

Sebagai salah satu liga domestik besar di Eropa, Liga Spanyol memiliki sistem pembagian hak siar yang tidak jamak. Stasiun televisi dipersilakan untuk membeli hak siar pertandingan secara eceran. Artinya, mereka dibebaskan untuk membeli hak siar satu klub, atau pertandingan-pertandingan tertentu saja.

Ini yang membuat adanya kecemburuan di antara peserta La Liga dengan Barcelona dan Real Madrid. Maklum, keduanya selalu mencatatkan penjualan hak siar hingga di atas seratus juta pounds. Akibatnya, banyak klub yang tidak terlalu mendapatkan pendapatan yang signifikan dari hak siar televisi.

Angin segar dilontarkan Presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu. Ia ingin agar penjualan hak siar dilakukan secara kolektif. Dengan penjualan ini, ia ingin La Liga menjadi lebih kompetitif seperti Liga Inggris.

Klub peringkat terendah Liga Inggris musim lalu, Cardiff City, berhak mendapatkan 63,7 juta pounds dari hak siar. Jumlah sebesar ini, tentu mampu menghidupi klub selama setahun penuh. Jika ada uang lebih, maka bisa diinvestasikan lewat pembelian pemain atau pengelolaan pemain muda. Ini yang kemudian membuat Liga Inggris lebih kompetitif ketimbang Liga Spanyol. Tidak ada jaminan menang bagi tim peringkat pertama kala menghadapi tim peringkat terbawah.

Kebijakan penjualan hak siar secara kolektif di La Liga, rencananya akan dimulai pada musim 2016/2017. Ini dilakukan sekaligus untuk memupus citra La Liga yang selalu didominasi Barcelona dan Real Madrid sebagai kampiun.

Bartomeu tentu bukanlah ibu peri yang baik hati. Meski mendukung penjualan hak siar liga secara kolektif, tapi ia menyiratkan ketidakinginannya untuk mendapatkan bagian yang sama rata. Ia beranggapan, Barcelona dan Real Madrid adalah ujung tombak dari penjualan hak siar televisi La Liga. Ini yang membuat jatah Barcelona dan Real Madrid harus tetap sama dengan musim sebelumnya.

Pembagian hak siar Liga Spanyol akan terus menimbulkan kontroversi jika tidak ada perubahan. Padahal, jika ingin meniru Liga Inggris, mestinya pembagian hak siar harus berdasar pada prestasi klub di liga. Klub peringkat teratas, harus mendapat uang lebih besar, dari peringkat di bawahnya. Meski, ada hitung-hitungan lain seperti “Merit Money” yang harus dibedakan.

Jumlah penonton Asia yang menyaksikan pertandingan Almeria melawan Getafe, tentu tidak akan sebanyak pertandingan Almeria melawan Real Madrid, misalnya. Jangan sampai, pembagian hak siar seperti Liga Indonesia. Klub akan mendapatkan nominal yang sama kala menghadapi tim lemah, maupun pertandingan big match yang menyedot jutaan pemirsa.

[fva]

Komentar