Selain Legasi, Apa yang Ditawarkan Sergio Aguero untuk Manchester City?

Analisis

by Redaksi 7

Redaksi 7

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Selain Legasi, Apa yang Ditawarkan Sergio Aguero untuk Manchester City?

2020/21 adalah musim tersial bagi Sergio Aguero. Striker asal Argentina ini menderita cedera yang memaksanya absen untuk waktu yang lama. Aguero menderita cedera hamstring dan lutut pada Oktober hingga November lalu. Februari silam, eks striker Atletico Madrid tersebut juga terinfeksi Corona.

Total, Aguero melewatkan 75 hari dan 17 pertandingan akibat cedera. Pertandingan lawan West Ham United, Sabtu (27/2/2021) lalu adalah start pertama Aguero dalam empat bulan. Ia bermain selama 61 menit dalam pertandingan tersebut.

Cedera mengurangi menit bermainnya secara signifikan. Penyerang berusia 32 tahun itu pun sedang menghadapi ketidakjelasan masa depan di Etihad. Kontrak Aguero akan berakhir pada Juni mendatang. Akibat terganggu cedera, ia belum kunjung menampilkan tren performa yang membuatnya pantas diganjar kontrak baru.

Laporan media Inggris menyebut Pep Guardiola dan pihak klub ingin memperpanjang kontrak Aguero. Namun, perpanjangan ini mensyaratkan pengurangan gaji yang besar. Durasi kontrak yang ditawarkan pun hanya setahun.

Penyerang Legendaris yang Menjelang Akhir

Sejak pindah pada 2011, Aguero menjelma menjadi pemain penting di Etihad. Per musimnya, ia selalu mencatatkan dua digit gol. Capaian 256 gol dari 381 pertandingan menyemen statusnya sebagai pencetak gol terbanyak The Citizens sepanjang masa.

Pria kelahiran Buenos Aires ini adalah sosok kunci kesuksesan Manchester City sedekade belakangan. Ia berulang kali mencetak gol krusial di tengah upaya City meraih empat titel Premier League.

Gol-gol Aguero kerap mengunci tiga poin berharga City atas klub-klub rival. Melawan “The Big Six”, Aguero telah mencetak 44 gol sepanjang kariernya. Tottenham Hotspur dan Chelsea merupakan dua tim yang paling sering dijebol Aguero, masing-masing 11 dan 10 gol.

Lagipula, siapa yang bisa melupakan gol terpenting sepanjang sejarah Manchester City — gol Aguero ke gawang Queens Park Rangers pada 13 Mei 2012?

Legasi Aguero jelas dan sampai kapan pun klub tak akan melupakan jasanya. Awal musim ini, Pep Guardiola terlihat masih memercayainya sebelum cedera mendera. Lalu, jelang 2020/21 berakhir, apakah Aguero akan kembali jadi ujung tombak City?

Anak asuh Pep musim ini memiliki berbagai cara mencetak gol dan tak tergantung pada satu sosok tertentu. Boleh dikata bahwa Gabriel Jesus, pengganti jangka panjang Aguero, belum mencapai level yang mendekati seniornya. Tetapi, The Citizens diberkati dengan segudang talenta penyerang mumpuni.



Saat Aguero absen, Gabriel Jesus sering dijadikan ujung tombak. Selain Jesus, deretan gelandang serang dan winger Pep memiliki kemampuan mengisi pos nomor sembilan dengan peran masing-masing. Musim ini, Pep telah bereksperimen dengan memainkan Ferran Torres, Riyad Mahrez, Bernardo Silva, Phil Foden, hingga Kevin De Bruyne di posisi striker tengah.

Untuk urusan mencetak gol, eks pelatih Barcelona ini pandai meracik metode serangan yang efektif. Yang terpenting bagi City adalah adanya pemain yang memosisikan diri di kotak penalti dan siap menyambut peluang, dan pemain itu tidak harus berposisi sebagai striker tengah. Musim ini, Ilkay Guendogan sering bergerak ke kotak penalti dan mencetak banyak gol. Total 11 gol (Premier League) telah dicetak eks gelandang Borussia Dortmund tersebut, tertinggi di antara skuad City.

Selain Guendogan, para penyerang sayap masih menjalankan peran dengan baik. Raheem Sterling dan Riyad Mahrez menjadi top skor kedua dan ketiga Man City di Liga Inggris, masing-masing mencetak sembilan dan enam gol. Phil Foden, gelandang muda yang terus mencuri perhatian, juga telah mengantongi enam gol.

Sebaliknya, Gabriel Jesus yang berperan sebagai striker utama, baru mencetak empat gol di Premier League. Statistik itu menunjukkan bahwa tim Pep selalu punya cara mencetak gol tanpa mengandalkan satu sosok di pos no. 9.

Ketika ditinggalkan Aguero, City tampak baik-baik saja. Mereka saat ini memuncaki Liga Inggris dengan keunggulan 12 poin. Untuk masuk kembali ke 11 utama Pep, penyerang 32 tahun itu harus bekerja keras setelah pemulihan.

“Dia yang bermain adalah dia yang pantas untuk bermain. Tidak hanya untuk Sergio — ini berlaku untuk semuanya. Saya mencoba membuat keputusan yang adil. Hanya adil untuk satu pemain maka tidak adil bagi pemain lain,” kata Pep Guardiola.

Pesan Pep jelas bahwa tak ada favoritisme di skuadnya. Terlepas apa yang diperbuat Aguero di masa silam, sang pemain harus menunjukkan kepantasannya di sesi latihan dan di atas lapangan.

Pada musim ini, setelah enam pertandingan, eks penyerang Independiente tersebut belum mencetak gol di Premier League. Keterlibatannya dalam kreasi peluang City pun menurun. Aguero mencatatkan 2,22 aksi berujung tembakan per pertandingan pada 2020/21, menurun dibanding musim lalu yang mencapai 3,16 aksi per pertandingan.

Tentunya, penurunan performa itu dipengaruhi oleh minimnya kesempatan tampil akibat cedera. Sang pemain belum punya kesempatan memadai untuk menunjukkan kapasitasnya sebagai penyerang elite Premier League.

Man City sendiri masih menghadapi jadwal ketat dengan partisipasi di Liga Inggris, Liga Champions, Piala FA, dan Piala Liga. Peluang masih terbuka bagi Aguero untuk membuktikan diri pada musim yang barangkali menjadi musim terakhirnya di Manchester City.

Komentar