Ancelotti Butuh Solusi Kehilangan James dan Duo Digne-Coleman

Analisis

by Redaksi 6

Redaksi 6

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Ancelotti Butuh Solusi Kehilangan James dan Duo Digne-Coleman

James Rodriguez akan absen saat Everton menjamu Chelsea, Minggu (13/12) pukul 03.00 WIB di Goodison Park. Selain absennya James, Carlo Ancelotti juga masih dipusingkan dengan cederanya Lucas Digne dan Seamus Coleman. Dua nama pertama merupakan penyumbang asis terbanyak bagi Everton — Digne dengan torehan 4 asis, James satu angka lebih sedikit; sang kapten, Coleman, sudah mencetak 1 asis dari 6 penampilan. Don Carlo mesti menyiasati kehilangan tiga pemain kuncinya tersebut.

Tidak butuh waktu lama bagi James Rodriguez untuk memberikan impak signifikan kepada Everton. Torehan 3 gol dan 3 asis di 5 pekan perdana Premier League dan membantu The Toffees meraih 13 poin cukup untuk membuktikannya. Tetapi, Rodriguez tidak memberi kontribusi gol dalam 6 pekan terakhir. Pembahasan tentang dirinya mulai berubah, dari transfer sukses ke pemain yang tidak terlalu memberi impak signifikan terhadap Everton.

“Dia tidak benar-benar menawarkan tim seperti yang seharusnya. Jika Everton memiliki beberapa pemain berkualitas di bangku cadangan, maka saya yakin James tidak akan menjadi starter. Dia memulai dengan sangat baik, tapi dia menjadi sedikit diam sekarang. Dia mengangkat tangannya ke udara jika seseorang tidak mengoper kepadanya dan kerjanya tidak terlihat," kritik eks penyerang Aston Villa, Gabriel Agbonlahor.

Highlight pertandingan Premier League: Everton vs Chelsea

Mungkin komentar Agbonlahor lebih menjurus edar ruang edar James Rodriguez sebagai seorang gelandang serang yang jarang di kotak penalti dan minimnya kontribusi di pertahanan. Tetapi, secara angka, komentar Agbonlahor hanya semata tanggapan pedas.

Dia hanya memiliki rata-rata 1.9 sentuhan bola per 90 menit di dalam kotak penalti lawan, menempati urutan ke-52 dari 54 sampel yang dikutip dari The Athletic. Alih-alih berlari ke dalam kotak penalti untuk menyambut umpan silang, Rodriguez lebih memilih untuk membuat peluang bagi rekan-rekannya dan beredar di luar kotak penalti.

Jika hanya menghitung dengan variabel 10 penampilan di Premier League musim ini, eks Real Madrid tersebut menjadi pemain ketiga (13) dengan jumlah tembakan dari luar kotak penalti. Hanya kalah dari Bruno Fernandes (18) dan Mason Mount (16). Dan dia hanya 9 kali melepaskan sepakan dari dalam area penalti lawan.

Untuk kontribusi bertahan, tipe-tipe gelandang macam Rodriguez mungkin akan dinilai pemalas. Namun, jika melihat grafik Smarterscout, James sering mengganggu gerakan lawan-lawannya (49/99 per 90 menit), baik dengan tekel ataupun intersepsi. Smarterscout sendiri mematok 99 merupakan nilai indikator tertinggi.

Dan ketika Everton memiliki kebuntuan dalam melancarkan serangan, Rodriguez selalu menjadi solusi. Secara konstan, dia selalu mencoba memberikan bola ke arah depan ketika ada kesempatan dan melakukannya secara efektif. Jika melihat posisinya, Carlo Ancelotti lebih sering menempatkannya di sisi kanan penyerangan tim.

Rodriguez menjadi pemain keenam di posisinya dengan catatan rata-rata umpan ke sepertiga akhir lapangan dari situasi open-play (6.5 per pertandingan) dan memiliki telah melepaskan switches pass sebanyak 54 kali dari 10 penampilan di liga musim ini (terbanyak di antara pemain Everton).

Sempat tercatat hanya memiliki expected assist (xA) sebesar 0.1 pada pertandingan melawan Southampton (pekan 6), di dua gameweek terakhir melawan Leeds dan Burnley, James memperbaiki catatannya dengan rata-rata xA sebesar 0.5, meskipun belum cukup untuk menambah jumlah asisnya.

Terlepas dari tanggapan pedas Agbonlahor mengenai peran James, angka-angka di atas cukup untuk membuktikan bahwa eks penyerang Aston Villa tersebut salah. James masih pemain kunci, salah satu yang terbaik di posisinya, dan Ancelotti paham betul dengan eks anak asuhnya tersebut di Real Madrid dan Bayern Muenchen.

James memang tidak bisa disalahkan atas hasil buruk Everton di beberapa pekan terakhir. Sistem yang dibangun Ancelotti pada awal musim — yang menghasilkan 13 dari 6 laga — seperti rusak, bukan karena buruknya penampilan James seorang, melainkan absennya dua bek sayap, Lucas Digne dan Seamus Coleman, serta permasalahan pergantian formasi.

Ancelotti menggambarkan perubahan formasi tersebut sebagai sebuah keadaan darurat. "Karena kami tanpa dua pemain penting seperti Coleman dan Digne. Hanya itu alasannya," sebut pelatih pemilik tiga trofi Liga Champions tersebut.

Sebelum Don Carlo mengubah formasi ke bentuk dasar 3-4-3, Everton lebih sering menggunakan skema empat bek (4-3-3). Akurasi umpan mereka juga di angka 85% ketika menerapkan 4-3-3. Di tiga laga terakhir memulai laga dengan 3-4-3, akurasi umpan mereka turun 5%.

Everton juga terlihat sulit untuk menguasai pertandingan, sering melakukan umpan-umpan salah, serta kesulitan menembus pressing tim macam Leeds United (pekan 10) dan Burnley (pekan 11). Sebelum melakoni laga melawan Fulham pada matchday 9, catatan terburuk mereka melakukan salah umpan di area sendiri hanya di angka 34. Di Craven Cottage, pertama kalinya Ancelotti menerapkan 3-4-3, angka tersebut melonjak menjadi 43.

Alih-alih menurunkan Jonjoe Kenny dan Niels Nkounkou sebagai pengganti Coleman-Digne, Ancelotti justru memaksa Alex Iwobi dan Tom Davies bermain di posisi wing back. Penampilan Iwobi saat melawan Fulham memang menjanjikan, dengan catatan 6 dribel sukses. Tetapi, saat melawan Leeds, dia menjadi bulan-bulan Raphinha, pencetak gol tunggal kemenangan Leeds.

Memang cedera sangat merugikan tim, tetapi Everton hanya butuh waktu 3 menit untuk kebobolan melawan tim peringkat 19, Burnley, akibat salah kontrol Allan menyambut umpan Iwobi di sisi kanan pertahanan. Hanya Leeds (10) tim di Premier League musim ini yang membuat kesalahan berujung sepakan ke gawang yang lebih banyak dibanding Everton (7).

“Kami lebih nyaman dengan tiga gelandang karena kami terbiasa memainkannya,” kata Ancelotti menyadari setelah mengubah formasi tiga bek ke empat bek di babak kedua melawan Burnley. “Memang benar kami perlu beradaptasi dengan bek kiri dan bek kanan, tetapi (Ben) Godfrey dan Iwobi melakukannya dengan sangat baik.”

Ancelotti akan dihadapkan dengan situasi yang sulit di bulan Desember. Minggu besok (13/12), The Toffees bakal menjamu Chelsea. Setelahnya, secara berurutan mereka akan meladeni Leicester, Arsenal, Manchester United di EFL, dan Manchester City 3 hari setelah Natal. Solusi terbaik Ancelotti adalah memainkan skema empat pemain belakang.

Everton akan menjamu Chelsea pada Minggu (13/12) pukul 03.00 WIB. Tayangan langsung pertandingan tersebut, semua pertandingan Premier League 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Komentar