Catatan Pekan Ketiga Liga 1 : Hujan Kartu, Penyusupan, dan Perpisahan Luis Milla

Nasional

by Bayu Aji Sidiq Pramono

Bayu Aji Sidiq Pramono

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Catatan Pekan Ketiga Liga 1 : Hujan Kartu, Penyusupan, dan Perpisahan Luis Milla

Hujan Kartu

Kinerja wasit pada pekan ketiga Liga 1 lebih berat dari dua pekan sebelumnya. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya kartu yang keluar dari saku para pengadil. Dari sembilan pertandingan yang bergulir, total ada 53 kartu kuning dan enam kartu merah. Dengan tambahan enam kartu merah tersebut, tercatat Liga 1 telah memproduksi sembilan kartu merah sejak pekan pertama. Berkaca intensitas yang terlihat di lapangan, kemungkinan besar angka tersebut bertambah lebih cepat.

Laga antara Bali United melawan Madura United di Stadion Kapten I Wayan Dipta menjadi laga paling “keras”. Tidak hanya pada pekan ketiga, tapi dari seluruh laga yang telah bergulir. Pada laga tersebut, wasit Ginanjar Rahman Latief terpaksa mengeluarkan 12 kartu kuning dan tiga kartu merah.

Pihak penyelenggara juga perlu awas dengan meningkatnya intensitas dari pertandingan ke pertandingan. Tujuan bukan hanya untuk keselamatan pemain, tapi juga keselamatan penonton. Sebab, intensitas yang kian memanas dapat memicu adrenalin suporter yang datang. Khawatirnya, akan timbul (lagi) tragedi yang tidak pernah kita harapkan.

Laga Terakhir Luis Milla Dihiasi Gol Cantik Ezra Walian

Kebersamaan Luis Milla dan Persib berakhir sehari setelah Persib Bandung ditahan imbang Dewa United pada pekan ketiga Liga 1 musim 20222/2023. Mantan pelatih tim nasional Indonesia tersebut senasib dengan pendahulunya, Robert Rene Albert, yang juga pergi setelah tiga laga pertama. Menurut pernyataan resmi dari Persib Bandung, alasan dari keputusan ini berkaitan dengan persoalan pribadi. Keputusan Milla juga diikuti oleh dua staf pelatih Persib yaitu Manuel Perez-Cascallana dan Carlos Grande Rodriguez yang ikut mundur.

“Faktor persoalan pribadi menjadi alasan di balik pengambilan keputusan pelatih berusia 57 tahun tersebut. Untuk bisa menyelesaikan persoalan itu, Milla harus kembali ke Spanyol dan mencurahkan segenap perhatian dan konsentrasinya (untuk menyelesaikan masalah tersebut)” ujar Persib.

Meski demikian, laga terakhir Luis Milla bersama Persib Bandung kemungkinan mudah diingat berkat gol cantik Ezra Walian. Gol tersebut menyelamatkan Maung Bandung dari kekalahan meski bermain dengan 10 pemain. Saat itu, laga telah memasuki waktu tambahan. Persib memperoleh peluang terakhir dari tendangan bebas. Ezra yang masuk sebagai pemain pengganti percaya diri berdiri di samping Marc Klok untuk mengeksekusi peluang pamungkas Persib. Bola sepakan Ezra mengalir deras ke arah sudut dalam gawang dengan lekukan yang tajam tak terbendung.

Penyusupan Aremania Berujung Kericuhan

Laga antara Persik Kediri melawan Arema FC di Stadion Brawijaya, Kediri, diwarnai kericuhan. Hal ini diduga sebagai buntut dari oknum Aremania yang menyusup. Berdasarkan laporan dari Kumparan, dugaan tersebut muncul karena oknum tersebut melakukan selebrasi saat Arema FC mencetak gol dalam laga bertajuk Derbi Jawa Timur tersebut.

Panitia penyelenggara Persik, Tri Widodo, membenarkan kericuhan tersebut. Dilansir dari CNN, Tri Widodo mengatakan insiden keributan terjadi karena kedatangan oknum Aremania dari berbagai daerah, tidak hanya dari Malang.

“Selama pertandingan tadi ada sekitar belasan oknum Aremania yang diamankan di Polres lalu dipulangkan. Sangat disayangkan sebenarnya, namun sekali lagi insiden tidak membuat dan mengganggu jalannya pertandingan” kata Widodo dikutip dari CNN Indonesia.

Kapolres Kediri Kota, AKBP Chandra juga membenarkan keterangan tersebut. Insiden yang terjadi dalam pertandingan Persik lawan Arema berawal dari oknum suporter tandang. Teddy juga menjelaskan, oknum suporter yang datang dipulangkan ke daerah asal.

“Kami mengamankan puluhan oknum suporter baik yang di luar stadion maupun di dalam stadion, yang dilarang datang dan menyaksikan pertandingan” kata Teddy kepada detikJatim.

Kejadian ini tentu berkaitan erat dengan regulasi larangan kedatangan suporter tim tamu. Keputusan ini diambil sebagai salah satu langkah transformasi PSSI.

Keran Gol Gustavo Almeida Mengalir Deras

Meski Arema mendekam di papan bawah tanpa satu pun kemenangan, masih ada hal yang patut disyukuri. Gustavo Almeida, striker tim berjuluk Singo Edan tersebut tercatat sebagai pencetak gol terbanyak sementara dengan torehan lima gol. Hal ini berarti semua gol yang dicetak Arema sejauh ini hanya berasal dari stiker asal Brasil tersebut. Jika melihat fakta ini, Arema patut bersyukur memiliki Gustavo tapi harus mawas diri bahwa secara tidak langsung, pemain lain kesulitan membuka keran golnya.

Pertandingan-pertandingan berikutnya nampaknya bukan pertandingan mudah bagi Arema. Pekan keempat, mereka harus menjamu Bali United yang baru saja menekuk Madura United di kandang. Setelah itu, Arema harus bertandang ke markas Persis Solo yang merupakan salah satu tim paling produktif dengan torehan enam gol. Jika Joko Susilo tidak sadar dengan ketergantungan terhadap Gustavo, maka peluang Arema meraih poin penuh di tiga hingga empat pekan ke depan cukup terbatas.

Komentar