Catatan Pekan Pertama Liga 1

Nasional

by Arienal A Prasetyo

Arienal A Prasetyo

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Catatan Pekan Pertama Liga 1

Pekan pertama Liga 1 telah usai. 22 gol tercipta dari sembilan pertandingan yang tiga di antaranya berakhir imbang dengan skor 1-1. Beberapa pemain asing tampil menjanjikan. Namun, pemain muda yang dimainkan oleh beberapa tim mencuri perhatian.

Toni Firmansyah: Bukti Surabaya tak Pernah Kering Talenta

Persebaya Surabaya memang dikenal sebagai tim yang mengorbitkan banyak pemain muda dari hasil kompetisi internalnya. Kehilangan Marselino Ferdinan tampaknya bukan menjadi persoalan besar. Musim ini, mereka mengorbitkan Toni Firmansyah, pemain 18 tahun didikan klub internal Putra Mars.

Pemain bernomor punggung 68 itu dua kali sukses mengobok-obok pertahanan Persis Solo, yang pertama di laga persahabatan dalam pra musim, kedua di laga perdana Liga 1. Toni, yang menerima umpan dari Bruno Moreira di ujung kotak penalti, menggiring bola ke dalam kotak. Ia lepas dari pengawalan Jaimerson untuk kemudian mengirim umpan ke muka gawang. Bola itu gagal diantisipasi Muhammad Faqih dan terjadilah gol bunuh diri yang membuat Bajul Ijo unggul.

Toni kini sudah menarik perhatian penikmat sepakbola dan semakin membuktikan bahwa talenta-talenta Surabaya tidak akan pernah padam.

Protes Beberapa Suporter

Beberapa kelompok suporter melakukan aksi boikot kepada manajemen klubnya. Viking, misalnya, memprotes kenaikan harga tiket pertandingan kandang. Mereka melakukan protes dengan tidak menabuh drum atau melontarkan chant dan keluar dari stadion pada menit 75. Begitu juga dengan suporter Bali United yang tidak hadir ke Stadion I Wayan Dipta.

Harga tiket kandang Persib memang naik. Musim lalu, tribun timur, selatan dan utara dihargai Rp70.000 dan sekarang naik menjadi Rp125.000. Di laga melawan Madura United, Stadion Bandung Lautan Api (GBLA) hanya dihadiri penonton sebanyak 14.769. Sementara Bali United menerapkan kenaikan serupa. Musim lalu, tiket reguler masih seharga Rp60.000 dan musim ini naik menjadi Rp100.000. Di laga pembuka Bali United, 3450 orang penonton melihat anak asuh Teco dikalahkan PSS Sleman dengan skor 0-1.

Di pecan pertama, laga antara Persija Jakarta melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) menjadi pertandingan yang paling banyak dihadiri penonton di stadion, yakni 37.438.

Tim Big 5 Musim Lalu Gagal Raih Poin Penuh

PSM, Persija, Persib, Borneo, dan Bali United sebagai tim lima besar musim lalu gagal meraih poin penuh. Empat tim yang disebut pertama hanya meraih hasil imbang, sementara Bali United takluk di kandang sendiri atas PSS Sleman dengan skor 0-1.

Bagaimanapun ini adalah pekan pertama dan perjalanan masih panjang. Konsistensi dan kedalaman skuad akan sangat menentukan perjalan tim.

Keputusan Pengadil yang Keliru

Wasit dan asistennya beberapa kali mengambil keputusan yang kontroversial. Di laga PSIS Semarang menjamu Bhayangkara FC, asisten wasit kurang jeli mengamati posisi Gali Freitas yang sudah berada dalam posisi offside ketika menerima umpan dari Taisei Marukawa.

Hal seperti ini tentu saja harus menjadi perhatian Komisi Wasit PSSI. Apalagi, wasit dan asistennya yang memimpin Liga 1 sudah melewati proses seleksi yang ketat dengan mendapat supervise dari Japan Football Association (JFA). Perbaikan kualitas wasit dan asisten wasit adalah hal yang mutlak sebelum Liga Indonesia berniat menggunakan Video Assistant Referee (VAR).

Kritik Thomas Doll untuk Pemain PSM

Pelatih Persija Jakarta Thomas Doll mengkritik pemain PSM Makassar yang menurutnya terlalu banyak terjatuh di lapangan dan membuat pertandingan terganggu.

“Di menit akhir banyak pemain PSM yang berjatuhan dan itu membuat tim medis harus menandunya. Banyak waktu yang terbuang dan kita tidak bisa memainkan permainan yang normal,” kata pelatih asal Jerman itu di sesi konferensi pers.

Persija tertinggal di menit 12 setelah PSM mencetak gol melalui sundulan Kenzo Nambu di menit 12. Persija baru menyamakan kedudukan di menit 80 melalui gol Ryo Matsumura. Momen gol penyama kedudukan pun menarik disimak. Salah satu pemain PSM, yakni Yakob Sayuri, tergeletak di kotak penalti dan pemain Persija terus menguasai bola dalam waktu yang cukup lama. Yakob sempat berdiri sambil menahan rasa sakitnya sebelum tendangan Ryo melesat indah ke sisi kiri penjaga gawang PSM, Reza Arya.

Menanggapi apa yang dikatakan Thomas Doll, Bernardo Tavares menyebut bahwa wasit harus lebih peduli terhadap pemain jika tergeletak lebih dari satu menit.

“Wasit utama punya peran penting untuk menegakkan fair play, dan wasit utama bukan dokter, kalau seorang pemain sudah jatuh lebih dari semenit, wasit utama harus menghentikan pertandingan. Itu bisa saja serius, bisa menimbulkan kematian. Tapi dia tidak menghentikan pertandingan, dan Persija mencetak gol saat pemain kami terjatuh di lapangan," kata Tavares dikutip dari Libero.

Komentar