Meninjau FIFA Matchday dari Sport Business

Nasional

by Arienal A Prasetyo

Arienal A Prasetyo

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Meninjau FIFA Matchday dari Sport Business

PSSI berencana mendatangkan timnas Argentina pada FIFA Matchday Juni mendatang. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali.

"Pak Ketua Umum berkomunikasi dengan beberapa federasi nasional dan beliau menyampaikan akan mengundang (timnas negara lain) mungkin di FIFA Match Day. Bulan Juni Palestina akan main di kita. Dan yang sedang diusahakan adalah Argentina," ujar mantan Menpora itu pada Jumat (17/3/2023) dikutip dari Antara.

Namun demikian, Zainudin belum tahu pasti skuad Argentina usia berapa yang akan datang ke Indonesia.

"Kan ini bisa saja yang tim U-23 atau tim berapa, kita belum tahu. Tapi kan komitmen Pak Erick akan membawa tim-tim terbaik ke sini tergantung kesiapan kita," lanjut Amali.

Langkah mempersiapkan lawan untuk FIFA Matchday yang akan datang merupakan langkah yang tepat dari pengurus PSSI. Jika Argentina benar-benar bisa didatangkan, maka tentu akan menyedot perhatian yang besar dari pecinta sepakbola Indonesia.

Menanggapi rencana tersebut, Arif Putra Wicaksono, CEO promotor sepakbola Nine Sport Inc, menganggap rencana mendatangkan Argentina adalah gebrakan yang bagus karena tidak mudah mendapat lawan yang bagus di FIFA Matchday.

"Pertandingan itu (Indonesia vs Argentina) akan beyond dari pertandingan sepakbola, karena pertandingan itu akan masuk kategori A FIFA serta karena status Argentina sebagai juara dunia dan ada Lionel Messi sebagai living legend. Momen ini bisa dibilang pertama dan terakhir. Mungkin suatu saat Argentina akan datang lagi, tapi belum tentu ada Messi-nya, belum tentu juara dunia lagi," kata Arif kepada redaksi Panditfootball.

Arif juga mengatakan bahwa saat ini banyak negara yang mengantre untuk bisa bertanding melawan Argentina, bahkan negara-negara yang peringkat FIFA-nya lebih tinggi dibanding Indonesia, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia.

FIFA Matchday Juni nanti merupakan jadwal pertandingan FIFA terdekat yang akan dihadapi Indonesia. Pada FIFA Matchday Maret tahun ini, Indonesia akan menghadapi Burundi, negara berperingkat 141 FIFA.

Di Juni nanti, merujuk pada pernyataan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Palestina sudah pasti akan menjadi lawan Indonesia pada 14 Juni.

"Saya sudah komunikasi dengan Presiden Federasi Sepakbola Palestina dan mereka sudah setuju untuk laga FIFA matchday pada tanggal 14 Juni 2023. Mereka juga sudah mengirim surat resmi ke PSSI tentang kesediaan untuk melakukan satu pertandingan laga,’’ ujar pria yang juga menjabat menteri BUMN itu dilansir dari situs resmi PSSI.

FIFA Matchday, selain menjadi ajang usaha untuk mengerek peringkat FIFA, juga menjadi ajang bisnis yang menguntungkan. Terkait hal ini, Arif mengatakan bahwa usaha menjadikan FIFA Matchday sebagai ajang bisnis belumlah maksimal.

"Kalau sejauh ini dari yang saya lihat ke belakang belum maksimal. Maksudnya bukannya belum ada, cuma bisa lebih ditingkatkan. Tapi sekarang kita bicara kepengurusan yang baru, jadi saya lihat jika dibukanya langsung dengan (mendatangkan) Argentina ya kita sangat optimis. Karena yang saya bilang tadi. Saya benar-benar tahu secara fakta, yang bidding itu ada Jepang, Korea, ada Australia, ada beberapa negara di Eropa juga," lanjut Arif.

Namun demikian, Arif juga menegaskan bahwa bukan perkara yang mudah bagi Indonesia yang berperingkat 151 dunia untuk mendatangkan Argentina yang menjadi juara Piala Dunia 2022 dan mempunyai mega bintang seperti Lionel Messi, ataupun negara lain yang kualitasnya termasuk jajaran elit dunia.

"Pasti (tidak mudah). Itu jadi salah kendala karena kan, misalnya contoh, nggak usah timnas, misalnya pre season. Klub-klub Eropa ke Indonesia itu post season. Jadi mereka waktu kompetisi sudah selesai, datang ke Indonesia, main satu-dua match untuk kepentingan marketing, habis itu sekalian liburan. Kalau pre season kan mereka juga harus mikirin persiapan ke depan, sedangkan di Indonesia mereka sulit menemukan lawan-lawan yang sepadan. Nggak usah di Indonesia, di Asia Tenggara pun masih kebingungan untuk dapat yang lawan sepadan," kata Arif.

Arif menjelaskan, salah satu alasan cara agar Indonesia bisa mendatangkan negara-negara berkualitas di FIFA Matchday adalah dengan mengunggulkan sisi komersil. Namun, Arif menggarisbawahi sisi komersil itu bukan sekadar uang.

"Sisi komersil tidak hanya semata-mata hanya uang berapa yang kita bayar langsung. Pasar sepakbola Indonesia itu pasar nomor satu di dunia, walaupun pasarnya belum major, tapi potensi pasarnya itu tertinggi di dunia, walau daya belinya masih rendah. Terus habis itu hubungan Argentina dan Indonesia ini sudah lama. Banyak pemain-pemain Argentina yang kurang laku di Eropa atau negara lain juga ke Indonesia. Jadi itu kan banyak faktor yang dipikirkan. Komersil tetep, tapi nggak semata-mata langsung cek di depan. Pasti mikirnya long term dan lebar ke mana-mana," tutup Arif.

Komentar