Minta Maaf Tidak Cukup Bagi PSSI

Berita

by redaksi

Minta Maaf Tidak Cukup Bagi PSSI

Aktivis anti-korupsi dan inisator petisi #IwanBuleOut, Emerson Yuntho, menilai permintaan maaf PSSI atas Tragedi Kanjuruhan tidak cukup. Ia mendesak agar ketua umum dan seluruh pengurus PSSI mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Lebih dari 100 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya harus mendapatkan perawatan dalam Tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Setelah lebih dari sepekan, akhirnya PSSI melalui ketua umum Mochammad Iriawan (Iwan Bule) menyampaikan permintaan maaf pada Kamis (13/10). Ia juga menyatakan bahwa PSSI, bekerja sama dengan FIFA dan AFC, bakal membentuk Task Force Transformasi.

Menurut Yuntho, melalui rilis yang diterima Pandit Football pada Jumat (14/10), Iwan Bule beserta seluruh pengurus PSSI harus tetap mundur meski telah meminta maaf. Terdapat tiga poin utama dalam rilisnya terkait pertemuan PSSI, FIFA, dan AFC, di antaranya;

  1. Walaupun terlambat memberikan apresiasi terhadap ucapan permintaan maaf dari Ketua Umum PSSI atas terjadinya Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (1/10).
  2. Tidak cukup hanya dengan meminta maaf, sebagai pertanggungjawaban moril atas tragedi yang terjadi, sebaliknya Ketua Umum dan seluruh pengurus PSSI sebaiknya harus mengundurkan diri.
  3. Demi sepakbola Indonesia yang lebih baik, kami (para inisiator) menawarkan bantuan untuk menulis konsep/draft surat pengunduran diri yang dapat digunakan oleh Ketua Umum maupun pengurus Federasi (terlampir). Draft surat juga telah dikirimkan secara resmi melalui email PSSI: secretariat@pssi.org.

Petisi #IwanBuleOut ini diinisiasi dan didukung oleh Richard Supriyanto, Emerson Yuntho, Purnomo Wijoyo, Bagus Air Wibowo, Richo Vebrian, Febrianto, Suprapto Koting, Syahyang Sukma, Ervan Nurachman, Nugroho Dewanti, Arry Anggadha, Kenrick Philbert, Haris Azhar dan Rapco Tarigan.

Setelah hampir dua pekan pasca malam berdarah di Kanjuruhan, tidak ada dari satupun pengurus PSSI yang mengundurkan diri dari jabatannya dengan terbuka. Alih-alih, mereka justru menggunakan regulasi sebagai alat membela diri dan menunjuk panitia pelaksana sebagai pihak yang paling bersalah.

Seperti yang ditulis dalam #IwanBuleOut pada laman Change.org, PSSI bertanggung jawab penuh atas musibah ini karena mengabaikan rekomendasi dari pihak kepolisian agar pertandingan tidak digelar malam hari, serta terkesan lebih mengutamakan bisnis ketimbang keselamatan suporter.

Per Jumat (14/10) siang, petisi #IwanBuleOut sudah ditandatangani lebih dari 17.300 orang. Ini merupakan bentuk desakan terhadap PSSI selaku otoritas tertinggi sepakbola Indonesia yang dinilai lepas tanggung jawabnya terhadap Tragedi Kanjuruhan.



Link petisi #IwanBuleOut bisa diakses di sini: https://www.change.org/p/ketua-umum-pssi-dan-direktur-pt-lib-harus-mundur-iwanbuleout-direkturlibout-ketuaumumpssiharusmundur-iriawan84-pt-lib

Komentar