Hikayat Buah Pala di Lapangan Sepakbola

PanditSharing

by Pandit Sharing Pilihan

Pandit Sharing

Ingin menulis di PanditFootball.com? Kirimkan ke sharingpandit@gmail.com

1. Lengkapi dengan biodata singkat dan akun Twitter di bawah tulisan
2. Minimal 900 kata, ditulis pada file Ms. Word
3. Tulisan belum pernah dipublikasikan di media apapun (blog, website, forum, dll)
4. Tambahkan alamat lengkap dan nomor HP (tidak dipublikasikan)

Hikayat Buah Pala di Lapangan Sepakbola

Oleh: Risyad Tabattala

Bagi penggemar sepakbola, mungkin sudah tidak asing dengan istilah "nutmeg" atau "nutmegged". Istilah ini mangacu pada satu trik dalam sepakbola, yakni saat seorang pemain meloloskan bola di antara kolong kedua kaki lawan, untuk dioper ke rekan setim lainnya atau lanjut digiring sendiri oleh sang pemain tersebut. Di panggung sepakbola lokal, trik ini juga biasa kita kenal dengan istilah "ngolongin".

Di lingkungan sepakbola sendiri, trik "nutmeg" dianggap mempermalukan korbannya. Pemain korban "nutmeg" pasti akan ditertawakan pendukung lawan, dan dalam sekian menit videonya langsung tersebar di dunia maya. Beberapa pemain kelas dunia dikenal sangat mahir melakukan trik ini, mulai dari Riquelme, Ronaldo, Ronaldinho, Robinho, Neymar, Lionel Messi, Eden Hazard hingga Luis Suarez.

Saking mahirnya Luis Suarez melakukan trik nutmeg, saat ia bermain untuk Liverpool, di salah satu sudut Anfield bahkan sempat ada banner raksasa bertuliskan “Suarez can nutmeg a Mermaid” alias “Suarez bisa mengolongi putri duyung” - yang jelas kaki pun dia tak punya.



Lantas kenapa trik ini disebut "nutmeg" yang dalam bahasa indonesia artinya buah pala? Rupanya ada dua teori yang dipercaya menjadi asal muasalnya.

Teori pertama. Mengacu pada “Over the Moon, Brian - The Language of Football”, yang ditulis oleh Alex Leith, istilah "nutmeg" atau disingkat "nuts" mengacu pada istilah bahasa inggris jalanan yang berarti testikel alias buah zakar. Istilah ini yang kemudian diadaptasi dalam sepakbola, di mana trik meloloskan bola melewati dua kaki lawan (yang kebetulan juga melewati testikel/buah zakar) dikenal dengan istilah "nutmeg".

Teori kedua. Dalam bukunya “The Language And Folklore Of The World`s Greatest Game”, Peter Seddon menyebut istilah ini berasal jauh sejak abad 19. Alkisah, sejak ribuan tahun lalu hingga sekurangnya akhir abad 19, buah pala dengan cita rasa kuat nan eksostis, telah menjadi satu komoditi dagang yang begitu berharga di pasar Eropa.

Setengah kilogram Buah Pala bahkan setara dengan tujuh ekor sapi gemuk di masa itu. Lebih dari sekadar bumbu dapur, hasil bumi endemik asli Banda Neira ini digunakan oleh Mesir kuno dalam proses pengawetan mumi raja-raja mereka. Ekspedisi pelayaran berbulan-bulan para kolonial Eropa ke seluruh penjuru dunia juga mustahil terjadi tanpa buah pala yang mengawetkan logistik mereka di sepanjang perjalan. Itulah kenapa, idiom lama menyebut bahwa siapa pun yang menguasai buah pala maka mereka akan menguasai dunia.

Kiriman Buah Pala asal Banda Neira yang begitu berharga di pasar rempah Inggris, akhirnya memantik terjadinya praktik kecurangan. Praktik ini dilakukan dengan mengoplos buah pala dengan potongan kayu yang dipahat menyerupai buah pala. Trik ini sebenarnya mudah saja dikenali. Tapi sekali dua kali tetap saja ada yang tertipu. Dari sini lalu muncul istilah "nutmegged" untuk menyebut pedagang yang terkecoh menyangka potongan kayu sebagai buah pala. Istilah ini kemudian merembet ke lapangan sepakbola - yang kala itu mulai populer di kalangan pekerja pelabuhan Inggris abad 19 - untuk menggambarkan pemain yang terkecoh membiarkan bola melewati sela-sela kedua kakinya.

Apapun itu, siapa sangka, buah kecil asli Banda Neira di timur Indonesia ini kini bisa menjadi istilah untuk trik populer di kalangan banyak pesepakbola dunia, sekaligus menjadi momok mengerikan bagi para korbannya.

*Football, Biz, Tech & In Between | Twitter: @tabattala

**Tulisan ini merupakan hasil kiriman penulis melalui kolom Pandit Sharing. Segala isi dan opini yang ada dalam tulisan ini merupakan tanggung jawab penulis.

Komentar