Fakta-fakta Andrej Kramaric: Mengidolakan hingga Melampaui Davor Suker

Cerita

by Redaksi 6

Redaksi 6

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Fakta-fakta Andrej Kramaric: Mengidolakan hingga Melampaui Davor Suker

Penyerang TSG Hoffenheim, Andrej Kramaric, tengah dalam performa impresif. Dari empat pertandingan yang telah ia jalani di Bundesliga dan DFB Pokal musim 2020/21, bomber kelahiran Zagreb tersebut sudah mengantongi delapan gol — enam di antaranya dicetak di liga.

Torehan tersebut membuat dirinya hanya membutuhkan empat gol lagi untuk menyamai catatan golnya musim lalu. Satu golnya ke gawang Eintracht Frankfurt di spieltag 3 juga menjadikannya pemain pertama dalam sejarah Hoffenheim yang mampu mencetak enam gol di tiga laga perdana Bundesliga.

Kontribusinya terlalu krusial — 75% gol Hoffenheim di Bundesliga musim ini tercipta dari Kramaric. Bersama bomber Everton, Dominic Calvert-Lewin; penyerang Tottenham Hotspur, Son Heung-Min; dan striker Metz, Ibrahima Niane; Kramaric memimpin daftar klasemen Sepatu Emas Eropa. Bersama Robert Lewandowski, rataan shots per game Kramaric menjadi yang terbaik di lima liga top Eropa (5,7 per laga).

Performa tersebut dia tunjukkan pula bersama Tim Nasional Kroasia. Pada Minggu (11/10), penyerang bertinggi 177 cm itu menyarangkan gol kemenangan Kroasia atas Swedia di kompetisi UEFA Nations League 2020.

Namun, tidak banyak yang tahu karier Kramaric diwarnai hal-hal menarik. Dia pernah hampir bergabung dengan Chelsea arahan Jose Mourinho pada 2015 dan melewatkan gelar fantastis Premier League bersama Leicester City. Berikut fakta-fakta tentang Andrej Kramaric:

Link streaming TSG Hoffenheim vs Borussia Dortmund

Idolakan Davor Suker

Tumbuh di ibu kota Kroasia, Zagreb, dan mengawali karier sepakbolanya di Dinamo Zagreb, wajar apabila anak-anak generasi Kramaric mengidolakan Davor Suker. Eks pemain Arsenal dan Real Madrid itu merupakan top skor sepanjang masa Timnas Kroasia dan mengharumkan nama Kroasia di Piala Dunia 1998. “Ketika saya masih kecil, [Davor] Suker dan Ronaldinho adalah dua pemain yang ajaib untuk saya,” ungkap Kramaric.

Ke Final Piala Dunia 2018

Luka Modric mencuri perhatian dan dinobatkan sebagai peraih Ballon d’Or usai memimpin Kroasia ke final Piala Dunia 2018. Peran Kramaric, sementaraa itu, tidak mendapat banyak sorotan.

Di babak kualifikasi zona Eropa, tepatnya di laga terakhir melawan Ukraina (9 Oktober 2017), Kramaric mencetak dua gol dan memastikan negaranya finis di peringkat dua Grup I, di bawah Islandia, sekaligus menagamankan satu tiket ke laga play-offs.

Di putaran final Rusia 2018, Kramaric tampil di seluruh laga Kroasia dari babak grup hingga ke partai final. Kramaric mencetak gol penting, menyamakan kedudukan di perempat final melawan tuan rumah Rusia.

Secara pencapaian kolektif, Kramaric sudah melampaui Suker yang membawa Kroasia finis di peringkat tiga Piala Dunia 1998. Dalam sebuah kesempatan, pelatih yang memberinya debut di Timnas Kroasia, Niko Kovac, menyebut Kramaric mirip seperti Davor Suker.

Di Ambang Gelar Premier League

Setelah tampil impresif bersama Rijeka (28 gol dari 31 laga), Leicester City mengontraknya pada 16 Januari 2015. Di setengah musim pertama bersama The Foxes, Kramaric bermain di bawah ekspektasi — hanya mencetak tiga gol dari 15 pertandingan di semua kompetisi.

Kramaric gagal mendapatkan satu tempat di tim utama Claudio Ranieri pada musim 2015/16 di mana Leicester menjadi juara Premier League. Dia hanya bermain sebanyak dua kali bersama The Foxes musim tersebut, sebelum dipinjamkan ke Hoffenheim pada bursa transfer musim dingin. Dia tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan medali Premier League (minimal bermain lima laga).

Namun, Kramaric sepertinya tidak menyesali hal tersebut. Lima gol dan empat asisnya di paruh kedua Bundesliga 2015/16 membantu Hoffenheim selamat dari jurang degradasi. Hoffenheim finis di peringkat 15, unggul satu poin dari zona play-off degradasi. Bahkan musim 2016/17, di bawah arahan pelatih Julian Nagelsmann, Hoffenheim mampu finis di peringkat empat klasemen akhir Bundesliga.

“Saya tidak menyesali apapun. Saya bangga dengan apa yang saya capai di sini: Saya bermain di Liga Champions, Piala Dunia dan paling penting, saya merasa nyaman dengan yang saya lakukan,” ungkap Kramaric dua tahun silam kepada majalah Soccer Laduma.

Top Skor Sepanjang Masa Hoffenheim

Meski kehilangan gelar Premier League, kepindahan Kramaric ke Hoffenheim sudah terbayar lunas. Dengan 68 gol dari 132 pertandingan di Bundesliga, pemain 29 tahun ini menjadi top skor sepanjang masa Hoffenheim di ajang liga. Dia mengungguli legenda Die Kraichgauer, Sejad Salihovic (49 gol).

“Ketika saya bergabung dengan Hoffenheim atau saat saya masih kecil, saya tidak pernah berpikir akan menjadi striker terbaik dalam sejarah sebuah klub. Saya sangat senang di sini, dan saya tidak akan memiliki masalah apabila harus mengakhiri karier di Hoffenheim,” ungkap Kramaric.

Cinta Binatang

Mengemas sembilan gol dari enam laga sejak awal Bundesliga 2020/21 hingga jeda internasional bersama Kroasia Oktober ini, Kramaric laksana seekor predator di lapangan. Terlepas dari buasnya di lapangan, Kramaric merupakan sosok pencinta binatang, khususnya citah. “Saya menyukai binatang, sebenarnya pacar saya adalah dokter hewan. Jujur, ketika saya kecil, hewan favorit saya adalah citah, lantaran ia adalah hewan tercepat di dunia,” jelas Kramaric.

Tayangan langsung semua pertandingan Bundesliga 2020/21, serta tayangan ulang dan highlights pertandingannya, dapat Anda saksikan di Mola TV (klik di sini).

Komentar