Jeda Musim Dingin Liga Primer Inggris, Libur Rasa Kerja

Cerita

by Redaksi 15

Redaksi 15

Pandit Football Indonesia mengkhususkan pada analisis pertandingan sepakbola, statistik dan liga, juga sejarah perkembangan sepakbola dan evolusi taktiknya

Jeda Musim Dingin Liga Primer Inggris, Libur Rasa Kerja

Sesuai dengan putusan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) di Juni 2018, setiap peserta Liga Primer Inggris akan mendapatkan masa istirahat pada Februari 2020, tepatnya tanggal delapan hingga 15. FA mulai mengaplikasikan masa istirahat tersebut pada musim 2019/20 setelah mencapai kesepakatan dengan Liga Primer Inggris dan memperhitungkan hak siar pertandingan. Ini merupakan jeda musim dingin pertama sepanjang sejarah Liga Primer Inggris. Namun, berbeda dengan liga-liga top Eropa lainnya, jeda musim dingin Liga Primer Inggris bukan berarti kompetisi tersebut akan libur total tanpa pertandingan.

Jika di negara lain seperti Jerman, Italia, Spanyol, dan Prancis liga akan diliburkan selama dua hingga empat pekan saat jeda musim dingin, Liga Primer Inggris hanya memberi jarak yang cukup panjang antar pertandingan. “Kami menyebutnya istirahat tengah musim, bukan jeda musim dingin,” ungkap Kepala Eksekutif Liga Primer Inggris Richard Scudamore.

Istirahat tengah musim diterapkan Liga Primer Inggris dengan melonggarkan jadwal pertandingan di pekan ke-26 Liga Primer Inggris. Dibandingkan menggelar 10 pertandingan dalam sepekan, mereka memecahnya jadi dua pekan. Pada pekan pertama (8-9 Februari 2020) hanya akan ada empat pertandingan yang tersaji di Liga Primer Inggris. Sementara pekan kedua (15-17 Februari 2020), enam laga lainnya baru diselenggarakan.

VIDEO: Informasi terupdate sepakbola dunia



Hasil putusan FA bersama Liga Primer Inggris ini lebih terlihat seperti kompromi dibandingkan adaptasi. Isu jeda internasional sudah lama digaungkan oleh banyak manajer dan pemain Liga Primer Inggris. Entah itu karena prestasi atau sekedar rasa kesal karena merasa diri mereka harus bekerja ketika teman-temannya asik liburan.

Tidak hanya dari klub-klub Liga Primer Inggris, tekanan mengenai hal ini juga datang dari lingkungan tim nasional Inggris. Dari masa Sven-Goran Eriksson dan Fabio Capello menangani Tim Nasional Inggris, FA sudah mendapat tekanan untuk mengatur jeda musim dingin. Keduanya merasa kegagalan mereka bersama the Three Lions tidak lepas dari minimnya masa istirahat para pemain. Menjelang Piala Eropa 2020, FA berharap istirahat tengah musim yang mereka rancang dapat mempengaruhi hasil pada turnamen antar penghuni Benua Biru tersebut.

“Kita akan menghadapi turnamen di musim panas. Saya yakin ke depannya, hal ini [istirahat tengah musim] dapat membantu pemain-pemain kita [Inggris],” kata Glenn. Demi melancarkan hal ini, FA bahkan memerintahkan kepada para peserta Liga Primer Inggris untuk tidak menjalani pemusatan latihan di luar negeri karena dianggap melelahkan dan menguras fisik serta mental pemain.

Pemusatan latihan atau latih tanding di luar negeri biasa dilakukan oleh klub-klub Jerman atau Spanyol saat jeda musim dingin untuk mengembalikan performa pemainnya setelah berlibur. Namun FA meminta klub Liga Primer Inggris tidak melakukan itu agar para pemain dapat memaksimalkan waktu liburnya secara penuh.

Namun, saat peraturan ini dibuat, sepertinya FA melewatkan jadwal pertandingan replay Piala FA babak keempat. Klub-klub yang bermain imbang pada pertandingan pertama harus menjalani pertandingan ulang yang jadwalnya berada di tengah-tengah masa istirahat yang ditetapkan oleh FA. Hal ini membuat klub-klub yang menjalani pertandingan ulang seperti Tottenham, Liverpool, Southampton, dan Newcastle menjadi terpotong masa istirahatnya.

Manajer Liverpool Jurgen Klopp mengambil sikap akan hal ini dengan tidak memainkan satupun pemain seniornya dalam pertandingan ulang Piala FA melawan Shewsburry Town yang berlangsung pagi tadi (4/2). Dalam wawancara pasca pertandingan pertama melawan Shrewsburry Klopp mengatakan, “Aku tahu ini keputusan yang tidak populer, tapi ini adalah bagaimana caraku memandang hal ini. Liga Primer telah meminta kami untuk menghormati masa jeda musim dingin. Maka itulah yang akan kita lakukan. Jika FA tidak menghormati itu, maka kita tidak bisa melakukan apa-apa. Kita harus memperhatikan para pemain. Mereka membutuhkan istirahat. Mereka butuh mengistirahatkan mental dan fisik, itulah seharusnya fungsi jeda musim dingin.”

“Para pemain senior tak akan diturunkan pada laga Piala FA. Mereka layak dan butuh istirahat. Istirahat tengah musim jadi waktu untuk mereka berkumpul dengan keluarga. Melepaskan diri dari sepakbola. Itu namanya istirahat. Bukan tidak bermain di liga tapi dipaksa bermain Piala FA,” tambah Klopp.

Tidak hanya meliburkan para pemainnya, Klopp bahkan juga meliburkan dirinya sendiri. "Apakah hal ini juga berarti aku tidak akan hadir di pertandingan nanti? Ya. Neil Crithcley yang akan menangani tim pada pertandingan nanti.

Manajer Southampton, Ralph Hasenhuttl, juga tidak senang dengan jadwal Piala FA yang membuat waktu jeda musim dingin mereka terpotong. Namun, Ia tentu tidak mau `mengesampingkan` Piala FA seperti Klopp. “Bagaimana caranya kita bisa berlibur jika harus bermain di Piala FA? Itu adalah turnamen penting yang intesitas. Laga ini layak untuk ditangani secara serius,” kata Hasenhuttl yang akan kembali bertemu dengan Tottenham Hotspur setelah imbang 1-1 di akhir Januari 2020.

Istirahat tengah musim yang dicanangkan FA awalnya menjanjikan istirahat setidaknya 13 hari untuk setiap tim Liga Primer Inggris. Tetapi, kenyataannya dengan adanya pertandingan ulang Piala FA di tengah masa istirahat beberapa kesebelasan harus kehilangan satu sampai dua hari dari waktu yang dijanjikan. Southampton bahkan hanya mendapat waktu sembilan hari untuk beristirahat, paling sedikit dari semua peserta Liga Primer Inggris 2019/20. Sedangkan Tottenham dan Liverpool yang juga terlibat dalam partai ulangan Piala FA mendapatkan libur satu hari lebih dibandingkan the Saints.

Berikut masa istirahat klub-klub peserta Liga Primer Inggris di Februari 2020.

Ketika Sven-Goran Eriksson dan Fabio Capello meminta jeda musim dingin, maksud mereka adalah hal yang sama dengan liga-liga top Eropa lainnya. Mengistirahatkan kompetisi selama dua hingga empat pekan. Tapi, pihak FA enggan menghapus tradisi boxing day dan juga pertandingan-pertandingan lain di masa festival. Alasan yang sama, “tradisi” juga menjadi alasan mereka mempertahankan Piala FA meski sedang dalam masa liburan.

“Mempertahankan laga Piala FA jelas bukan cara untuk mendapatkan uang. Kita semua tahu bahwa Piala FA bukan kompetisi yang didasari dengan uang. Ini merupakan bagian dari tradisi. Kompetisi ini dikenal diseluruh dunia karena kejutan-kejutannya. Bagaimana kesebelasan yang ada di divisi lebih rendah dapat mengalahkan tim dengan status lebih tinggi dari mereka, ‘Giant killing’. Semua orang senang melihat kejadian tersebut dan ‘Giant killing’ biasanya mulai terjadi di ronde ketiga atau empat Piala FA,” bela Ketua Eksekutif FA Martin Glenn.

Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah, Liga Primer Inggris akan menjalani jeda musim dingin. Atau sesuatu yang mereka sebut istirahat tengah musim. Namun sepertinga FA dan Liga Primer harus kembali duduk bersama untuk merancang jadwal pertandingan dan jeda musim dingin, agar para pemain bener-benar berlibur pada waktu yang telah ditentukan.

Komentar